Episode 21

2.6K 300 61
                                    

Malam ini Seonghwa duduk santai di balkonnya menikmati langit malam dan bulan yang bersinar terang, sejak kemarin orang tuanya tidak pulang sama sekali bahkan Seonghwa tidak boleh untuk bertanya kemana mereka pergi.

Kalo dipikir pikir lagi, Seonghwa tidak pernah melihat pelayannya lagi setelah tadi siang selesai latihan.

Ada yang aneh, pikirnya.

Dia merasa ada yang tidak beres disini, ia berdiri hendak pergi keluar kamar namun ibunya sudah berdiri dibelakangnya bahkan dia tidak mendengar suara pintu terbuka sama sekali.

"Astaga kamu mengejutkan ku." Ucap Seonghwa sembari mengelus dadanya.

"Haha ibu baru saja masuk." Balas ibunya sembari duduk di tepi kasur.

"Seonghwa ya..." Panggil ibunya lembut.

Seonghwa masih berdiri ditempat,
"Apa?"

"Apa kamu mau ikut ibu keluar?" Tanyanya.

Seonghwa memiringkan kepalanya, untuk apa keluar kan hari sudah menjelang tengah malam.

"Kamu tau? Musuh kita sudah sampai di kota ini jadi kita tidak bisa disini lebih lama." Ungkap sang ibu membuat Seonghwa terkejut.

"Loh kok bisa?!"

"Bisa saja, ibu dan ayah telah dikhianati oleh anak buah sendiri." Jelasnya.

Balasan itu sudah cukup membuat Seonghwa mengerti mengapa musuh bisa mengetahui keberadaan mereka.

"Jadi sebelum mereka datang kesini ayo kita kabur." Ajak ibunya.

"Tunggu dulu, bagaimana dengan ayah?" Tanya Seonghwa.

"Ayahmu sedang menarik perhatian musuh untuk kita bisa kabur jadi ayo!" Ajak ibunya menarik tangan Seonghwa.

Sang ibu menarik Seonghwa hingga masuk kedalam mobil lalu meninggalkan mansion.

Seonghwa sejak tadi terdiam menatap lengan ibunya, ada yang aneh.

"Kita akan pergi kemana?" Tanya Seonghwa.

"Ke brangkas, mereka tidak akan tahu jika kita berada disana." Jawab sang ibu.

Seonghwa mengangguk, dia masih ingat dulu sewaktu dia berumur 7 tahun ayah dan ibunya membawanya ke sebuah tempat yang jauh dan disana terdapat gudang besar terbengkalai, dan disana ada sebuah besi dimana langsung menuju ke ruang bawah tanah. Di dalam sana terdapat brangkas besar dengan 6 digit kode dimana angka angka itu berada di tubuh ayah, ibu juga Seonghwa.

"Kita udah sampai." Ucap sang ibu melepas sabuk pengamannya lalu keluar mobil bersamaan dengan Seonghwa.

"Kamu buka brangkasnya dulu, aku akan mengecek keadaan diluar." Seonghwa mengangguk lalu berlari masuk kedalam ruang bawah tanah.

Seonghwa terdiam didepan brangkas besar, sambil berpikir berapa kode password nya karena terakhir kali dia datang kesini sudah bertahun tahun dia tidak ada disini.

Beberapa menit dia berpikir, tapi ibunya sama sekali belum datang, karena khawatir dia langsung pergi keluar masa bodoh dengan kode password karena dia lupa apa kodenya.

"Ibu darimana saja—" Seonghwa terkejut disana tergeletak tubuh ibunya dengan cairan darah keluar dari perutnya.

Sigap ia langsung mendatanginya,
"Ibu! Ibu!" Serunya sembari menahan perutnya agar tidak pendarahan.

Klak klak klak

Seonghwa mendongak ketika mendengar suara langkah kaki menggema di ruangan. Disana berdiri Hongjoong juga beberapa orang orangnya mengepung mereka berdua.

Say My Name [SeongJoong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang