Sojung dan Yerin pun berjalan keluar ruangan.
"Sojung-ah.." ucap Yerin sambil tersenyum dan membantu membawa selang infusan.
"Hemm..."
"Aku sempat melihat kau tadi menerima bunga, dari siapakah itu?"
"Kau ingin tahu?" goda Sojung.
"Tidak, hanya saja aku bersyukur, ada seseorang yang mengagumi mu, agar semua orang tidak salah paham dengan kita" jelas Yerin.
"Ahh itu..."
Sojung teringat, karena Yerin dan dirinya begitu dekat, sehingga orang-orang di sekitarnya merasa Sojung ataupun Yerin suka sesama jenis.
"Sudahlah, yang terpenting kita temui dokter terlebih dahulu" ujar Yerin.
Sojung menjawab ucapan Yerin dengan anggukan mantap, tak lama kaki mereka sudah tiba di tempat tujuan, dimana terdapat seorang wanita yang bertugas menjadi resepsionis.
Resepsionis yang melihat kedatangan Yerin dan Sojung menyambut nya dengan senyuman.
"Ada yang bisa saya bantu Nona?" tanya nya ramah.
"Sebelum menemui Dokter yang merawat ku, bisakah Nona tahu dimana barang-barang saya, dan..."
"Dan?" tanya Resepsionis nya menunggu kelanjutan Sojung.
Sojung melambaikan tangannya agar Resepsionis itu mendekati nya. Seakan tahu apa yang Sojung maksud Resepsionis tersebut mencondongkan tubuhnya.
"Berapa biaya Rumah sakitnya?" bisik Sojung sambil tersenyum canggung.
"Ahh itu..." jawab sang Resepsionis sambil tersenyum.
"Ada apa?" tanya Yerin bingung.
"Sudah ada yang membayarnya Nona.." jawab nya.
"Bagaimana bisa? Apakah kau tahu nama ku? Dan terlebih lagi kita baru saja bertemu?" tanya Sojung bingung.
"Anda adalah Pasien terhormat, bagaimana saya tidak tahu anda, sedangkan Anda masuk kamar VIP" jelas nya.
"APA!!" kaget Sojung.
"Pantas saja, aku mencari kamar mu susah sekali, ternyata..." ucap Yerin menghentikan ucapannya sambil menutup mulutnya karena terkejut.
"Aku baru tahu Sojung-ah, bawasanya saat kita berjalan ke sini, ternyata..."
"Itu sangat sepi.." cetus Yerin sambil menepuk bahu Sojung.
Alis Sojung berkedut, ia pun baru menyadarinya, sambil memeriksa bagaimana ruangan VIP ini, ia terkejut sambil mengagumi pasilitas ruangan VIP ini.
"Siapa yang membayarnya?" tanya Sojung penasaran.
"Itu..."
"Kenapa? Apakah sangat sulit untuk mengetahui identitas nya?" kesal Sojung.
"Hey Sojung-ah, harusnya kau bersyukur, karena kau bisa merasakan ruangan VIP di rumah sakit ini" timbal Yerin.
"Bukan begitu, aku hanya takut mereka akan meminta uang mereka di kembalikan di masa depan" jelas Sojung.
Yerin terdiam, memang benar yang di katakan Sojung, ia pun jika di posisi Sojung merasa begitu, terlebih lagi orang yang dermawan itu tidak memiliki identitas yang jelas.
Sojung mengerutkan alisnya, apakah Eunha? Atau Joshua? Ataukah laki-laki tadi malam yang menyelamatkan nya?
"Joshua?" cetus Sojung.
"Itu..."
"Eunha?"
"Hemm... Bukan" jawab Resepsionis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Mask [End] ☑️
Fiksi Remaja13 pangeran dari Seoul, cucu dari seorang Presiden negara, yang memiliki kepribadian dan watak yang berbeda. Namun dari ke-13 pangeran tersebut, ada anak yang tidak diinginkan lahir, sehingga kelahirannya membuat aib bagi Keluarga mereka. Anak terse...