OBROLAN

380 23 0
                                    

Enjoy and selamat membaca😇
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Matahari senja malu-malu mulai menampakkan wajahnya di depan semesta ini, disinilah. Dalam kamar yang begitu megah, gadis ini memainkan pianonya.

"Huffff." tanpa ia sadari, ternyata sudah hampir satu jam gadis ini memainkan pianonya.

Dilihatnya jam ditangan kirinya, "16:56? Hampir jam 5 tapi kok Rian ngga balik juga?" gumam Alenta.

Pikirannya kembali menerka kejadian tadi siang, gadis itu merasa bersalah pada Rian, karna mengusirnya hanya gara gara durian.

"Apa gue tadi udah keterlaluan yah sama Rian? Sampe dia ngga balik lagi jam segini, apa dia marah? Ngambek? Merajuk?," gadis itu terlalu sibuk dengan pikirannya.

"Tapi masa iya Rian merajuk? Kan aneh jadinya." Alenta malah terkekeh, namun kembali ke wajah bersalahnya setelah itu.

Tang tang tang dunggg. Gadis ini memainkan pianonya asal, ia bangkit dari duduknya sambil ngedumel sendiri dalam kamarnya.

Bado amat, ngapain juga gue mikirin dia. Dia berjalan menuju balkon kamarnya. Menghirup nikmatnya angurah tuhan diwaktu senja seperti ini, memang sangat menenangkan jiwa, namun kembali lagi pikiran Alenta tertuju pada Rian.

Aish kenapa selalu Rian sih yang ada di pikiran ini.

#

Rian pov.

Setelah selesai mukbang durian bersama Kevin and the gang, niatnya tadi gue ingin pulang kerumah. Kasian juga Alenta kalo gue tinggal sendirian nanti dia kangen, eh kesepian maksudnya.

PD kamu jom!!

Saat gue berjalan, gue kembali bertemu dengan Atlet mungil, Gregoria Mariska. Kayanya dia sering banget lalu lalang di koridor ini, apa dia penghuni disini kali yah? Ahh sudahlah, tidak penting juga.

"Mas jom! Mau kemana?" biasa anak itu selalu menyapa siapa saja yang berpapasan dengannya.

Gue lihat dirinya.

"Mau pulang."jawab gue seadanya.

Namun gadis ini menautkan alisnya.

"Ke Jogja?" elah Jorji, masa iya gue pulang ke Jogja sih.

Gue bingung mau jawab apa, pengen bohong tapi takut dosa, tapi udah terlanjur bohong juga sih.

"Lo pikir rumah gue cuma di jogja doang jor? Gue juga punya rumah kali di sini." Jorji hanya memamerkan deretan gigi putihnya setelah mendengar ucapan dari gue.

Gue ngga banyak tingkah, gue langsung pergi lebih dahulu meninggalkan Jorji, setelah itu gue ambil kunci mobil dan menjalankan mobil gue munuju rumah.

Rian pov end.

Hari sudah makin sore, gadis ini masih asik dibalkon kamarnya. Entah apa yang membuatnya betah berada di balkon ini.

Dia terlalu sibuk dengan pikirannya, sampai tidak sadar dengan kedatangan seseorang dibelakangnya, sampai tangan seseorang itu menyentuh bahunya.

"Kyaaaaaaa!" teriakan Alenta mampu membuat Rian ikut panik juga.

"Aaaaaaaaa!" Rian juga ikut teriak.

Alenta membalikkan badannya.

"YaAllah, gue kira siapa. Lo ngagetin, gue kira tante kunti atau om pocong gitu. Ternyata elo Yan! Lo mau bikin gue yang cantik ini mati konyol karna serangan jantung akibat kedatangannya lo yang tiba-tiba? Hah." omel gadis ini disela kepanikannya.

Was Married [Mr.Ardianto]Where stories live. Discover now