"Ada apa??" Taehyung yang sedari tadi berada di belakang Yeonjun memposisikan diri di sebelah adiknya.
Mulut Taehyung berseru O namun tanpa suara.
Kemudian ia bertepuk tangan bangga.
"Hyung!" larang Yeonjun.
"Beomgyu-aa, kau luar biasa" Taehyung meninggalkan Yeonjun yang masih terdiam di posisinya setelah melihat Beomgyu yang baru saja melepaskan pelukannya pada seorang siswi.
"Hyaaa.. kau luar biasa" Taehyung mendekat membuat gadis itu berlalu dengan langkah lebarnya dan kepala yang tertunduk.
"Kenapa melepasnya? Kau terlihat begitu hebat Beomgyu-aa, kau adik ku yang terbaik"
"Cepatlah datang ke ruangan Hal-aboeji, kita membuatnya menunggu lama" ucap Yeonjun tanpa mendekati dua saudaranya dan pergi begitu saja ketika selesai berbicara.
"Dia benar, ayo, kita harus cepat" ajak Taehyung.
"Gyu-aa, tadi itu keren, tapi... aku sepertinya pernah bertemu dengan gadis tadi" Taehyung berjalan sambil merangkul Beomgyu yang sama sekali enggan untuk menanggapi kakaknya itu.
"Ah iya, aku bertemu banyak gadis belakangan ini, mungkin dia salah satu penggemarku juga, atau penggemar Yeonjun-ie" Taehyung terus berceloteh sambil terkekeh sepanjang menuju ruangan kakeknya.
***
"Aku benar-benar kelaparan sekarang, jadi mari kita makan dulu sebelum pulang" Taehyung yang sedang mengemudi segera menepikan mobilnya dengan riang.
"Huhh, kenapa tidak di rumah saja hyung? Aku sangat lelah aku ingin istirahat cepat" ucap Yeonjun dengan kerut dahinya yang menandakan ia tengah tidak menyukai keputusan kakaknya.
"Yaaa.., kita bertiga bahkan cukup jarang bertemu akhir-akhir ini, kau tidak merindukan hyung tampanmu ini? Ayola Yeonjun-aa" paksa Taehyung begitu mobilnya sudah terparkir sempurna di halaman sebuah tempat makan.
"Aku hanya bercanda soal penggemarmu, mereka tetap milikmu, ayolah kau harus tetap makan agar dapat terus mewarisi ketampanan ku" ucapan Taehyung sepertinya sudah memenuhi telinga Beomgyu, ia sudah lebih dulu turun dan memasuki kafe itu.
"Kau yang selalu sibuk, dan sekarang aku yang harus mengikuti kemauanmu" jawab Yeonjun sambil lalu keluar dari mobil Taehyung.
"Ya, baiklah, aku kakak yang selalu membuat adik-adiknya terus belajar mengerti bagaimana menjadi orang tampan itu harus selalu sibuk" senyuman Taehyung mengembang ketika melihat Yeonjun yang sudah duduk berhadapan dengan Beomgyu dari kaca kafe yang lebar.
Dengan langkah lebarnya Taehyung kemudian ikut masuk dan duduk di samping Beomgyu.
"Ada apa dengan kalian? Aku disini sekarang, jadi jangan memperlihatkan wajah memprihatinkan seperti ini, pesanlah apapun yang kalian mau, OK?"
"Permisi" Taehyung mengangkat tangannya dan seorang pelayan datang membawakan daftar menu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kalian pesan itu saja?" Taehyung memperhatikan kedua adiknya bergantian.
Yeonjun sibuk memainkan ponselnya.
Beomgyu sekarang tengah memejamkan matanya sambil bersandar di punggung kursi dengan kedua telinga yang tersumbat earphone.
"Hmm, baiklah, aku terlalu lama meninggalkan kalian berdua, akan ku pertimbangkan pekerjaanku dengan pergi bermain bersama kalian" tutur Taehyung tanpa lelah walau kedua adiknya sama-sama tidak menanggapiya.
"Asal kalian tahu, aku juga memiliki ponsel dan earphone untuk mengacuhkan kalian berdua" Taehyung mengeluarkan barang-barangnya dari dalam tas kecil yang di bawanya.
Yeonjun maupun Beomgyu menoleh bersamaan dan memberikan ekspresi datar pada kelakuan kakak sulungnya yang tidak pernah lepas dari keceriaan.
"Ehee, setidaknya sekarang kalian mau menatapku" cengir Taehyung.
"Permisi, pesana-"
Tiga pasang mata itu bertumpu pada seorang pramusaji yang sekarang meletakkan nampan di atas meja.
Sedangkan yang bersangkutan hanya menatap penuh keterkejutan pada pemilik mata tajam yang ada di depannya.
***
Yess beyibeh💜💜
UAS ku dah usai, so that's it, time to focus for my Wattpad story🧡
Dengkiu buat yang support cerita aku, dengkiu buat yang sudah baca, komen dan vote.🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
Misophonia [SELESAI] ✅ | BTS TXT Fan fiction
Ficção AdolescenteJangan bicara Jangan tertawa Jangan bergerak AKU BENCI!!! Belum revisi, hati-hati typo bertebaran ^•^ Jeon Dae Ra, gadis yang mengidap Misophonia ini hanya tinggal bersama kakak laki-lakinya yang hobinya mabuk. Dia hanya menginginkan kehidupan yang...