13. Lacom~

91 3 0
                                    

        "Apakah hanya aku yang tidak mengetahui bahwa Taehyun adalah seorang Custodit?" batin Daera sambil memakan jajanan bazar bersama Hoseok.

"Anak-anak di sekolah mengatakan aku tidak pantas dengannya, bukankah berarti mereka sudah mengetahui siapa Taehyun?"

"Permisi" sapa seseorang yang segera membuat Hoseok sedikit bergeser memberikan ruang.

"Oh nne" gumamnya, tanpa menoleh.

"Daera Noona" ucap suara tadi membuat Hoseok menoleh.

"Yya!" bisik Hoseok sambil menyikut lengan keponakannya.

"Oo?" Daera yang tengah melamun di tengah makannya, dengan spontan membelalakkan mata.

"Anyeong, Noona" mereka membungkuk kemudian melambai

"Oo" jawab Daera mengerjab, melihat keduanya.

Ya, dua.

Ya, dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huening-aa" sapa Hoseok tersenyum lebar memamerkan dekik di atas sudut bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Huening-aa" sapa Hoseok tersenyum lebar memamerkan dekik di atas sudut bibirnya.

"Oo, hyung, kalian saling kenal?" tanya Hyuka yang selalu bersemangat.

"Nne, dia-"

"Aku adik temannya" Daera memotong ucapan Hoseok.

"Oh benar, aku teman kakaknya" cengir Hoseok.

"Apa yang kau lakukan" Hoseok cukup mengenal Hyuka saat ia menyambangi kediaman sahabatnya, Taehyung, karena anak itu adalah sahabat adik Taehyung.

"Bertemu dengan Daera Noona" ucap Hyuka.

"Oh benar, kalian pesan makanan juga, aku yang akan membayarnya" ucap Hoseok.

"Gumawo hyung" ucap Hyuka bersemangat memesan makanan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

        "Taehyun-ssi" panggil Daera selagi Hoseok berbincang dengan Hyuka.

"Ini-"

Daera yang mengeluarkan kalung berliontinnya dari saku segera di tutupnya dengan telapak tangannya.

"Ehm, Hyuka aku akan menunggumu di toko buku" ucap Taehyun segera menggandeng tangan Daera dan meninggalkan kedai itu.

"Nne, anyeong" jawab Hyuka yang sibuk memakan tteokbokki nya.

"Dd-" Hoseok hendak menghalaunya namun ia tertahan karena Daera dan Taehyun sudah tidak tersapu pandangnya.

"Huening-aa, siapa temanmu tadi?" ucap Hoseok masih menyebar titik pandangnya.

"Taehyunie" sahut Hyuka yang masih sibuk makan.

"Teman lamamu?" tanya Hoseok lagi.

Hyuka menggelengkan kepalanya.

"Dia pindahan di sekolah kami" jawabnya.

***

"Noona, kau tidak boleh mengeluarkannya sembarangan" ucap Taehyun melepas gandengan tangannya.

Daera tersentak saat melihat sekitarnya.

Sepi.

Seperti berada di dalam sebuah rumah mewah.

Ruang tamu.

"Bagaimana..." Daera memperhatikan kedua telapak yang diangkatnya.

"Tadi aku sedang berjalan, bagaimana bisa?" ia memperhatikan posisi duduknya di sofa putih itu.

"Noona, kau dengar aku?" Taehyun yang berjalan mondar-mandir kembali duduk.

Daera hanya mengangguk.

"Kenapa kita bisa berada di sini?" tanya Daera.

"Apa yang ku katakan tadi?" Taehyun tak melepaskan kuncian tatapan mereka.

"Eeuhm-"

"Batu abadi itu banyak di incar para lacom, kau harus berhati-hati menjaganya, jangan serahkan batu itu pada siapapun" ucap Taehyun.

"Lacom?" ulang Daera.

"Para makhluk serakah kahyangan, mereka akan gunakan batu itu untuk mengendalikan seluruh malaikat untuk merebut kemurnian hati manusia" Taehyun menggenggamkan tangan Daera pada kalung berliontin penuh kilau itu.

"Aku akan menjaganya" sahut Daera santai, sambil memperhatikan setiap sudut ruangan dengan penuh selidik.

"Ini rumahku" ucap Taehyun menjawab pertanyaan di otak Daera.

"Tapi bagaimana kita bisa tiba-tiba berada disini?" tanya Daera lagi.

"Secara sains, teleportasi" jawab Taehyun.

"Setiap custodit memiliki kemampuan  untuk membuka portal teleportasi di tempat-tempat yang pernah di datanginya" jelaskan Taehyun.

"Sekarang kita akan ke toko buku, aku yakin Hyuka dan paman mu akan menyusul kita ke sana" ucap Taehyun meminta telapak tangan Daera.

"Bagaimana kau tau dia pamanku?" tanya Daera menyembunyikan kedua telapak tangannya di saku.

"Semua tentangmu, sudah tersimpan di sayap ku" lanjut Taehyun mengembangkan sayap nya yang secara tiba-tiba muncul.

Sepintas Daera seolah melihat lembaran film di kedua sayap Taehyun yang terbentang.

"Apa hanya karena batu ini kita berteleportasi ke rumah mu?" tanya Daera lagi.

"Rumah ini sudah ku berikan pelindung dari makhluk kahyangan manapun, tidak akan ada yang mendengar pembicaraan kita sehuruf pun"

"Sekarang kita harus pergi" ajak Taehyun.

"Lalu bagaimana aku menjaga batu ini? Bagaimana jika para makhluk serakah kahyangan itu menemukan batu ini" tanya Daera.

"Tidak semudah itu, Noona"

"Semakin sering aku berada di dekatmu, semakin remang kau terlihat di mata para lacom itu"

Kali ini Taehyun menggenggam tangan Daera yang sudah di keluarkannya dari saku.

Hanya dalam sepersekian detik saja, mereka sekarang sudah berdiri di antara deretan rak buku.

"Taehyun-aa, ku kira kau sudah meninggalkan ku" tepat saat Hyuka dan Hoseok mendatanginya, Taehyun sudah menenteng beberapa buku dari rak di depannya.

Taehyun tersenyum, tapi bukan pada Hyuka, melainkan pada Hoseok yang berdiri di sebelahnya.

***
Hiyahhhh, perjuangan ngetik ini part🤣🤣🤭🤟


Dengkiu~🤟

Misophonia [SELESAI] ✅ | BTS TXT Fan fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang