Episode 17

2.6K 383 134
                                    

Hongjoong saat ini sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata, dia tak tahu apa yang dimaksud dengan pesan Seonghwa, jadi dia akan langsung menemuinya secepat mungkin.

Sesampainya disana yang ia temukan hanyalah rumah gelap yang kosong, seolah rumah itu tak berpenghuni sejak lama.

Hongjoong berjalan menuju pintu dan menggedor gedor seperti orang nagih hutang.

"Seonghwa!!" Teriaknya.

Bak bak bak!

"Seonghwa!!" Teriaknya ulang.

Namun tak ada seorangpun yang menjawab melainkan sepi, tak hanya rumah Seonghwa namun pemukiman warga juga sepi.

"Ada apa ini...?" Pikir Hongjoong, ia mulai berpikir aneh aneh jika musuh menculiknya.

Tak mau langsung pergi, Hongjoong bolak balik didepan pintu sambil menelpon nomor Seonghwa. Dan lagi tidak ada jawaban sama sekali, pesan pesan yang dikirim Hongjoong juga tak terkirim.

"Apa yang terjadi dengannya?! Apa aku berbuat salah?" Ucapnya bermonolog.

Tak lama sebuah mobil hitam datang memarkirkan mobilnya tepat dibelakang mobil milik Hongjoong. Lalu keluar lelaki berjas hitam rapi mendatangi Hongjoong.

"Tuan muda, bos besar memanggil anda." Ternyata itu adalah salah satu bawahan ayahnya.

"Ada apa lagi?" Tanya Hongjoong.

Pertanyaannya tidak dijawab sama sekali melainkan meninggalkan Hongjoong setelah mengirimkan pesan.

"Apa ayahku tak punya hp? Kan tinggal nelpon." Lirihnya bingung dengan jalan pikir ayah nya itu.

Mending hp nya buat gue aja om :') -Vera

Hongjoong akhirnya pasrah dan meninggalkan rumah Seonghwa, namun bukan berarti dia menyerah untuk mencari Seonghwa.

.
.
.

Seonghwa saat ini sudah berada di pesawat pribadinya, sejak tadi matanya menatap kosong ke jendela. Diluar sangat mendung yang dapat kemungkinan akan hujan deras.

"Sayang, apa tak apa kita langsung pergi? Cuaca diluar sangat mengkhawatirkan..." Tanya ibu Seonghwa takut jika terjadi sesuatu.

"Tenang saja, aku jamin kita akan selamat sampai tujuan." Jawab sang ayah menenangkan istrinya.

"Tuan muda, apa ada yang bisa saya bantu?"

Lamunan Seonghwa buyar tatkala seorang pramugari mengganggu nya.

"Tak ada." Jawab Seonghwa sembari mengeluarkan hpnya.

Pramugari itu tersenyum dan pergi setelah menjawab jawaban.

Seonghwa membuka hpnya, begitu banyak notifikasi dari Hongjoong, entah itu pesan ataupun telepon.

Itu membuatnya tersadar bahwa Hongjoong juga memiliki ayah seorang mafia.

"Ayah..." Panggil Seonghwa.

"Ada apa anakku?" Tanya ayahnya dengan wajah penasaran.

"Bisakah ayah memberitahuku siapa musuh ayah?" Tanya Seonghwa.

"Hmm...? Kenapa kau menanyakan hal itu?"

Seonghwa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum,
"Tak ada... Hanya saja, aku penasaran..." Jawabnya.

Sang ayah tersenyum,
"Tenang aja, ayah akan berusaha sekuat mungkin untuk menjaga kalian, jadi tak perlu takut." Balas ayahnya.

Balasan itu tak dinginkan Seonghwa, dia hanya ingin tau siapa musuh ayahnya agar dia bisa merasa lega. Jika emang benar musuhnya adalah Hongjoong, apa yang harus dia lakukan?

Say My Name [SeongJoong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang