Prince Of Mask~05

849 105 3
                                    

"Kakak memang selalu melindungi adiknya..." cetus Seungcheol tersenyum tipis ke arah Jihoon.

"Itulah gunanya seorang Kakak.." jawab Jihoon membalas senyuman Seungcheol.

"Aku pamit Hyung..." ujar Jihoon.

"Silahkan" jawab Seungcheol.

***

"Eonni Sojung.." ujar Eunha sambil mengguncangkan tubuhnya.

"Euhh... Maaf" jawab Sojung membuyarkan lamunannya.

"Apa yang Eonni lamunkan? Ah ya... Hujan sudah reda, dan... Joshua sudah tiba" jelas Eunha.

"Joshua?" tanya Sojung bingung.

Cklek ....

Pintu pun terbuka, menampilkan seorang laki-laki berjas hitam sambil membawa tas. Bertubuh tinggi, hidung sedikit mancung, bibir lebar, namun matanya menampilkan kedinginan.

"Ahh... Dia panjang umur, beruntung sekali seorang Prince bisa bekerjasama dengan kita" pekik Eunha sambil berloncat tinggi.

Sojung pun melihat daftar riwayat laki-laki yang masih berada di ambang pintu.

"Apa??" ujar Sojung terkejut.

Joshua adalah pengacara tingkat tinggi, dia menangani kasus sebanyak 1.000 kali, dan kasus tersebut berhasil. Apakah ini lelucon? Bisa-bisanya seorang pengacara tingkat tinggi bersamanya?

Faktanya ke 2 orang yang akan bersamanya adalah orang-orang hebat.

Bang..

Joshua membanting pintu dengan sangat keras. Membuat Eunha dan Sojung terlonjak kaget. Tanpa perintah dan merespon kedua wanita di hadapannya ini, ia langsung duduk diam di tempatnya, sambil mengepalkan tangannya.

Joshua POV.

"Kau kalah taruhan.." ujar Kakek.

Taruhan? Ini bukan taruhan, ini permainan catur. Namun hal hasil di balik semua ini Kakek menganggap ini taruhan.

"Dimana Kakek bisa menyebutkan ini taruhan? Bukakanlah Kakek hanya ingin aku temani" jelas Joshua kesal.

"Hong Joshua, mau bagaimana pun kau harus menuruti keinginan Kakek. Kita tidak tahu waktu, biasa saja Kakek meninggal" ujarnya sambil meneteskan air matanya.

Oh shit!! Aku paling benci jika Kakek sudah mengeluarkan senjata ampuh nya.

Aku menghelan nafasnya sejenak. Tidak salah nya aku mengikuti kemauan Kakek, toh nya Kakek lebih peduli, dari pada kedua orang tuaku.

"Bukankah Cucu ku ke dua ini seorang Pengacara hebat.." cetusnya.

Tunggu..

Mengapa Kakek bisa tahu? Dan kenapa perasaanku tidak enak.

"Jangan pikirkan Kakek mengetahuinya dari mana. Intinya bisakah kau membantu Kakek" jelasnya.

"Jika itu masih dalam jangkauan ku aku bisa" ujar ku pasrah.

"Kau harus membantu gadis ini dan kau harus bekerja dibawah bimbingan nya"

Prince Of Mask [End] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang