Daera terbangun dengan cahaya matahari yang sudah menyusup di antara tirai putih di kamarnya.
Hari ini adalah akhir pekan.
Daera menyibak selimut nya, dan merapikan kamarnya dengan segera.
Seusai membenahi diri dan kamarnya, tiba saat nya Daera berbenah rumahnya yang usai menjadi club malam dadakan.
"Selamat pagi Daera ku, kau sudah bangun?"
Daera tertegun mendengar sapaan seorang pria yang baru saja melepas apron hitamnya.
*Lee Hyun
"Appa sudah menyiapkan sarapan untuk kalian" ucapnya mendekat untuk memeluk Daera.
Namun gadis itu melangkah mundur, membuat langkah ayahnya terhenti juga.
"Appa datang untuk meminta maaf padamu, putriku" ucapnya menunduk.
"Aku baik-baik saja" ucap Daera berusaha menormalkan kembali kegugupannya."Appa-"
"Aku harus merapikan ruang tamu" Daera menghindar dari perbincangannya dengan sang ayah.
"Biarkan appa membantumu" Lee Hyun membuntuti putri bungsunya menuju ruang tamu.
"Oppa tidak akan senang melihat kehadiran appa di sini" ucap Daera mulai membenahi ruang tamu yang berantakan.
"Hoseok-aa, cepat bangun" Lee Hyun membangunkan Hoseok yang terlelap di sofa panjang.
"Hmm? Sudah pagi?" dengan seraknya Hoseok mulai terbangun.
"Yya! Hyung sedang apa di sini?" Hoseok yang terkejut segera berdiri dan celingukan ke pintu kamar Jungkook memastikan keponakannya yang satu itu masih di dalam kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Makanlah dulu, appa ingin melihatmu makan masakan yang appa siapkan, baru appa akan pergi setelahnya" keukeh Lee Hyun masih duduk memperhatikan Daera yang sibuk mondar-mandir membawa bekas pesta ke dapur.
"Yya.. Hyung jangan menyiksa putri mu dengan begini, bagaimana jika putra pertamamu tiba-tiba bangun dan menghancurkan apartemen ini?" timpal Hoseok yang membantu Daera.
Sebelumnya Lee Hyun memaksa untuk ikut membantu, namun Hoseok membantu Daera untuk menghalangi keinginannya dengan alibi berjaga-jaga jika seandainya Jungkook tiba-tiba keluar dari kamarnya.
"Dia tidak akan bangun sepagi ini setelah mabuk semalaman" tawa renyah Lee Hyun.
"Aku akan memakannya nanti, bisa tinggalkan kami sekarang?" ucap Daera dengan cukup dingin.
"Kau sangat mirip dengan eomma mu saat seperti ini, dia pekerja keras-"
"Puas? Sekarang silahkan pergi" kata Daera memenggal ucapan ayahnya setelah ia menyuap sesendok sup ke mulutnya sendiri.
"Bagaimana rasanya? Kau suka?" tanya Lee Hyun lagi.
Daera menghela nafas kasar namun tetap diam.
"Hyung, ayolah tidak sulit untuk pergi, jangan membuat masalah, ku rasa Jungkook akan segera bangun" timpal Hoseok.
"Baiklah, Daera-aa, appa pergi sekarang, maaf untuk semua kesalahan appa, makanlah dengan benar, jaga dirimu tetap hangat" bisik ayahnya saat memeluk Daera meskipun tak mendapat balasan dari putrinya.
Lee Hyun meninggalkan sebuah mantel hangat yang membungkus bahu Daera.
"Aku pergi, pastikan putra-putriku menghabiskan sarapan mereka, Hoseok-aa" Lee Hyun menepuk pundak adik bungsunya sebelum pergi.
***
"Hoseok oppa" panggil Daera pada pamannya yang menolak keras di panggil dengan sebutan ahjussi —terlalu tua katanya—.
"Aku akan pergi sebentar, jika kau mau pulang, tidak perlu menungguku, Jungkook oppa tidak akan masalah selama sarapannya sudah tersedia" ucap Daera mengenakan sepatunya.
"Kau masih bekerja di akhir pekan begini?" tanya Hoseok mendekat.
"Aku hanya tidak tau harus melakukan apa, ku rasa lebih baik jika aku meminta pekerjaan tambahan pada bos ku" jawab Daera tersenyum pada Hoseok.
"Oppa akan mengantar mu" tunjuk Hoseok pada Daera sambil lalu ia meraih mantel putihnya di sofa.
"Aku bisa pergi sendiri, oppa" jawab Daera.
"Tapi aku tetap akan megantarmu, ayo pergi" ucap Hoseok tak lupa juga menyodorkan mantel untuk Daera.
Mereka akhirnya berjalan menyusuri jalanan musim dingin karena Daera menolak mentah-mentah tawaran Hoseok untuk mengendarai mobilnya.
"Daera-aa, kemari sebentar" Hoseok menarik lengan Daera ke depan salah satu kedai di deretan bazar itu.
"Ini hari libur, kau juga membutuhkan liburan, aku akan mengantarmu ke kafe jika masih ada waktu" cengir Hoseok setelah memesan hidangan hangat.
"Aku sudah mencurigainya, tidak akan benar jika kau sudah memaksaku pergi bersama" ucap Daera namun tak urungnya juga ia ikut tersenyum.
"Makanlah dengan benar, kau harus terus menjadi gadis yang kuat untuk menghadapi semuanya, OK?" Hoseok mengusap bahu Daera, menguatkan keponakannya.
***
Aghayyy, dah kurencanakan semwahnya🤭
Appa Lee Hyun, kakaknya Jung Ho Seok, mirip gak sih muka mereka berdua(?)
Menurut aku mirip banget sih🤣🤣🤭Dengkiu~🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
Misophonia [SELESAI] ✅ | BTS TXT Fan fiction
Ficção AdolescenteJangan bicara Jangan tertawa Jangan bergerak AKU BENCI!!! Belum revisi, hati-hati typo bertebaran ^•^ Jeon Dae Ra, gadis yang mengidap Misophonia ini hanya tinggal bersama kakak laki-lakinya yang hobinya mabuk. Dia hanya menginginkan kehidupan yang...