.
.
.Kim Suyeon mendapatkan pukulan yang rasanya cukup telak hari ini dan langsung membuat hatinya sakit sejadi-jadinya lantaran dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari mulut si Oppa ganteng anak tetangga itu.
Jarak antara dapur dan posisi Suyeon berdiri sangat dekat bahkan hanya di sekat oleh tembok saja, itupun temboknya juga punya ruas yang cukup lebar untuk akses keluar masuk dari ruang tamu ke dapur.
Suyeon tidak habis pikir jadi selama ini, Oppa Seokjin yang selalu baik ke keluarga nya ternyata memang memiliki tujuan tertentu yaitu untuk mendekati kakaknya, padahal Suyeon sudah secara terang-terangan mengatakan suka pada Oppa Seokjin.
Tetapi nasib rasanya tidak mujur dia dapatkan, kenyataan jika Oppa Kim Seokjin lebih menginginkan Bos Eonnie Jisoo untuk dinikahinya membuat Suyeon auto minder dan merasa gagal. Hatinya memang sakit karena ditolak, tapi lebih sakit lagi ketika Suyeon tau jika Oppa Seokjin memang tidak pernah mau meliriknya, yang di pentingkan oleh Seokjin hanya Jisoo.
Suyeon menyandarkan punggungnya di tembok, percakapan antara kakak sulungnya dan Oppa Seokjin didalam dapur masih sayup-sayup terdengar.
Makin lama, makin mereka blak-blakan menyinggung banyak hal.
Suyeon sampai melorotkan badannya, berjongkok dari posisi awal yang menyandar di tembok.
"Aiisshhh, cukup!"
Itu pekikan dari Kim Jisoo yang sepertinya sudah termakan oleh omongan si oppa anak tetangga itu.
"Hahaha mengelak hanya akan membuatmu tambah malu didepanku kim Jisoo"
Ejekan serta kata balasan dari Seokjin untuk sekian kalinya ke Jisoo, masih bisa Suyeon dengar dengan jelas.
Ofc sekarang sudah tidak bisa di tampik lagi jika Oppa Kim Seokjin genit dan berusaha menggoda Bos Eonnie nya Suyeon yang dia lihat sososknya sebagai panutan.
"Aku akan lanjut masak, kamu jangan ngambek dong" suara Oppa Seokjin, kian malah makin melembut ketika menyuruh Jisoo untuk tidak ngambek padanya.
Fine!
Suyeon berhenti menguping di bagian dia.
Suyeon sedih dan merasa dirinya memang tidak ada didalam posisi bernasib beruntung sejak dulu, selalu saja ada kendala, apalagi garis jodohnya juga terasa kian ampas semenjak Suyeon beranjak dewasa.
Sekarang Suyeon berdiri dengan pelan, sebisa mungkin dia tak menimbulkan suara apapun, dan Suyeon memilih untuk mengurung dirinya didalam kamar, setidaknya sampai jam 5 atau setengah 6 sore. Agar Oppa Seokjin dan Eonnie jisoo nya sudah tidak bermesraan lagi di dapur.
Dasar sial!
Suyeon menutup pintu kamarnya dengan pelan setelah dia masuk ke dalamnya. Si adik sungsu kim itu langsung naik ke ranjang dan mengambil bantal.
Suyeon berteriak dengan mulutnya dan wajahnya di jejali menggunakan bantal. Suara teriakannya otomatis akan teredam oleh Bantal yang dia gunakan sebagai penutup wajahnya.
"Aargrhhhh... shibbbaaallll" teriak suyeon.
Air matanya sedikit menetes, dia terlanjur suka, dia terlanjur baper dan terlanjur suka halu saat membayangkan Seokjin oppa membalas Cintanya.
Sial!
Benar benar malu banget Suyeon yang sendirian menyukai Seokjin secara ugal-ugalan.
"Sudah aku dugaa... cowok yang bahkan aku suka pun malah nggak akan pernah suka balik padaku... kenapa sih Oppa Seokjin harus suka sama Eonnieku!!... padahal mereka kan tidak pernah ketemu sejak 20 tahun lalu, isshhhhh menyebalkannnnnn!!" Suyeon mencak-mencak didalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JISOO JIN] TAMAT!!
Romance--- Story by @jisooisgood Kalau ada nih manusia yang baca tapi nggak Nge Vote fix nggak punya otak🤭😎 END udah beberapa judul. ONE + MULTI SHOOT (BACA SESUAI JUDUL) TOLOL!!