ᕿagi ini, aku terpaksa bangun dengan mata yang masih sangat berat untuk dibuka. Aku masih menggeliat di atas tempat tidur yang nyaman dan kulihat Vuetta sudah tapi berseragam sekolah.
" Vi, kamu udah mau berangkat sekolah?"
" Iya, dong, Ra. Buruan, tuh, lihat udah jam enam lewat!" Aku segera bangun dan bergegas masuk ke kamar mandi.
Menurutku, makanan dan multivitamin yang dikonsumsi Vietta dan aku enggak jauh beda, tapi kenapa dia bisa sekuat itu, ya? Hampir setiap malam begadang dan tidur larut malam, tapi selalu bisa bangun pagi dengan tetap segar. Sementara aku , hanya sesekali ikutan begadang pasti ujung-ujungnya akan susah bangun pagi. Tidak butuh waktu lama , sehabis sarapan, aku dan Vietta segera berangkat sekolah.
Rutinitas pagi dengan kemacetan sudah bukan sesuatu yang aneh lagi buat kami berdua. Siapa pun yang memimpin Jakarta, aku pikir akan sangat sukar untuk mengatasi kemacetan Ibu Kota ini. Tapi, semua situasi macet itu akan berubah ketika kami telah sampai area sekolah. ʏaք, sekolah kami berada di sebuah kawasan yang dijaga sangat ketat, bahkan untuk memasuki wilayahnya saja semua pengendara kendaraan bermotor wajib lapor dulu di provoѕ. Maklumlah, kawasan Angkatan Udara.
Aku paling suka saat menuju kawasan sekolah karena kiri-kanan jalan masih banyak di tumbuhi rumput-rumput dan pepohonan yang sangat rindang dan juga sangat asri terjaga kealamiannya. Wajah Pak Satpam yang ramah menyambutku dan Vietta di gerbang sekolah. Beberapa teman dan kakak kelas yang berpapasan saling melemparkan senyuman kepada kami.
Aku berbelok ke kanan menuju lorong kelasku. Vietta tentu saja menuju ke kelasnya sendiri. Aku di X-MIA 1 dan vietta di X-IIS 2.
♥♥♥
Kelas X-MIA 1.
" Eh, Naura, dari tadi gue perhatiin lu kayak orang ngatuk, deh!" Tiba-tiba cowok berkulit putih didepanku mengagetkan yaitu bernama, sï pïntër.
" Iya, nih! Gue ngantuk banget, semalem gue kurang tidur."
" Ciyeee ... Galau, nih yeee!" sambar Andiko ikutan nimbrung.
" Ngegalauin siapa, beb? Gue? Hehehe ..." Syahreza ikutan komentar.
" Ge'er banget, lu! Paling ngegalauin mas-mas provos didepan depan sana, behaha ..."
Semua tertawa geli, saat mendengar celetukan Si Pinter, sambil membayangkan wajah tegas mas-mas provos.
" Huuu, gue, tuh, enggak galau, tapi gue berasa bosen banget dan pingin cepet liburan semester," kelasku pada mereka biar enggak makin ngaco.
" Ya, ampun, bener banget lu, Ra. Bentar lagi kita udah mau pada liburan!" seru Andiko dengan semangat.
" Hai, Ko, jangan main seneng-seneng dulu, sebelum liburan kita samua mesti ngelewatin ujian semester, kan?!" Si Pinter menyahuti Andiko.вoѕen Mereka tiba-tiba teringat ujian semester pertama di awal masa putih abu-abu ini.
" Udah, ah! Enggak usah bahas ujian semester, bikin mood rusak aja, kita obrolin tentang liburan semester aja, kan lebih baik," kataku dan mereka kembali menunjukkan ekspresi bahagia lagi.
" Naura, entar lu sama si Vietta mau liburan kemana?" tanya Si Pinter yang chubby-chubby manis itu.
" Bener ada rencana, sih, memangnya kenapa, Ter?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAK TUO { LENGҞAP √ √}
FantasyPerempuan tua yang akrab dengan sugi di mulutnya dipanggil Mak Tuo, dia satu - satunya dukun beranak di Jorong Durian Tiga Batang. Naura, Vietta, dan keempat temanya pernah bertemu dengan Mak Tuo ketika berlibur ke kampung halaman Andiko. Desas - de...