eps 1

916 62 29
                                    

Untuk diriku sendiri,

Yang selalu merasa overwhelming, selalu merasa kekurangan dan suka mengeluh.

Bersyukurlah!

P.s. Hayang naon deui ai aing? Hirup geus ngeunah ge!

***

Asa membaca lagi catatan 'motivasi' yang dia buat hari ini. Hmm. Sepertinya P.s. yang dia buat terlalu kasar. Ah, tapi tak apalah, sekali-kali Asa harus keras pada diri sendiri. Jangan lembek terus, nanti kayak tahi!

Sambil memasukkan buku 'motivasi' nya ke tas, Asa berjalan menuju kampusnya yang berjarak hanya lima menit perjalanan dari rumah dengan jalan kaki.

Di jalan, Asa berpikir mengenai ruwetnya hidup di semester 5 ini. Bahkan, sampai ada pernyataan "Tuhan bersama mahasiswa semester 5" saking rumitnya. Tugas mengalir deras berbalik dengan otak yang terbatas.

"Asa, kamu udah ngerjain Discourse Analysis?"

Baru satu detik Asa masuk kelas yang sudah terisi setengah, temannya yang hanya datang saat butuh, bertanya.

"Belum Karina, aku belum ngadain kerja kelompok sama yang lain." Jawab Asa dengan pura-pura sabar, padahal aslinya sudah ambyar.

Karina berbicara lagi, "nanti kalau udah aku liat ya, sekalian Academic Writing juga."

Meskipun wajah Asa tersenyum, hatinya mengumpat, dengan sangat amat kasar.

Bangsat! Aing cape mikir, sia ngeunah nyontek cuk!

Tanpa membalas apapun kepada Karina, Asa langsung duduk di bangkunya. Dan beruntunglah dia, karena sahabatnya, Nakke, baru saja tiba.

"Romansaaa," panggilnya panjang, disusul dengan badannya yang langsung ditempatkan di sebelah bangku Asa. "Tumben datang cepet? Biasanya selalu ngaret?"

Sahabatnya ini, memang paling tahu kebiasaan Asa. Bahkan Nakke juga satu-satunya orang yang tahu kalau Asa suka menulis catatan evaluasi untuk diri sendiri. Nakke yang memberi nama buku 'motivasi'.

"Gabut Nak, nggak ada kuota, lagi. Seenggaknya di kampus ada Wi-Fi."

Tiba-tiba saja, terjadi haru biru di kelas. Semua mahasiswa yang sudah datang berhamburan keluar kelas dengan tergesa-gesa. Beberapa bangku terjatuh dan banyak barang berserakan karena tersenggol.

Gempa?

Asa berdiri dari bangkunya, bersiap untuk lari juga. Namun, Nakke menghentikannya. "Mau apa?" Tanya gadis bermata besar itu.

"Itu gempa? Pada lari semua."

Nakke malah ketawa ngakak. Dia baru berhenti setelah Asa mulai cemberut karena tidak paham.

"Anak ketua yayasan hari ini dateng. Katanya ganteng banget. Jadi pada penasaran. Makanya, baca grup dong! Jangan baca jurnal terus."

Wajah Asa langsung berkerut. Lagian, baca jurnal juga buat ngerjain tugas! "Idih, serasa di BBF banget kali ya. Anak yang punya sekolah, ganteng, eh pas datang disambut kerumunan." seloroh Asa, membandingkannya dengan salah satu drama korea jadul (tapi nggak ada matinya), Boys Before Flower.

"BBF?" Nakke yang kali ini mengerutkan dahinya.

Asa mengangguk. "Boys (in) Blue Film."

Sontak saja, Asa mendapat cubitan di lengannya.

***

Anak ketua yayasan memang ganteng parah.

Asa sempat berpapasan dengan dia, waktu Asa pergi ke Food Court. Gila sih, ternyata setengah bule! Matanya hijau, kulitnya bersih, tinggi dan posturnya tegap. Asa bahkan percaya kalau ada yang bilang dia Six Pack saking tegapnya.

Meskipun begitu, si anak ketua yayasan bukanlah tipe cowok kesukaan Asa.

Asa suka cowok yang nyata.

Si anak ketua yayasan adalah tipe halu. Terlalu sempurna, apalagi untuk Asa yang biasa saja. Makanya, Asa tidak akan menaruh harapan seperti teman sekelasnya yang lain.

Nakke yang sedang makan pisang keju tiba-tiba saja menyikut Asa. Tentu saja Asa mendelik, sakit tahu!

Nakke menyikut lagi.

"Romansa, ya?"

Asa langsung menengok.

Oh, ini yang menyebabkan dirinya disikut Nakke.

"Romansa dipanggil sama Pak Hira." Ujar si pembawa berita, yang ternyata anak ketua yayasan.

Kebetulan sekali.

Asa langsung berdiri, "oh, iya makasih."

Si anak ketua yayasan pergi, eh malah muncul si Karina.

"Jangan baper ya, dia manggil kamu cuma karena disuruh. Takutnya kalau kamu baper, nanti kamu patah hati," katanya sambil mengusap bahu Asa, "dia terlalu sempurna buat kamu."

Bangsat! Awas weh, aing bere contekan salah, modar sia!

***

Romansa - 31 Days Writing Challenge (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang