" TANGKAP DIA!"
Balai Jorong di penuhi oleh warga. Kasak-kusuk orang-orang yang sudah memenuhi ruangan. Mereka tidak jelas sedang meneriaki apa." Semuanya saya berharap kalian semua diam! Sekarang, kita akan mendengarkan penjelasan dari mereka!"
Kemudian, suasananya sudah menjadi hening dan kepala Jorong melanjutkan.
" Bidan Ises, sejak kedatangan Bidan ke jorong kami ini, banyak sekali kejadian yang sangat meresahkan. Jadi saya minta tolong jelaskan kepada kami semua, apa yang sebenarnya yang terjadi?"
Bidan Ises segera mengangkat kepalanya. " Bapak kan, tahu, kalau saya sedang bertugas disini. Niat saya tidak lebih untuk menolong masyarakat di jorong ini. Imunisasi yang kemarin itu adalah program dari pemerintah dan sudah sangat lama dilaksanakan di seluruh rakyat Indonesia. Apa salahnya, jika saya memberikan yang terbaik untuk anak-anak yang ada di jorong ini?"
" Lalu kenapa, anak-anak yang baru saja diimunisasi itu bisa langsung jatuh sakit?"
" Itu hanya terjadi pada beberapa anak saja. Akibat dari efek imunisasi, setelah itu anak-anak akan kembali sembuh dan sehat."
Warga semua bergeming, lalu teriakan protes berdengung.
" Berarti ini semua gara-gara Mak Tuo!"
" Iyo! Ternyata, Mak Tuo yabg telah awak kenal sangat lamo bantuak tu kelakuannyo!"
" Mak Tuo jahanam!!!"
" Setelah indak ado yang lainnya, cicit kandunganyo pun juga menjadi mangsa!"
" Cepat pergi jauh-jauh dari Jorong ini, Mak Tuo!!!!"
Kemarahan semua warga meledak sehingga dapat mengubah keadaan menjadi sangat rusuh dan sangat panas. Teriakkan dan jeritan sudah ada di mana-mana. Kepala Jorong juga tampak tidak percaya dengan semua ini. Sementara, Mak Tuo tertunduk sangat lemah dengan isakkan yang tertahan.
" SEMUANYA DIAAAMMM!!!"
Semua warga jadi keheranan, Bidan Ises berdiri tegak dari duduknya. Bukankah selama ini Mak Tuo yang nyata-nyatanya telah menyebarkan isu tentang Roh Tumbal yang menyatu dalam wujudnya dia Bidan Ises itukah?
" Semua ini tidak seperti yang kalaian duga! Mak Tuo tidak sejahat itu!"
Semua warga saling berpandangan heran dan seketika hening mereka ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
" Pagi tadi, saat saya hendak kerumah Unyang, saya tidak sengaja melihat Mak Tuo sedang mengendap-endap ke belakang rumah yang menuju ke kebun sawit. Saya sangat penasaran, lalu saya diam-diam mengikuti Mka Tuo dari belakang. Beliau berjalan dengan sangat jauh dan sangat berhati-hati menggendong Buyung."
Warga mulai bergeming lagi dan kelihatannya sedikit emosi.
" Sampai di kebun sawit yang paling ujung dan sepertinya itu kebun yang terakhir, Mak Tuo berhenti dan masuk ke sebuah rumah kosong. Saya semakin curiga dan saya mendekati rumah itu. Lalu, saya mendengar tangisan Buyung yang sangat kencang dan saya rasa tidak wajar. Saya memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Dan ...."
" Apa??? Ayo, lanjutkan! Ayo!"
" Mak Tuo berkata kalau imunisasi itu membuat Buyung sakit. Selama berpuluhan tahun, anak di jorong ini sehat-sehat saja tanpa harus berimunisasi. Mak Tuo ingin sekali mengeluarkan cairan imunisasi itu yang sudah masuk di dalam darah Buyung. Saya melarang Mak Tuo untuk melakukan hal itu karena akan membuat Buyung semakin lemas."
" Tapi, Mak Tuo tetap saja melakukannya. Dia melukai leher Buyung dengan giginya sendiri. Lalu, dia menghisap darah dari leher Buyung, dengan tujuan untuk mengeluarkan darah yang sudah melarutkan imunisasi. Tapi tiba-tiba semuanya sudah terjadi begitu saja. Warga sudah berdatangan ke tempat kami berada."
Mak Tuo tampak terisak dengan kuat, badannya naik-turun.
Warga semua menjadi luluh. Kami semua kembali dengan perasaan yang sangat lega. Semua telah terungkap dengan sangat jelas. Ternyata, memang tidak ada bayi yang dijadikan tumbal. Jorong Durian Tiga Batang ini akan kembali pada rutinitas kaya biasanya. Penduduk setempat tidak lagi dirundung oleh keresahan.
🙀🙀🙀
YA ampooon!!!...
Partny dikit banget:V 😨 .Hmmm... Dah lah...
Makasih yah guys udh mau mampir... Eaak...
😂😂😂🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
MAK TUO { LENGҞAP √ √}
FantasiaPerempuan tua yang akrab dengan sugi di mulutnya dipanggil Mak Tuo, dia satu - satunya dukun beranak di Jorong Durian Tiga Batang. Naura, Vietta, dan keempat temanya pernah bertemu dengan Mak Tuo ketika berlibur ke kampung halaman Andiko. Desas - de...