Awan putih kini berubah menjadi hitam. Sebagian orang-orang mencari perlindungan untuk terhindar dari hujan. Tak hanya orang-orang saja yang berlari mencari perlindungan. Sosok kecil bertubuh tinggi sekitar 173 cm, yang menggunakan jas hitam, rambut panjang hitamnya ia ikat satu, ia berlindung di sebuah halte bus. Dia adalah sosok perempuan yang berprofesi sebagai pengacara di kota Seoul.
Perempuan tersebut menatap sendu ke arah langit. Kenapa hujan datang di saat yang tidak tepat. Pikirnya dalam hati.
"Klien ku pasti menunggu" ucapnya sambil menghelan nafas.
Setelah itu, hujan pun dengan sangat deras. Waktu menunjukkan pukul 10:00, hujan di pagi hari membuat perempuan tersebut terlihat sangat kesal.
Dia menatap pejalan kaki dan kendaraan mewah yang berlalu lalang di hadapannya. Andai saja ia memiliki mobil? Maka dia tidak akan terjebak seperti ini. Bukan hanya itu, andai saja dia memiliki payung, maka dia bisa berjuang melawan derasnya hujan.
Perempuan tersebut bernama Kim Sojung, dia adalah perempuan yatim piatu yang berusaha keras menegakan keadilan demi Klien nya. Namun perlu kalian tahu kasus yang ia tangani belum pernah berhasil, maksudnya dia belum pernah sekali berhasil memenangkan kasus nya.
Kim Sojung POV
Jika takdir baik berpihak kepada ku, bisakah aku memenangkan kasus dan mendapatkan banyak uang? Perlu kalian tahu, aku adalah seorang pengacara yang tidak mampu. Menyedihkan bukan? Bahkan hukum yang selalu ku tegakkan selalu saja unsur uang selalu ada. Oleh sebab itu aku tidak memenangkan kasus.
Nama ku adalah Kim Sojung, aku adalah sarjana hukum. Umur ku 23 tahun. Setatus ku? Tentu saja lajang. Eh bukan, baru saja aku di putuskan oleh pria yang menjalin hubungan dengan ku selama kami SMA. Kandas bukan? Dia memutuskan hubungan cinta kami tepat pada pergantian tahun. Sungguh ironis, tahun baru ku begitu menyakitkan. Bukan hanya itu dia meninggalkan ku demi wanita lain, lebih parahnya adalah dia teman ku sendiri.
Tapi meskipun sakit, aku bukan tipe wanita yang berlarut-larut dalam kesedihan, secepatnya aku bangkit dari kesedihan ku.
Mengenai nasib ku? Beginilah, aku adalah anak yatim piatu. Orang tua ku? Aku sama sekali tak tahu mereka di mana? Yang aku tahu aku dibesarkan di panti asuhan. Sedih? Tidak, aku tidak merasa sedih. Aku sudah melapangkan dada ku, mungkin ini nasib ku. Mau tak mau aku harus menjalani nya.
Aku tinggal di Apartemen yang kecil, jika hujan, ruangan kecil ku pasti akan bocor. Di sinilah kekuatiran ku, saat hujan turun di awal tahun bulan Januari, di situlah aku harus berusaha keras mengatur ruangan kecil ku.
Kim Sojung POV end
Di saat Sojung terhanyut dalam lamunannya. Tiba-tiba ia melihat di sebelah kanannya yang berjarak 500 M, seorang laki-laki paruh baya sedang berjuang keras di bawah derasnya hujan, dengan menarik kursi rodanya. Sojung menebak laki-laki paruh baya tersebut akan menyebrang jalan.
Sojung mengerutkan keningnya, apakah Kakek-kakek tersebut gila? Mengapa ia berkeliaran saat hujan, terlebih lagi ia memakai baju pasien, bukan hanya itu sepertinya kuris rodanya tersangkut.
Namun orang-orang yang berlalu lalang mengabaikannya, bahkan seorang yang memakai payung pun mengabaikan nya.
Sojung tidak bisa berdiam diri. Dengan berdecak kesal dia pun berlari ke samping persimpangan jalan lalu menerobos hujan deras.
Berlari dengan sangat cepat, untung saja dalam soal kecepatan ia adalah ahlinya, karena dia termasuk orang yang cerdas dan memiliki segudang keahlian.
Dengan waktu yang sangat cepat, ia berhasil meraih kursi roda dan memundurkan nya ke belakang.
"APAKAH KAKEK GILA" teriak Sojung dengan nafas memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Mask [End] ☑️
Novela Juvenil13 pangeran dari Seoul, cucu dari seorang Presiden negara, yang memiliki kepribadian dan watak yang berbeda. Namun dari ke-13 pangeran tersebut, ada anak yang tidak diinginkan lahir, sehingga kelahirannya membuat aib bagi Keluarga mereka. Anak terse...