Liburan part 2

479 29 1
                                    

Enjoy
~~~~~~

Sinar cahaya mentari menembus disela-sela dinding gorden bernuansa putih ini.

Seorang gadis bangkit sembari mengumpulkan nyawanya, setelah itu ia berniat membangunkan temannya.

"Nith, Jorji bangun udah siang!" Alenta menggoyangkan tubuh mereka bergantian.

"Huaamm, jam berapa Al?" tanya Jorji yang masih setengah bangun.

"Jam setengah tujuh nih!" gadis itu menunjuk ke arah jam dinding yang tergantung di atasnya.

Jorji merentangkan kedua tangannya. Setelah itu ia menoleh kearahnya.

Gadis ini berdecak.

"Elah nih bocah kebo banget si!"umpat Jorji.

Alenta terkekeh, "yaudah lo urusin dah tuh anak, gue mandi dulu ya." setelah mendapatkan anggukan dari Jorji, Alenta bangkit dan mengambil handuknya lalu ke kamar mandi.

Sedangkan Jorji, gadis ini tampak terlihat kesal karna dari tadi ia berusaha membangunkan Nitha, namun yang dibanguni tidak bangun bangun.

"Elah, au ah. Biarin aja lo ntar ditinggalin orang mau mendaki!" timpal Jorji kesal memukul punggung Nitha yang molor nya kebangetan itu.

#

Di sini tepatnya dimeja makan, semuanya sudah berkumpul. Bahkan Nitha yang tadinya susah dibangunin pun juga hadir.

Disela sarapan mereka tengah merundingkan sesuatu.

Iya, apalagi kalau bukan persiapan mendaki hari ini.

Semua begitu antusias.

"Gimana nih kita jadi kan mendakinya?"tanya Fajar.

"Woo yoi harus jadi dung!"sambar Kevin dengan mulut masih penuh dengan nasi.

"Telen dulu tu nasi kampret, baru ngomong!"usik Ginting yang mendapati cengiran khas dari Kevin.

"Oh yah, semua ikutkan?" pertanyaan Jonathan ini diangguki oleh semua kecuali Alenta.

Aneh, tumben Alenta lebih banyak diam, terlebih ketika membahas tentang mendaki ini.

Awalnya tidak ada yang menampik sikap Alenta ini, namun Rian dapat membaca dari raut wajah Alenta. Tampaknya ia terlihat cemas dan khawatir.

Tapi apa yang dicemaskan olehnya.

Rian duduknya berseberangan dengan Alenta, karna itu ia lebih leluasa melihat gadisnya itu.

Saat Rian menatapnya lekat, disaat itu juga Alenta ikut menatapnya.

Dan, mata mereka bertemu. Semakin lekat. Bahkan Rian dapat melihat jelas kecemasan di diri Alenta.

Sedangkan Alenta, ia tampak sedikit tenang melihat tatapan teduh milik Rian ini. Perasaannya tidak karuan jadinya.

Degg.. Jantung mereka bereaksi lebih cepat. Mereka sama-sama menyadari itu, namun apa yang membuat mereka enggan untuk menyudahi tatapan itu.

"Pandanganmu... Senyumanmu..."

Nyanyian tidak jelas dari Kevin mampu menyadarkan Alenta dan Rian.

Keduannya tersentak, dan sama sama memalingkan wajah masing masing.

Alenta menghabiskan sisa makanannya yang memang dari tadi tinggal sedikit.

Setelah itu ia beranjak lebih dahulu dari yang lainnya.

"Guys! Gue kebelakang dulu yah!" pamit Alenta.

Ada apa dengan Alenta? Kenapa tiba-tiba dia jadi diam dan tidak banyak bicara?

Was Married [Mr.Ardianto]Where stories live. Discover now