ANNA 03

99 11 2
                                    

-

Gadis itu tertunduk di kursi meja rias nya dengan air mata nya mengalir begitu deras, rasa takut dan kecewa bercampur menjadi satu. menikah dengan seseorang yang tidak diri nya kenal di usia belia seperti mimpi buruk di siang bolong saja.

Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah menikah nanti menghantui perasaan nya.

"honey,"

Anna berlari memeluk Daddy nya dengan sesenggukan. gadis itu mengeratkan pelukan nya di tubuh tegap Daddy nya, laki-laki yang menjaga dan melindungi nya dari bahaya dan laki-laki yang menjadi sosok Ayah serta ibu bagi nya.

"Daddy, Anna takut Anna gak mau kehidupan Anna seperti ini Anna gak mau nikah di usia muda, kehidupan Anna masih panjang Anna belum menjadi anak yang berbakti untuk Daddy. Anna juga belum bisa meraih mimpi Anna," ujarnya dengan air mata yang mengalir.

"Jangan menangis Anna, semuanya akan baik-baik saja. kamu bisa meraih mimpi kamu walapun kamu sudah menikah karena Daddy sudah membicarakan ini dengan pihak keluarga Gevan,"

"Hapus air mata nya dan jangan pernah menangis. ayo kita ke bawa Gevan dan keluarga nya sudah menunggu," Daddy Reynald menyeka air mata Anna dan memberikan kecupan di kening gadis itu.

Mereka berjalan keluar dengan pelan gadis itu hanya menunduk tidak berani menatap orang-orang yang Daddy nya undang di acara pernikahan nya. Anna takut dan malu karena pasti setelah ini banyak perkataan mereka yang akan menyakiti nya, apa lagi menikah di usia muda pasti banyak orang yang berfikir buruk mengenai pernikahan ini.

Gevan, cowok itu terpana melihat kecantikan perempuan yang akan menjadi istri. Gevan sampai tidak berkedip menatap wajah cantik Anna yang di rias sebegitu cantik dan menarik, Anna Menggunakan gaun pengantin berwarna putih yang di hiasi pernak - pernik yang sangat menarik walaupun terkesan sederhana.

"Rumah Anna rame banget," kata Bella dengan bingung

"Ehh liat deh, ada janur kuning di depan rumahnya," ujar Renata ikut menanggapi.

"Om Reynald mungkin yang married," ujar Calista.

"Gak waras tuh sih Anna masa bokap nya nikah kita-kita sebagai temen gak di kasih tau," ujar Bella berdecak kesal.

"Gak sempet ngomong kali, Anna mungkin sibuk ngurusin acara nikahan bokap nya," ujar Renata dan di anggukin Mutiara.

"Masuk aja yuk,"

Mereka di kaget kan dengan Anna yang menangis di pelukan Daddy nya dengan gaun pengantin yang di kenakannya, bola mata mereka seperti ingin keluar melihat ke hadirian sosok cowok tampan yang terkenal di sekolahan nya. Gevan, most wanted SMA Nusa bangsa dan kakak kelas nya.

Gevan, laki-laki itu terlihat tampan mengunakan tuxedo yang membalut tubuh gagah nya. Bahkan Anna saja sampai terpesona melihat Gevan yang begitu tampan, apa lagi saat Gevan ngucap kan ijab kabul atas nama dirinya membuat hati Anna berdesir.

"Oh my god! lo nikah kenapa gak ngasih tau gue sih Anna!!" ujar Renata dengan histeris.

Anna terperanjat kaget mendengar suara cembreng sahabatnya. mata bulat kecokelatan gadis itu juga membulat, merasa takut dengan keadaan ini Anna meneteskan air mata nya.

"Iya nih, lo jahat banget ngelupain kita-kita padahal kan kita kenal udah lama. lo sendiri juga yang ngomong kalo married jangan lupa undangannya. tapi ini Apa? lo sendiri malah yang ingkar," ujar Bella terlihat sangat kesal terhadap Anna.

"Soory," kata Anna lirih.

"Bunting lo? makan nya nikah muda?" tanya Bella tanpa dosa.

"Enak aja lo kalo ngomong!!" sentak Anna tak mau trima.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang