[BLIND] - Steal the love from next door 22

144 25 3
                                    


.
.
.

Seokjin kehilangan alat pancingnya gara-gara Jisoo, bukannya menarik dan mendapatkan ikan lebih banyak, Kim Jisoo malah membiarkan alat pancing Seokjin jatuh ke lautan gara gara dia tinggalkan begitu saja diatas kapal dan ujung tali pancingnya masih menyelub ke air laut,, seketika sudah raiplah alat pancing si oppa ganteng anak tetangga itu.

Awalnya Seokjin marah, tapi percuman juga marah ke Jisoo, lantaran katanya nggak Apa-apa alat pancingnya ilang, itu menandakan mereka harus pulang cepat ke daratan, lantaran Jisoo mulai bosan dilaut ketika siang hari menjelang.

Tapi kabar baiknya Appa Taecyeon juga ikutan memarahi Jisoo kok, dan finalnya Jisoo bersedia mengganti alat pancing seokjin besok dengan yang baru, karena yang Jisoo hilangkan adalah alat pancing favorite Seokjin.

Dan akhirnya Pukul 4 sore, kapal yang Seokjin kemudikan dari arah laut itu akhirnya menepi di daratan, pinggir pantai yang pasirnya putih itu kapal ukuran sedang nya langsung berlabuh. Itupun kapal yang mereka pakai adalah milik Nana. Si juragan kapal di desa.

Seokjin dan Jisoo ditugasnya membawa box ikan ke arah gedung pengepulan milik keluarganya Nana. Sementara appa Taecyeon akan bersih-bersih kapal. Nanti upah hasil melaut hari ini, akan Appa Taecyeon sedekahkan kepada Seokjin dan si anak pengangguran cantik itu.

Jadi Appa Taecyeon tak akan ikut penghitungan hasil ikan di gedung pengepulan.

"Berat banget"

Keluh Jisoo dia jalannya pun kerasa diseret-seret oleh Seokjin yang langkahnya lebih lebar didepan Jisoo, memegang ujung sisi lain dari box ikan mereka.

"Iya boxsnya berat, kayak beban hidup aja" kata Seokjin menimpali.

"Beban idup sih nggak berat kalau kita masih lajang,, aku tau soalnya kita nggak ada tanggungan" balas Jisoo kemudian. Mereka jalan dan makin dekat dengan gedung pengepul milik Nana.

"Ck, aku ada tanggungan kok miskipun aku masih lajang" sela si Kim cowok.

"Maksud kamu?" Tanya Jisoo.

"Ada jis tanggungan orang tua" jelas Seokjin cukup singkat dan on point.

"Ohh, uhmm.. aku dengar eommamu sakit ya?" Jisoo pun nyambung ke situ.

"Semua orang juga tau kok, kalau eomma ku lagi sakit... kamu doain kek supaya ibukku cepat sembuh" pinta si cowok.

Ketika Seokjin bicara seperti itu, dia tidak menengok ke belakang, justru badannya jalan tegap ke depan, Jisoo hanya bisa memandang pundak lebar si teman masa kecil itu, sepertinya pundak lebar miliknya di takdirkan untuk memikul lumayan banyak beban.

"Iya aku bakalan doain yang terbaik buat Eomma mu" ujar Jisoo.

"Makasi" deep si cowok.

Dan.sampailah mereka di gudang pengepulan ikan, bukan hanya Seokjin dan Jisoo yang ada disana. Melainkan banyak sekali bapak-bapak yang bekerja disitu, mereka memilah ikan, gurita, dan udang yang berhasil di tangkap ke dalam beberapa kategori yang bagus akan dikirim ke supermarket. Sementara yang kurang bagus cukup di pasarkan saja lewat kurir-kurir pasar terdekat.

Nana notice jika ada pendatang baru, Nana melihat jam tangannya, pukul 16.27PM tepatnya Kim Seokjin dan Jisoo datang.

Nana dengan buku tebal, dan pulpen di selip atas daun telinganya serta rokok di bibirnya kemudian menghampiri Seokjin.

"Hey... ada yang datang rupanya" kata Nana menyapa Seokjin dan Jisoo. Teman akrabnya semasa kecil.

"Hoaa lihat ini wajah baru yang cantik pernah hilang sekarang sudah kembali lagi... aku dengar dari gominsi, kalau Kim Jisoo sudah pulang.... ini kamu kan?"

BLIND [JISOO JIN] TAMAT!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang