Chanyeol dengan langkah letih menyusuri gang sempit yang terdapat didaerah kumuh. Sesekali ia menyeka keringat yang menuruni keningnya. Seumur hidupnya baru kali ini ia menginjakkan kaki ditempat terburuk di kota Seoul tersebut.
Samping kiri dan kanan bersusun rumah-rumah lusuh yang sebagian catnya sudah terkoyak. Rerumputan lumayan tinggi hingga menutupi mata kakinya. Beberapa orang ia lihat sedang duduk diteras rumah dengan baju kusam khas rakyat jelata. Chanyeol tak ingin menghina tapi begitulah kenyataan yang ia lihat.
Chanyeol terus menyeret kopernya hingga ia tiba ditempat alamat yang dikirim Kai ke ponselnya. Matanya membulat syok. Didepannya terdapat bangunan tingkat lima, entahlah bangunan tersebut layak dibilang apartemen atau tidak. Melihatnya saja Chanyeol langsung bergedik ngeri. Takut sewaktu-waktu bangunan itu roboh karena terlihat tak layak dimatanya.
Kalau bukan karena ia diusir dari rumah dan semua fasilitas yang ia punya disita oleh orang tuanya, Chanyeol tak akan sudi menginjakkan kakinya disini. Berkat kebaikan Kai,Chanyeol mendapatkan tempat sementara untuk menginap.
"paman, pamaaaaan?" seorang anak kecil dengan pakaian kumuh menyentuh celananya. Chanyeol langsung bergidik ngeri, ia merasa jijik. Chanyeol reflek mengambil langkah menjauh.
"yak! Apa yang kau lakukan?" suara Chanyeol sedikit meninggi. Namun anak itu tetap menatapnya dengan tatapan polos.
"sebelumnya aku belum pernah melihat paman disini. Apa paman orang baru?" tanya anak asing itu sambil menelengkan kepala. Chanyeol akui anak itu cukup tampan dan lucu hanya saja pakaiannya yang terlihat lusuh, kumal dan kotor membuatnya seperti pemeran gembel yang pernah Chanyeol lihat di televisi.
"iya aku orang baru yang mau menyewa apartemen jelek ini. Kau kenal dengan Kai?"
"paman Kai?" anak itu berlonjak semangat entah karena apa, membuat Chanyeol mengernyit. "aku kenal paman Kai. Dia sering datang ke rumahku. Sering memberikan coklat dan bunga pada papa, tapi bunganya selalu dibuang ke tong sampag oleh papa dan coklatnya diberikan padaku." ujar anak itu bersemangat dan tak sadar telah meberberkan aib seseorang.
Chanyeol menahan nafas, tak menyangka lelaki gagah penjahat wanita seperti Kai menyukai lelaki juga. Ia kira temannya yang berkulit abu-abu itu hanya pemakan satu jenis makanan saja tenryata semuanya dimakan juga.
"paman Kai menyukai papamu? Lalu kenapa papamu tak suka pada paman Kai?" Chanyeol tak sadar jika ia menyukai acara menggibah bersama anak kecil yang baru saja ia temui. sepertinya mereka akan cepat akrab karena hobi menceritakan aib-aib orang terdekat mereka.
"aku juga kurang tau, padahal paman Kai tampan dan baik. Tapi papa tidak tertarik. Katanya paman Kai terlalu baik." ujar anak itu polos.
Chanyeol menahan tawa, alasan yang sangat klise sekali. Ditolak hanya karena terlalu baik. Bilang saja jika Kai miskin, jelek, tak modal, mesum, kan itu lebih masuk akal. Begitulah pikir Chanyeol.
"kasihan sekali paman Kai. Apa mumgkin papamu tidak suka laki-laki?" siapa tau saja alasan lainnya yang lebih masuk akal, mungkin karena lelaki yang disukai Kai adalah pria straight.
"tidak juga, dulu kata papa dia punya mantan pacar pria."
Chanyeol terperangah, Lalu kenapa orang itu tidak mau menerima Kai. Berarti mungkin orang itu mencari lelaki mapan bukan serba kekurangan seperti temannya satu itu.
"paman ingin bertemu paman Kai?"
Chanyeol mengangguk. "iya, kau tau kamarnya yang disebelah mana?"
Anak asing yang belum diketahui namanya itu mengenggam tangan Chanyeol tanpa permisi. Lalu menarik lelaki jangkung itu sesuka hati. "ayo paman, ikuti aku nanti kau tersesat."

KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA APARTEMEN BOBROK (CHANBAEK)
Hayran KurguBaekhyun adalah seorang duda miskin yang mempunyai seorang anak bernama Jiwon, drama hidupnya dimulai semenjak Chanyeol pindah ke apartemen yang sama dengannya. Lelaki kaya, tampan, berasal dari keluarga terpandang tersasar di apartemen bobrok, disa...