32. Penghapusan ingatan~

33 2 0
                                    

          "Aku masih ada urusan, kalian berbicalah dulu," pamit kakenya meninggalkan tiga remaja itu.

"Hal-aboeji, tetap jaga kesehatanmu." ucap Soobin pada kakeknya.

"Baiklah, jaga sepupu mu dengan baik, Soobin-aa." pesan kakeknya.

"Tentu, Hal-aboeji." jawab Soobin.

"Kau sudah lebih baik?"

Beomgyu masih memperhatikan dua teman satu angkatannya itu.

"Soobin-aa, ambilkan steak ku dari Ahjumma, aku sudah kelaparan." ucap Beomgyu.

Soobin yang mengerti segera keluar.

"Dokter Kim sudah menceritakan semuanya padaku." ucap Daera sambil menutup pintu kamar Beomgyu yang secara tak kasat mata ia tengah menebarkan peredam suara di ruangan itu.

"Untuk apa kau datang kemari?" tanya Beomgyu berusaha untuk duduk.

Daera yang melihat Beomgyu kepayahan, segera membantunya. "Lebih baik jika kau rebahan saja." ucapnya sekalipun ia masih tetap membantu Beomgyu duduk.

"Kau harus banyak istirahat, kau terlalu banyak menghabiskan tenagamu." ucap Daera.

"Katakan saja tujuanmu kemari." kata Beomgyu tak sabar.

"Kenapa kau melepas semua kekuatanmu?" tanya Daera.

Diam.

Sepi.

Beomgyu enggan menjawab.

"Ku dengar ketika seorang cerc de argint tidak memiliki berkat lahirnya, ia tidak akan bisa kembali ke kahyangan."

"Lalu apa masalahnya?" tanya Beomgyu dengan dingin.

Mendapat tatapan dingin itu membuat Daera terdiam sejenak.

"Aku tidak tau harus menjawab apa, tapi ku kira kau terlalu memaksakan kehendakmu-"

"Memaksakan?  Cihhh." decih Beomgyu.

"Terserah padamu fată grozavă, kau akan kembali ke kahyangan, menyelamatkan kahyangan, menjadi ratu atau apapun itu hakmu."

"Semua keputusan atas dirimu ada di otakmu, dan ini keputusanku, sesederhana itu." jawab Beomgyu.

Cklekkk.

Soobin datang dengan membawa sepiring steak.

"Oo, apa aku harus mengambilkan minum juga untukmu, Gyu?" kata Soobin mendadak canggung.

"Tidak perlu, aku bisa meminta ahjumma, nanti." jawab Beomgyu agar Soobin tak pergi.

"Soobin-aa." panggil Daera berdiri di belakang Soobin yang sedang meletakkan piring steak di nakas.

"Hmm?" jawab Soobin membalik badannya.

Daera sudah siap mengangkat tangannya di depan wajah Soobin, dan taburan bunga api mengitari sekujur anak laki-laki berpostur tinggi itu.

"Lupakan apa yang seharusnya tidak kau ketahui." ucap Daera bersamaan taburan bunga api itu lenyap.

"Aku senang kau sudah lebih baik, jaga dirimu Gyu," Daera meletakkan buket di meja Beomgyu.

Daera menghentikan langkahnya ketika di ambang pintu seorang anak laki-laki dengan satu alis terangkat dan tangan menyilang di depan dada.

***

        "Kau teman sekelas Beomgyu?" tanya Taehyung yang menyusul kehadiran Yeonjun.

"Daera teman sekelasku, hyung pasti lupa, dia adik Jungkook hyung." jawab Soobin.

"Kau sudah akan pulang?" tanya Taehyung.

"Ya, oppa, aku sedang buru-buru." sahut Daera.

"Ku dengar kau akan pindah sekolah?" seringai Yeonjun dengan sarkas.

"Hyung!" potong Beomgyu.

"Setelah menghancurkan ku dan adikku, kau memang lebih pantas pergi!" ucap Yeonjun.

Taehyung mengerutkan keningnya.

Begitu pula Soobin.

Daera diam-diam mengarahkan tangannya untuk menutup pintu kamar Beomgyu dan membuat peredam suara.

"Kau keterlaluan." desis Daera.

"Kenapa? Sekarang kau takut manusia mengetahui siapa dirimu?"

"Hyung." sela Beomgyu.

"Kita diasingkan ke bumi berkat kau, adikku melepaskan kekuatannya juga karena ulahmu-"

Buum.

Bunga api bertebaran di dalam ruangan persegi itu.

Waktu mendadak berjalan dengan kecepatan cahaya hingga seolah semuanya terhenti, kecuali bagi tiga makhluk kahyangan itu.

"Aku tau kesalahanku, tapi ku peringatkan kau, kau diasingkan ke bumi karena kau juga pernah mencintaiku, bukan karena hubunganku dengan adikmu."

"Aku bersedia tidak mengembalikan ingatanku tentang Beomgyu, dan akan kembali ke kahyangan, aku tidak terlibat untuk keputusan Beomgyu melepas semua kekuatannya." cerca Daera dengan menggebu sehingga makin banyak bunga api yang bertaburan di kamar Beomgyu.

"Itu keputusannya." lanjut Daera lebih sendu.

"Keegoisanmu yang selalu membuat semua kesalahan ada pada orang lain, Yeonjun."

"Ku kira, kita akan menjadi teman baik, tapi aku salah."

Yeonjun tidak menanggapi tuturan fată grozavă itu, dan memilih mengepalkan tangannya untuk menahan kekuatannya yang siap meledak.

"Pergi sekarang, atau kau akan terluka fată grozavă!!" Yeonjun memejamkan matanya untuk memfokuskan pikiran agar bisa mengendalikan kekuatannya.

"Kau sudah hampir menjadi manusia seutuhnya, mungkin akan lebih baik jika kau melupakan aku, Gyu."

Daera menjentikkan jarinya dan menaburkan bunga api di depan wajah Beomgyu, dan dilanjutkan pada Taehyung dan Soobin.

"PERGI SEKARANG!!!!" pekik Yeonjun.

Dengan menggenggam batu abadinya, Daera membuka portal cahaya yang kemudian membawanya menghilang dari kamar Beomgyu.

Splahhhhh.

Uraian lingkar perak secara astral memenuhi ruangan, bertabrakan dengan sisa bunga api yang Daera buat.

Bersamaan dengan itu, waktu kembali berjalan dengan semestinya.

"Arkhh, kenapa aku mendadak pusing." Taehyung memegang kepalanya dan duduk di bibir kasur Beomgyu.

"Gyu, aku perlu meminjam kamar mandimu, perutku mual sekali." ucap Soobin berlari masuk ke kamar mandi di kamar Beomgyu.

***

Gadanta anyenggg.
Biarin lah, pengen cepet kelar intinya.

Stay safe, everyone.
Dirumah aja, baca work aku yaw🤭

Misophonia [SELESAI] ✅ | BTS TXT Fan fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang