" Naura? Aku sangat capek banget!" ucap Vietta sambil mengoleskan minyak telon ke betisnya sendiri.
" Iya, Vi, aku juga capek banget. Rasanya seharian ini dari sehabis nyuci baju sampai kejadian di Balai Jorong. Itu semuanya sudah kayak seperti mimpi." jawabku sambil merebahkan tubuhku di samping Vietta.
" Oh, ya .... Omong-omong, soal mimpi kamu, Ra. Adegan yang dibakar itu, kok, nggak ada sih?" tanya Vietta terkekeh.
" Hahaha, iya. Jangan sampai kejadian, deh!"
" Tapi, seenggaknya mimpi kamu itu sudah membuktikan sesuatu!"
" Maksudnya? Membuktikan apa?"
" Membuktikan kalau kamu itu seorang yang punya keahlian seperti kaya Mak Tuo itu," kata Vietta yang semakin ngaco.
" Jangan, deh, entar Mak Tuo merasa kalau aku saingan beratnya lagi!"
" Hihihi, tapi ada bener nya, Ra, menurut aku sih kamu itu punya bakat terpendam tentang hal-hal yang berhubungan dengan mimpi dan segala sesuatunya."
" Hahaha, ribet amat, bilang aja kamu juga mau ngomong kalau aku ini berbakat jadi dukun!" Aku menimpuk Vietta dengan bantal.
" Hahahaha, hoaaam ...."
" Yuk, ah, tidurrr dulu!"😴😴😴
Lapau Mak Tuo lagi hanya sekedar warung kopi biasa, kini menjadi Posyandu pelayanan kesehatan ibu dan anak. Bidan Ises dan Mak Tuo saling berbagi ilmu tentang persalinan. Semuanya kembali dengan normal. Semua kembali mengemasi ransel untuk dibawa kembali kedalam mobilnya Om Bas yang telah datang menjemput kami semua.
Kepulangan kami ke Jakarta diiringi oleh lambaian tangannya Unyang, Udo, Uni Ises, Agum, Hanif, dan juga Mak Tuo. Selamat tinggal Jorong durian tiga batang!🍂🍂🍂
" Malam ini, kita menginap di Hotel Angsana," kata Om Bas
Aku hanya tersenyum senang karena bisa kembali ke " peradapan " . Terbayang rasanya setelah sekian lamanya mandi di " atasnya kolam ikan" dan bendungan, tentu di hotel ini bisa juga menikmati mandi pakai shower , bukan lagi pakai air pancuran.
" Ra, kamu jangan bersenang-senang dulu," bisikan Vietta di telingaku.
" Lho, why, Vietta? Setelah melewati semua segalanya kemarin, wajarlah senang."
Vietta tidak membalas ucapanku sama sekali, tapi matanya sibuk dengan mencari-carikan sesuatu. Enggak tahu dia sedang mencari apa. Saat Om Bas datang, Vietta berkata " Om, ini hotel yang dulunya rusak di saat gempa sangat besar pada bulan September tahun 2009, kan?" tanya Vietta dengan ekspresi yang sangat gelisah.
" Wah, Vietta benar sekali! Tapi, sekarang sudah menjadi sangat bagus banget, yah," kata Om Bas sambil menyerahkan kunci kamarku dan Vietta. Yang lain sudah masuk ke kamarnya masing-masing.
Aku segera masuk ke kamar yang sudah berisikan double bed . Perjalanan ke Padang dengan jarak yang di tempuh 3 jam lebih itu sudah cukup melelahkan.
🏢🏢🏢
" Hausss ... hausss ...."
" Aiiirrr ... Tolong air, saya hausss ...."
Aku terduduk dan merasakan tenggorokanku yang sudah kering. Argggh .... Aku mimpi apa, ya, barusan? Dan kenapa, sih, setiap kali bermimpi aku selalu merasakan kehausan. Sesekali aku melihat ke arah Vietta yang sedang tertidur pulas di kasur sebelah.
Aku berjalan menuju meja hotel yang sudah menyediakan sebuah kulkas kecil yang berada di bawah meja. Aku membukanya. Ada dua botol air mineral yang ukurannya sedang. Aku mengambil satu dan segera aku buka.
" Hausss .... Hausss ...."
" Air ... Air ... Tolong berikan aku air!"
Aku menghentikan tegukkan air mineralku dan segera menoleh ke arah kasur milik Vietta, namun Vietta masih tertidur dengan nyenyak. Lalu siapa yang barusan bicara?
" Tolooog ... Tolong beri aku sedikit air ..."
Aku segera membalikkan tubuhku, tapi tidak ada siapa-siapa!
" Aku berada disini ... Aku hausss aҡʊ"
Seketika botol air mineral yang ada di dalam genganman tanganku terlepas, kakiku bergetar dan tubuhku mengejang ke dinginan. Di bawah pintu lemari pakaian, asal suara itu, ada seorang perempuan penuh dengan darah dan tubuhnya hanya tinggal separuh. Ia menatap tajam ke arahku.
" Tolooong .. Tolong, air ... air ... Sedikit lagi aku akan segera sampai didepan pintu keluar yang telah roboh ini. Tetapi, runtuhan lantai beton itu mengimpit ke-2 kakiku sampai ke pinggangku,"
" Berikan aku air ... Aku sangat hausss ...,"
ENDING... 🤗🤗😇
🌠🌠🌠
Tamat!!! gimana guys ceritanya seru nggak?
Kalau nggak seru maklumin saja, yak... Hehehe...
Tapi jangan lupa di beri komen dan votenya yak... Hihihi...
Bye-bye...
Salam manis dari ĂĨŜŶĂĤ Ă.Ғ.P.Ĺ ❤❤❤
Jangan lupa kunjung di ceritaku yang satunya... Bye-bye..
Namanya Rahasia Aisyah...

KAMU SEDANG MEMBACA
MAK TUO { LENGҞAP √ √}
FantasyPerempuan tua yang akrab dengan sugi di mulutnya dipanggil Mak Tuo, dia satu - satunya dukun beranak di Jorong Durian Tiga Batang. Naura, Vietta, dan keempat temanya pernah bertemu dengan Mak Tuo ketika berlibur ke kampung halaman Andiko. Desas - de...