eps 19

147 22 0
                                    

Untuk diriku sendiri,

Jangan terlalu rindu, nanti dadanya sesak. Jangan terlalu ingat juga, nanti kepalanya sakit. Cukup rasakan saja, dan yakin kepada diri sendiri, kalau dia bakal balik secepat mungkin, demi aku.

P.s. Yasa, aku kangen!

***

Jeneral menatap Asa.

Hanya menatap.

"Apa sih? Liat-liat mulu?" Tanya Asa ketus. Si cowok fakboi super ganteng itu hanya nyengir.

Duh, untung ya, Asa sudah punya seseorang di hatinya. Kalau tidak, dia mungkin saja jadi korban Jeneral selanjutnya. Eh, tapi Jeneral kan....

"J, kaya Abiyasa kamu masih perjaka?" Cowok itu langsung kalang kabut berusaha menutup mulut Asa dengan tangannya yang bau ikan asin.

Asa menghindar. "Idih tangan kamu cuci dulu! Jorok banget sih? Abis makan ikan asin, juga!"

Mereka berdua sedang berada di Food Court. Jeneral adalah pengawal baru yang direkrut secara langsung oleh Abiyasa sendiri.

"Diem J! Atau aku laporin kamu ke Vienna, kalo kamu masih cinta mati!"

Jeneral memeletkan lidahnya. "Laporin aja, toh dia udah tau."

"Ih liat deh, kemarin sama Cleine, terus besoknya sama Abiyasa, sekarang pindah ke Jeneral. Digilir banget? Serasa piala kali ah."

Kata-kata busuk itu keluar dari mulut si kontet Jessenda yang baru saja melewatinya. Belum juga Asa bereaksi untuk membalasa, Jeneral malah menghentikan langkah Si Kontet.

Cowok itu memegang sebelah bahu Jeasenda. "Maksud lo apa ngomong kayak gitu? Sini ngomong sama gue."

Dengan perkataan itu, mereka bertiga sontak saja jadi pusat perhatian.

"Apa sih? Nggak usah ikut campur! Lagipula, dia emang cewek kayak gitu kan!" Tukas Jessenda.

Jeneral menatap cewek itu dengan dingin. "Jangan bilang lo cemburu? Karena kemarin gue menafikan lo?"

"Atau, karena saya tolak juga?" Cleine tiba-tiba saja muncul entah dari mana.

Ada apa ini? Komunitas-Perkumpulan Cowok yang Menolak Jessenda?

"Apa sih? Dia emang cewek nggak bener! Murahan banget. Ganti cowok kayak ganti celana dalam!"

Dalam hati, Asa bertanya pada dirinya benarkah dia ganti celana dalam 2 tahun sekali?

"Nggak capek? Kelakuan kaya gitu terus? Bikin muak aja?" Ujar Jeneral menusuk.

Sebelum Jessensa membalas, Asa sudah mengambil alih keadaan.

"Udah bubar-bubar. Malu udah gede, kelakuan masih kayak bocah."

Romansa - 31 Days Writing Challenge (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang