Liburan.

484 22 0
                                    

Enjoy!!!

Bersama kamu aku tenang, jadi jangan pernah berpikir untuk pergi.

.........................

Liburan akhir tahun telah mereka rencanakan, tampaknya semua orang terlibat oleh itu. Bahkan Koh Marcus jauh lebih eksaited dengan liburan kali ini.

Liburan kali ini mereka pilih hanya ke puncak yang ada di Bogor, menurut mereka tidak perlu liburan jauh-jauh, cukup ke puncak menghabiskan akhir tahun bersama, didepan api unggun yang menerangi gelapnya malam.

#

Dirumah yang megah namun sepi, sepi karna tak ada orang.

Hanya dua insan yang sedang berkemas, berkemas dikamar mereka masing-masing.

Alenta terduduk mengusap keringatnya setelah selesai mengemas barangnya, kopernya tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar, karna liburan mereka hanya tiga hari.

"Rian udah selesau packing ngga yah?" gadis itu terpikir oleh suaminya disebelah. Ia berniat ingin membantunya.

Gadis ini berjalan keluar kamarnya, dan masuk ke kamar Rian yang seberangan oleh kamarnya.

Saat ia masuk, benar saja. Ia melihat Rian sedang melipat beberapa pakaiannya lalu memasukkannya ke kopernya.

"Eumm, Yan. Udah selesai?" gadis ini duduk diatas kasur Rian.

Disamping kopernya, gadis itu duduk bersila dengan santainya.

"Bentar lagi!" jawab Rian namun masih fokus dengan kegiatannya.

Tak lama Rian juga ikut duduk di samping Alenta.

Rian menatap Alenta intens, membuat gadis itu agak salah tingkah dibuatnya.

"Lo kenapa sih liatin gue?" tanya Alenta berusaha menutupi sikap saltingnya.

Rian tak menjawab, ia masih menatap gadis itu dengan tatapan intens.

Sungguh ini membuat Alenta salah tingkah, sebenarnya Rian kenapa? Dia kesambet?.

Rian masih menatap lekat wajah istrinya itu.

"Lo kenapa sih Yan?" benar-benar kali ini Alenta salah tingkah. Wajahnya sudah seperti keliting rebus.

Gadis itu ikutan bungkam. Dan tiba-tiba

"Bhahaha?" why? Rian kenapa? Abis natap terus tertawa? Sungguh berasa ingin diruqyah.

"Lo stres? Sehat kan lo yan?" Alenta meletakkan tangannya di dahi Rian.

Tidak panas, berarti dia tidak demam. Tapi kenapa dia seperti ini. Wah Rian harus di periksa nih.

Alenta menatap Rian dengan tatapan bingung penuh tanya.

"Rian lo kenapa?" tanya gadis ini dengan nada sedikit berteriak.

"Hahaha ketauan lo melting ya gue tatap kaya tadi?" mata Alenta membulat sempurna ketika mendengar kalimat dari Rian.

Sebenarnya iya, benar. Dia melting karna tatapan Rian, siapapun pasti akan meleleh jika mendapat tatapan seperti itu dari Rian.

Dengan matanya yang jernih penuh ketenangan itu. Rasanya nyaman sekali.

Namun namanya juga Alenta, ia mengelak kalau ia melting. Ya jelas gengsi lah. Dimana nanti harga diri seorang Alenta Azizah jika orang tau hanya dengan tatapan Rian mampu membuatnya melting.

Alenta menatap Rian dengan tatapan datar, sesekali ia memicingkan matanya seperti orang yang hendak mengintrogasi saja.

"Sumpah lo aneh!" setelah menyelasaikan kalimat itu, gadis bermata sipit ini langsung bangkit dan keluar dari kamar Rian.

Was Married [Mr.Ardianto]Where stories live. Discover now