"Kak, apa boleh aku membantu pemulihan Taehyun?" tanya Daera yang masih mondar-mandir di depan pintu kamar Jungkook yang digunakan sebagai ruang 'operasi' custodit.
"Penyembuhan custodit dengan pusaka tidak dilegalkan Daera-ya, itu akan merusak kemurnian batu abadi, hanya pemegang pusaka itulah yang dapat menggunakannya." jelaskan Jungkook.
"Jungkook benar, biarkan para custosit itu melakukan dengan cara bangsa mereka sendiri," sambung Suga.
"Taehyun akan baik-baik saja, ada custodit ku di sana." lanjutnya.
Cklekk.
Seokjin dan Jimin keluar dengan wajah kelelahan.
"Apakah Taehyun baik-baik saja?" tanya Daera.
"Dia harus beristirahat, mungkin beberapa jam lagi dia akan siuman." jawab Jimin.
"Bagaimana Dokter Kim menemukan Taehyun?" tanya Daera yang tertarik.
Meski terlihat lelah, Seokjin masih berusaha menjawab pertanyaan sang fată grozavă.
"Tadi Taehyung mendadak menelfonku, dia bilang adiknya tak sadarkan diri, memang hampir tak tertolong-"
"Tunggu, adiknya?" potong Daera.
"Yeonjun atau Beomgyu?" tanya Daera.
"Beomgyu, cerc de argint itu berusaha melepaskan kekuatannya, dia nyaris mati jika saja pelindung kedap suaranya tak habis, kamarnya sudah berantakan saat aku tiba."
"Melepaskan kekuatannya? Lingkar peraknya?" batin Daera.
"Lalu bagaimana kau tau Yeonjun mencelakai Taehyun, hyung?" tanya Suga.
"Saat aku memegangnya, tak sengaja aku melihat potongan kejadian itu,"
"Pagi tadi saat Taehyun seharusnya sudah kembali dari kahyangan, Yeonjun sudah menunggunya di batas langit dan laut, dia menyerang saat Taehyun tidak waspada." paparkan Seokjin.
"Bagaimana dia tau Taehyun sedang pergi ke kahyangan?" tanya Daera.
"Ada manusia lain yang tau soal keberadaan kita, tapi cerc de argint tidak memiliki kekuatan untuk penghapusan ingatan." jawab Seokjin.
"Manusia?" Jungkook terbelalak.
"Apa dia Soobin? Sepupu mereka di kehidupan bumi?" tebak Daera.
"Kurasa begitu, Yeonjun juga mengajak anak itu ke batas langit dan laut sesaat sebelum aku menemukan Taehyun."
"Itu artinya Soobin tau Taehyun adalah custodit? Dan artinya dia tau aku bukanlah manusia?" Daera terlihat was-was sekarang.
***
"Kau sudah lebih baik?"Yeonjun masih berdiri di samping kasur Beomgyu dengan wajah tak bersahabatnya.
Dengan bersadakap dada, ia menatap tajam adiknya.
"Hyung." suara serak itu memanggil seorang manusia masuk ke kamarnya.
"Oh, syukurlah kau sudah sadar, coba ku lihat," Taehyung meraba kening Beomgyu dan mendapatinya sudah menghangat dibanding yang sebelumnya.
"Kau meminta bantuanku terakhir kali sebelum pingsan, apa kau perlu sesuatu? Biar hyung bantu." ucap Taehyung.
"Kau tidak butuh bantuanku? Aku juga hyung mu." kata Yeonjun akhirnya mengalahkan ego nya, sekarang ia juga duduk di kasur Beomgyu.
"Aku ingin makan steak." ucap Beomgyu.
"Yya!!! Kau gila?!" pekik Yeonjun.
"Bukankah kalian berdua tidak suka steak?" tanya Taehyung lebih lembut.
"Hanya saja." jawab Beomgyu santai.
"Yya! Kau tidak boleh memakannya!" sahut Yeonjun yang belakangan mudah meledak-ledak emosinya.
"Yeonjun-aa, Beomgyu sedang sakit, kau tidak boleh begitu, lagi pula daging akan membantu nya mengembalikan tanaga." ucap Taehyung menoleh pada Yeonjun.
"Ahjumma, tolong siapkan steak untuk Beomgyu." teriak Taehyung.
"Kau sudah gila? Kau mau kehilangan semua kekuatanmu? Daging adalah pantangan bagi cerc de argint!"
"Kau sudah melepas hampir semua kekuatanmu, kau tidak akan pernah bisa kembali ke kahyangan jika berkat lingkar perakmu hilang!!"
"Terimakasih hyung, maaf selalu merepotkan mu." ucap Beomgyu.
Yeonjun tercekat.
Telepatinya tak sampai pada Beomgyu.
Kemampuan itu sudah hilang.
Beomgyu sudah hampir menjadi manusia seutuhnya.
Setelah menatap tajam Beomgyu, Yeonjun menghentakkan langkah pertamanya dan segera pergi dari kamar Beomgyu.
"Yya.. ada apa denganmu Jun? Adikmu sedang sakit, jangan berulah." kata Taehyung.
"Kau istirahatlah, aku akan berbicara sebentar dengan hyung mu." ujar Taehyung pada Beomgyu sebelum mengejar Yeonjun.
"Pergilah, hyung, aku baik-baik saja." jawab Beomgyu tersenyum tipis dengan bibir pucatnya.
Taehyung segera berlari kecil untuk mengejar 'adik tiri' nya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku tau kau akan selalu begitu hyung, maafkan aku karena tidak bisa menjawabmu." bisik Beomgyu yang sebenarnya mendengar perkataan Yeonjun tetapi kekuatannya sudah hilang untuk menjawabnya.
"Ini keputusanku, dan secepatnya aku akan melupakan semuanya, kecuali kau sebagai Choi Yeonjun, kakak ku sebagai manusia." monolog Beomgyu.
"Cucuku, syukurlah kau sudah siuman." kali ini kakek berbadan besar itu yang masuk ke kamar Beomgyu.
"Maaf membuatmu khawatir, hal-aboeji." jawab Beomgyu.
"Aku sangat khawatir, lain kali kau harus berhati-hati saat memakan sesuatu, Dokter Kim bilang kau keracunan makanan." jelaskan kakeknya.
"Dokter Kim yang mengobatiku?" tanya Beomgyu.
"Ya, dia benar-benar dokter yang hebat." tutur kakeknya dengan bangga.
"Dokter Kim adalah custodit terhebat Putra Alb, apa mungkin dia akan memberi tahu kejadian ini pada Daera?"
"Ah, benar, aku hampir lupa, teman sekolahmu datang untuk melihat keadaanmu, masuklah." ucap kakeknya.
***
Happy Sunday Morning🤟
Stay safe kalian semua, jangan banyak keluar rumah, dirumah aja baca work aku.🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Misophonia [SELESAI] ✅ | BTS TXT Fan fiction
Novela JuvenilJangan bicara Jangan tertawa Jangan bergerak AKU BENCI!!! Belum revisi, hati-hati typo bertebaran ^•^ Jeon Dae Ra, gadis yang mengidap Misophonia ini hanya tinggal bersama kakak laki-lakinya yang hobinya mabuk. Dia hanya menginginkan kehidupan yang...