ANNA 08

35 10 6
                                    

Happy reading🖤

-

Bel istirahat berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Namun kantin SMA Nusa bangsa masih tetap ramai akan siswa-siswi yang berlalu lalang. selama perjalan menuju kantin, selalu ada saja pembahasan yang menarik di antara mereka.

Contohnya saat ini, mereka tengah membicara kan cowok-cowok tampan SMA Nusa bangsa yang selalu menarik perhatian banyaknya wanita. Anna sebenarnya kesal sakali mendengar nama Gevan, nama yang selalu di sebut-sebut karena masuk dalam jejeran cogan Nusa bangsa.

Tidak di pungkir kan bahwa Gevan memang memilik wajah tampan yang mempesona. membuat cewek-cewek yang melihatnya selalu berteriak histeris, apa lagi cowok itu memiliki jabatan sebagai kapten futsal membuat cewek-cewek mengilainya.

Malas sekali rasanya Anna menginjak kan kakinya di kantin. karena pasti setelah dirinya tiba di kantin dirinya akan bertemu dengan Gevan, laki-laki yang membuat dirinya malas untuk menginjakan kakinya di kantin.

Anna terdiam mengingat perdebatannya dengan Gevan semalam. Cowok itu marah besar karena dirinya pergi tanpa meminta izin dengan Gevan.

"Dari mana lo?" tanya nya dengan dingin.

Anna di kaget kan dengan suara dingin laki-laki itu, membuat langkahnya berbalik untuk menatap nya.

"Ke tempat temen," ujar nya pelan dengan mata yang melirik jam dinding yang menunjukkan angka 12:00 PM.

Gevan bejalan menghampiri Anna dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku celana treningnya.

"Tadi gue udah ngomong, kalo mau pergi lo izin dulu ke gue. biar gue gak khawatir dan cemas cariin lo,"

Anna hanya diam dan menunduk.

"Lo punya mulut kan?! Jawab! Jangan cuma diem, lo bisa gak jangan bikin orang lain susah karena pergi gak ngomong-ngomong. nyusahin! gue juga sibuk ngurusin cafe! kegiatan gue gak cuma buat ngawasin lo aja! Jangan kayak anak kecil bisa?!!"

"Gue gak nyuruh lo buat nyariin gue, gue udah besar kalo pun gue pergi gue pasti tau jalan pulang!"

"Tapi lo tanggung jawab gue! kalo semisal ada apa-apa sama lo, siapa yang bakal tanggung jawab. kalo bukan gue?! lo kayak bocah yang pergi harus di cari. Nyusahin! lo itu udah punya suami tapi kelakuan lo kayak bocah TK! emang nyokap lo gak pernah ngajarin buat jadi istri yang baik buat suami?!!"

"Jangan bawa-bawa Mama gue!!" kata nya sambil berteriak.

"Kenapa? buka nya bener nyokap lo gak ngajarin lo buat jadi istri yang baik buat suami, bukti nya lo gak pernah tuh ngerjain pekerjaan rumah yang harus nya di kerjain sama istri!!"

"STOP!!!! JANGAN BAWA-BAWA MAMA GUE!!! MAMA GUE ORANG BAIK DIA SELALU NGAJARIN GUE BUAT JADI ORANG BAIK DAN ISTRI YANG BAIK BUAT SUAMI GUE!!"

"An, Annaa!" tangan Calista melambai-lambai di depan wajah Anna sambil menepuk bahu Anna berkali-kali dengan pelan.

Membuat mata bulat bernetra cokelat itu mengerjap-ngerjap dengan pelan. lamunan Anna buyar karena tepukan di bahunya.

"Lo gak papa?" tanya Calista dengan tangan yang mengelus bahu sahabat nya itu.

"Enggak papa kok, Cal." kata Anna sambil menarik tangan Calista untuk berjalan cepat.

"Lo ada masalah apa? dari tadi gue perhatiin lo ngelamun mulu, kalo jalan jangan sambil ngelamun bahaya." kata Calista pelan.

Anna mengangguk. "Iya, Cal."

"Eeh denger-denger ada cowok baru loh. kata nya sih ganteng banget." ujar Bella dengan antusias.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang