ANNA 01

225 11 19
                                    

-

"Bibir lo manis,"

"first kiss gue!!" kata Anna ketika gadis itu teringat bibir nya telah di lumat habis oleh cowok hidung belang yang sekarang berdiri di depan nya.

"So- soory," kata cowok itu terbata-bata.

"APA lo bilang! Soory?? lo cuma bilang Soory setelah lo udah ngerasain bibir seksi gue?!!" kata Anna dengan nyolot.

"Gue gak sengaja,"

"Gak sengaja mata lo burem!! bibir gue udah ternodai sama bibir laknat lo MONYET! gue gak mau tau pokok nya lo harus tanggung jawab, titik gak pake koma apa lagi tanda tanya."

"Jangan teriak-teriak nanti yang lain pada tau," kata cowok itu membekap mulut Anna dan menarik nya ke dalam pelukan nya.

Cowok itu menarik Anna untuk bersembunyi di balik tumpukan kursi rusak yang ada di gudang sekolah.

"LO__"

"Diem jangan brisik di luar ada Pak komar,"

Anna memukul-mukul dada bidang cowok itu dengan brutal, namun sayang tenaga nya tidak sebanding dengan milik cowok yang sedang membekap dan memeluk nya.

"Siapa di dalam,"

Anna melotot sempurna mendengar suara Pak Komar yang berjalan pelan menghampiri persembunyian nya. gadis itu membaca mantera dengan mata terpejam dan mulut komat - kamit. sebenernya cowok itu ingin sekali tertawa tetapi mengingat keadaan nya yang sedang gawat darurat cowok itu mengurungkan niat nya.

Anna meremas seragam sekolah cowok itu dengan mata terpejam, peluh gadis itu bercur - curan di sekitar wajah hingga berjatuhan. jantung nya berdegup sangat kencang otak nya memikirkan kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi ketika diri nya dan cowok itu ketangkap basah, sedang berduaan di gudang sekolah.

"Kalian berdua sedang apa?"

Oh, Ya Tuhan!

***

"Saya gak ngelakuin itu pak!"

"Kalo kalian tidak melakukan sesuatu yang memalukan, kenapa kalian berdua ada di gudang sekolah yang jelas-jelas tempat sepi. Saya melihat kalian sedang berpelukan dan saya juga mendengar suara teriakan Kamu di dalam gudang, kancing seragam kamu juga terlepas,"

"Ini salah paham Pak, saya bisa jelasin kalo saya sama dia gak melakukan apa-apa,"

"Tetap saja kalian berdua berbuat mesum di lingkungan sekolah, dan kalian harus di nikah kan," Kata Pak komar.

Mata Anna membelalak dengan sempurna mendengar kata di nikah kan. kemungkinan - kemungkinan yang diri nya fikir kan ternyata benar akan ada nya.

"Saya gak mau nikah muda Pak, tolong percaya sama saya kalo saya gak ngelakuin sesuatu yang memalukan," kata Anna dengan mata yang berkaca-kaca.

"Daddy Percaya kan sama Anna? Anna berani bersumpah kalo Anna gak ngelakuin itu," kata Anna kepada Daddy nya.

Karena setelah mereka tertangkap basah sedang berduaan di dalam gudang, orang tua mereka di panggil untuk menyelesaikan masalah.

"Kamu yang tenang ya, Daddy percaya sama kamu,"

Anna benar-benar frustasi menghadapi semua ini, Anna dan cowok yang diri nya tau bernama Gevan itu tidak melakukan apa-apa, karena semua ini terjadi begitu saja.

"Lo kok diem aja sih, lo jelasin semuanya dong dari awal mula kita bisa ketemu di gudang," ujar Anna kepada Gevan.

"Ini semua tidak seperti apa yang Pak komar fikir kan, karena saya dan_"

"Lo kelamaan, biar gue aja yang jelasin!!" ujar Anna tak sabaran.

"Anastasya, kamu yang tenang biar salah satu dari pihak ada yang biasa menjelaskan," kata Pak kepala sekolah.

"Biar saya yang menjelaskan. saya sama kak Gevan bener-bener gak ngelakuin apa yang di tuduin sama Pak komar, saya ada di gudang karena saya kabur dari permainan Truth or dare. saya kalah dan di kejar-kejar temen-temen saya makanya saya ngumpet di dalam gudang sekolah, karena kelamaan di dalam gudang saya merasa kepanasan makanya saya melepaskan kancing seragam sekolah. setelah itu saya ketiduran saat saya mau keluar, gudang sekolah terkunci makanya saya cari cara untuk biasa keluar dari gudang. saat saya berjalan saya kaget karena ada cowok yang sama sekali gak saya kenal tiduran di atas sofa karena saya takut makanya saya lari tapi saya malah jatuh di atas dada nya, dan bibir kami gak sengaja saling menempel__"

"Itu apa kalo tidak berbuat mesum," kata Pak komar nyolot.

"Pak komar mohon jangan membuat keributan, masalah ini bisa kita selesai kan dengan ke keluargaan," kata Pak kepala sekolah.

"Lanjutkan Anna,"

Anna mengangguk dan melanjutkan inti permasalahan nya."Saat itu saya berteriak dan marah-marah sama Kak Gevan karena sudah berani mencium saya tanpa izin, karena merasa ada seseorang di depan pintu gudang kak Gevan menarik saya untuk bersembunyi di balik kursi dan akhirnya ketahuan dan semua itu terjadi begitu saja,"

"Mohon maaf Anna masalah ini memang tidak terlalu fatal, tapi kamu harus tau konsekuensi nya ketika kamu berbuat seperti itu di sekolah walapun tidak di sengaja sekali pun. kamu harus tetep menerima hukuman nya yaitu menikah, karena pihak sekolah tidak mau ambil resiko dan nama baik sekolah juga yang akan tercemar karena masalah ini, apa lagi pergaulan anak jaman sekarang yang terlalu bebas pihak sekolah tidak mau nama sekolah di cap buruk oleh masyarakat. kami mencegah sesuatu yang belum terjadi agar tidak terjadi seperti yang dulu-dulu, Mohon bantuannya Gevan dan Anna," kata Pak kepala sekolah.

"Tapi-- tapi saya gak mau nikah muda Pak," kata Anna dengan suara yang bergetar.

"Daddy Anna gak mau nikah muda," rengek nya dengan air mata yang berjatuhan.

"Pak, saya mohon kebijakan nya anak saya terlalu belia untuk membangun rumah tangga. mereka masih anak-anak untuk membina rumah tangga umur mereka juga belum terlalu cukup, masa depan mereka masih panjang," kata Daddy Anna.

"Tapi maaf sekali Pak, pihak sekolah tidak mau masalah ini terulang untuk kedua kali nya."

Daddy nya Anna menghela nafas berat karena kasus masalah yang sedang menimpa anak semata wayang nya. bukan hanya orang tua dari Anna saja yang bingung untuk menyelesaikan masalah ini tapi orang tua dari Gevan juga sama bingung nya.

Pihak keluarga memang saling mengenal karena mereka bekerja sama dalam bidang bisnis yang mereka jalani, membuat mereka saling mengenal tapi tidak untuk Anna dan Gevan. Mereka hanya mengenal nama dan itu yang menjadi masalah.

-









TO BE CONTINUE......

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang