Before Wedding

585 31 1
                                    

Enjoy Reading
~~~~~~~~~~

Hanya orang munafik yang bilang tidak menginginkan pernikahan, namun sebagian dari mereka hanya tidak siap.

Fajar berada diruang tengah yang sangat megah, bersama adik sepupunya, Alenta. Disana juga ada Bunda dan Ayah.

Ayah berbicara kepada Fajar.

"Jar, kamu udah tau kan tentang pernikahan Alenta" seru Ayah sambil menyeruput kopi yang tadi diberikan oleh Bik Sri.

Fajar mengangguk,

"Tapi Fajar baru tau tadi Yah, pas ayah nelpon waktu dipelatnas, Alen juga parah nih yah mau nikah gk bilang-bilang ke Fajar" Sahut Fajar sambil melihat ke arah Alenta.

Alenta mendelik pada sepupunya itu, ia tatap Fajar dengan penuh rasa kesal.

Alenta berdecak.

"Yaelah a jay, Alen tuh dijodohkan tauu, yakali Alen cerita keorang orang, lagian Alen gk mau nikah dulu a" omel Alenta pada sepupunya itu.

"Hanya orang munafik yang bilang gk mau nikah Al, aa yakin kamu juga ingin kan menikah" timpal Fajar, membuat Alenta tertegun sebentar.

"Ya kan Alen masih sekolah" kali ini Alenta merengek seperti anak kecil, ia memeluk lengan Fajar.

"Ehh iya Yah, bener juga, ade kan masih sekolah yah gimana tuh?" ujar Fajar mengalihkan pandangan kepada ayah.

Fajar memanggil om dan tantenya itu bunda dan ayah. Fajar sudah dianggap seperti anak kandung sendiri dikeluarga Alenta.
Secara keluarga Ardiyasa tidak punya anak laki-laki, hanya punya keponakan saja yaitu Fajar. Maka dari itu mereka sangat menyayangi Fajar dan sering juga memanjakannya sama seperti Alenta.

"Kamu tenang aja Jar, urusan sekolah Alenta, semua sudah diatur oleh Ayah, jadi Alenta bisa meneruskan sekolahnya seperti biasa" Jelas Ayah.

Mendengar itu Fajar hanya manggut manggut saja.

Setelah ngobrol dihabiskan, malam semakin larut, ayah menyuruh Fajar dan Alenta tidur, karna besok mereka harus pleting baju pengantin buat Alenta dan Rian.

#

Paginya Fajar kembali kepelatnas, rencananya ia akan menemui Ayah bersama Rian nantinya.

Fajar berjalan menujur kamar Rian, ia membuka pintu didapatinya Rian sedang bermain game dihp nya.

Lelaki itu menghampiri patnernya itu.

"Jom" Fajar menyentuh pundak Rian, membuat Rian tersentak.

"Hmmm" sahut Rian yang masih dengan ponselnya.

"Emm, nanti lo ikut gue ketemu Ayah" ajak Fajar.

"Ayah? Ayah siapa?" Rian menatap Fajar bingung, pasalnya orang tua Fajar lagi ada dibandung. Dan Fajar juga tidak memanggil Ayahnya dengan sebutan Ayah.

"Ya om Alan jombang" ujar Fajar merasa geram dengan sikap polos Rian

"Ngapain?" tanya Rian dengan wajah datarnya.

Fajar mengusap kasar wajahnya dengan telapak tangannya, ia semakin geram dengan sikap ini.

"Jombanggggg yang guanteng bin kalem, besok lo harus ikut sama gue buat pleting baju wedding" Fajar mulai terpancing rasa kesal dengan sifat temannya ini.

Rian diam sejenak lalu terkesiap.

"Lo udah tau Jay?" tanya Rian.

Fajar melihat kearah Rian dengan tatapan tajan namun berubah menjadi tatapan menyebalkan bagi Rian.

Was Married [Mr.Ardianto]Where stories live. Discover now