Seonghwa tak sadar jika ia tertidur sesaat membuatnya kaget ketika kepalanya hampir terjatuh karena ketiduran.
Mata Seonghwa melirik kesana kemari, melihat keadaan. Tapi sama sekali tidak ada yang berubah, dia masih berada ditempat yang sama dengan tangan dan kaki yang diikat.
Seonghwa meringis ketika pergelangan tangan nya terluka karena ikatan nya yang terlalu kuat bahkan Seonghwa tidak bisa melakukan apa apa kecuali menolehkan kepalanya kekanan dan ke kiri.
"Apa tidak ada cara lain untuk melepaskan ikatan?" Pikir Seonghwa, otaknya dia buat untuk bekerja mencari cara membebaskan tangannya.
Jika saja Seonghwa membawa gunting atau benda tajam lainnya dia akan mudah membuka ikatan di tangan dan kakinya. Tapi sayang, dia tak menyiapkan apapun karena itu terlalu mendadak.
Yakali mau nyulik harus kasih peringatan -Vera.
Seonghwa lapar, dia tak makan sama sekali sejak ia diculik, bahkan dia tak tahu jam berapa sekarang, mungkin saja sudah berganti hari.
Ingin rasanya ia meraih tasnya yang terletak di ujung ruangan untuk mengambil bekal yang tadi pagi ia buat, dan langsung melahapnya habis.
"Kemana sih tuh bocil?!" Gumam Seonghwa sambil sesekali mengumpat pada Hongjoong.
_____♣_____
Terlihat seorang tuan muda yang berjalan cepat masuk kedalam mansion besarnya, dengan wajah yang begitu mengerikan.
"Tuan muda, ada apa anda datang kemari?" Tanya kepala pelayan menyapa tuan mudanya yang baru saja menggebrak pintu.
"Dimana ayah?" Tanya tuan muda tersebut dengan nada dingin.
"Tuan sedang ada di ruang kerjanya, tapi..."
Belum sempat kepala pelayan menyelesaikan ucapannya, tuan muda yang memiliki nama Kim Hongjoong itu langsung berlari menuju ke ruang kerja ayahnya yang tadi disebut kepala pelayan.
Hongjoong sang tuan muda menggebrak pintu ruang kerja ayahnya. Tentu ayah Hongjoong juga berada disana menatap sinis anaknya yang secara tidak sopan langsung masuk kedalam ruangannya.
"Tumben sekali kamu pulang." Ujar sang ayah sambil tersenyum kearah anaknya, tidak lupa untuk menghisap rokoknya yang berada di ketiga jarinya.
"Ayah! Aku perlu bantuan!" Pinta Hongjoong tanpa menggubris ucapan ayahnya tadi.
Sang ayah menaikkan alisnya bingung, ia matikan rokoknya di tempat asbak lalu menatap anak semata wayangnya dengan serius.
"Ada apa ini? Tidak biasanya kamu meminta tolong padaku." Tanya sang ayah.
Hongjoong melangkahkan kakinya mendekat ke meja ayahnya.
"Ini sangat penting! Aku tak memiliki waktu lagi." Pinta Hongjoong tanpa menjawab ucapan ayahnya lagi.
"Butuh berapa?" Tanya ayah Hongjoong menyalakan api ke rokoknya lalu menghisapnya.
"35. Dengan senjata juga." Jawab Hongjoong.
Ayah Hongjoong menghela nafasnya panjang, lalu ia mengambil telepon yang berada di mejanya dan menelpon seseorang.
"Kalo gitu, jangan membuat ayah malu." Ujar sang ayah ke Hongjoong setelah menutup telepon.
Mendengar itu membuat seringai di bibir Hongjoong terlihat.
"Tentu saja aku tidak akan pernah memalukan mu."Ucapan Hongjoong membuat sang ayah bernafas lega. Tampa menunggu lama, 35 orang yang memakai baju jas hitam berbaris didepan ruang kerja ayah Hongjoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name [SeongJoong]
Randomiya, ini ff bagi SeongJoong Shipper kalo gak suka gak papa. ok sipp Kim Hongjoong murid bad boy yang di takuti satu sekolah karena dia adalah anak mafia yang terkenal kejamnya, jatuh cinta pada ketua OSIS sekolah yaitu Park Seonghwa. "Say My Name." ...