ANNA 12

24 6 1
                                    

Maapin kalo typo🙏

Vote dan komen dong!

Gak mau banyak kata ah......
-

"Om kapten Aqilah Miss you!"

Gevan memeluk dan memutar mutarkan tubuh gadis cantik itu tidak lupa juga memberikan kecupan di dahinya.

"Beratnya keponakan Om yang cantik ini," ujar Gevan dengan ekspresi yang pura pura keberatan.

Gadis kecil itu menampar lengan Gevan dengan bibir yang di monyong kan. Gadis kecil itu terlihat tidak terima di kata kan berat.

"Om kapten jahat! Gak ngejaga perasaan cewek cantik." ujarnya dengan melipat kedua tangan nya di dada.

Gevan terkekeh, laki-laki itu menoel dagu Aqilah dan tersenyum.

"Kenapa gak mau di bilang berat?" tanya Gevan.

"Sentitip Om! Cewek tuh gak mau di bilang berat." ujarnya dengan merajuk.

Gevan tertawa kecil mendengar celoteh keponakan nya itu."Dasar bocil!"

Mata gadis kecil itu melotot tidak terima. Dengan kesal Aqilah menghentak hentakan kaki nya sebal, mata nya melirik sang ibu yang sedang tertawa.

"Bubun kok ketawa sih!! Aqilah gak mau temenann sama Bubun sama Om kapten jelek! Aqilah sebel,"

Ini yang Gevan suka dari Aqilah. Gadis kecil itu selalu membuat nya gemas dengan tingkah nya. Padahal usianya masih 5 tahun, tapi gadis kecil itu sudah seperti orang dewasa. Mamah nya pendiam tidak banyak neko neko tapi anaknya Masyaallah ngeselin banget, Entah itu menurun dari siapa.

Nabilah Aqilah Princesesya. Nama yang di berikan Gevan untuk keponakan cantiknya itu. tidak ada hubungan darah antar Gevan dan Nenda tapi dirinya sudah menganggap Nenda seperti adik kandungan nya sendiri. perasaan sayangnya untuk Aqilah juga muncul secara berjalan nya waktu.

Gevan mensejajarkan tubuhnya dengan gadis gemuk itu tangannya terangkat untuk mengusap rambut gadis itu pelan. Aqilah membuang wajahnya dengan bersedekap dada, gadis itu merajuk.

"Marah nih?" ujar Gevan menggoda keponakan nya itu.

"Au ah gelap,"

Gevan terkekeh dengan jahil Gevan menarik hidup mancung Aqilah membuat gadis itu menjerit.

Aqilah menarik kuping Gevan dengan sebal."Ihhh Om kapten ngeselin! Aqilah gak mau temenan sama Om kapten."

"Yah udah ntar gak Om belin Boneka sama permen kapas,"

Mata gadis itu berbinar binar menderang kata boneka dan permen kapas kesukaan nya. Gadis itu memeluk leher Gevan dan memberikan kecupan di wajah Gevan bertubi tubi membuat Gevan terkekeh.

Orang orang yang berlalu lalang tersenyum melihat tingkah laku Aqilah yang sangat mengemaskan. Saat ini mereka sedang menjadi tontonan orang yang berlalu lalang di bandara Soekarno-Hatta.

"Beliin ya!" ujarnya memohon dengan mengedip ngedipkan matanya genit.

"Gak ah,"

Mata Aqilah berkaca kaca."Hiks hiks hiks Om kapten jahat! Aqilah gak mau temenan,"

Gevan tertawa dengan jahil laki-laki itu mengecup pipi gadis kecil itu."Masa gitu aja ngambek, besok deh Om beliin."

Aqilah mengusap air mata palsu nya dengan lucu gadis itu meloncat loncat kegirangan."Yeayyyy!!"

Gevan tersenyum melihat raut wajah bahagia keponakan nya. Mata nya melirik Nenda, Adik angkat nya. raut wajah perempuan itu terlihat lelah membuat Gevan merasa kasihan.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang