しA$† උAしし 💕
Lea : Rarai, gimana kamu udah fix, kan?
Rarai : Siap, semuanya udah, oke, kok!
Lea : Ya, sudah, berarti sekarang kita tinggal menentukan janjiannya. Kita ketemuannya di mana, nih?
Rarai : Em, kalau begitu kita langsung ketemuan di pelabuhan aja bagaimana?
Lea : Boleh juga, tuh!
Rarai : Eh, bentaran, gue udah dipanggilin sama nyokap gue, nih. Gue tutup dulu, yah telponannya!
Lea. : Oh, oke deh, entar sambungan lagi, deh, chat-Nya. Bye!
Rarai : Oke, Bye!
💨💨💨
Hari ini, hari pengambilan rapor hasil Ujian Kenaikan Kelas [ UKK ]. Aku sedang menunggu Mama di depan pintu kelas dengan wajah tegang.
" Bagaimana, Ma?"
" Bagaimana apanya?" Mama balik bertanya dengan wajah yang datar.
" Aku naik kelas tidak, Ma?"
" Kalau menurut kamu sendiri?" Mama terus saja melangkahkan kakinya, berbelok ke kiri, lalu menuruni anak tangga.
" Mamaaa ... Please, aku naik kelas apa tidak, sih, Maaa?" Aku mulai tidak menyukai dengan situasi semacam ini.
Mama tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menatap wajahku tepat di depan hidungnya.
" Setop pertanyaan seperti anak kecilmu itu, Rai! Kamu pikir saja sendiri, dengan hanya sekolah sesekali dan setiap bulannya, kamu bisa dengan mudahnya naik kelas?" Aku tertegun mendengarkan ucapan Mama yang sarat emosi.
Benar juga, selama dua semester ini aku banyak sekali melewatkan hari-hari sekolah untuk berkegiatan di luar sana. Ya, aku adalah seorang ʋʟօɢ tʀaʋɛʟɛʀ. Berpergian bukanlah hal yang sangat asing untukku. Apalagi, sejak YouTube menjadi terkenal lebih dari televisi, semakin banyak pula tawaran yang datang dari berbagai pihak mengajak untuk berkerja sama. Biasanya, mereka akan memintaku untuk mempromosikan produk mereka dengan Setting saat aku sedang traveling. Tentu saja semua biaya perjalanan juga akan ditanggung oleh mereka semua yang meng-endorse. Itulah enaknya menjadi vlog traveler. Walaupun, pada akhirnya aku menjadi banyak ketinggalan pelajaran.
Dan, pada hari penerimaan rapor adalah hari yang paling horor dalam kehidupanku. Seperti saat ini.
" Heeei, Rarai! Ayo, buruan, kenapa menjadi melamun disini, sih?" suara Mama membuyarkan lamunanku. Aku segera bergegas untuk mengikuti Mama masuk ke dalam mobil.
" Jadi, sebenarnya Rarai naik kelas apa tidak, sih, Ma?" tanyaku agak lirih karena aku mulai merasakan perutku agak sedikit melilit dan badanku seketika sangat lemas.
" Coba, deh dari semester satu aja jika dijumlah dengan liburan kamu itu sudah hampir dua bulanan. Dan, semester ini, kamu juga banyak banget tidak masuknya, ditambah lagi kamu sakit sehabis pulang dari traveling yang terakhir. Mana mungkin, sih, anak yang rajin banget bolos ini naik kelas?!" ujar Mama dengan penjelasan yang sangat masuk akal.
Aku merasakan hawa dingin seketika mengepungku saat ini. Terbayang anehnya aku sekelas dengan anak-anak yang baru, sementara teman seangkatanku akan mencemoohku tiada henti. Tidaaak ....!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAK TUO { LENGҞAP √ √}
FantasíaPerempuan tua yang akrab dengan sugi di mulutnya dipanggil Mak Tuo, dia satu - satunya dukun beranak di Jorong Durian Tiga Batang. Naura, Vietta, dan keempat temanya pernah bertemu dengan Mak Tuo ketika berlibur ke kampung halaman Andiko. Desas - de...