14. Kita Teman

2.5K 421 76
                                    

Seperti hari biasanya, sebelum pulang Rose akan menemani Dr. Kwon untuk memeriksa keadaan Jeno. Selama satu bulan lebih, dari awal sampai sekarang belum ada perkembangan dari keadaan jeno. Tetap sama sejak jeno dinyatakan koma.

Rose bisa melihat wajah pasrah Dr. Kwon setiap sedang memeriksa keadaan Jeno. Bagaimanapun Dr. Kwon sudah mengenal jeno sejak lahir. Dr. Kwon sendiri yang mendiagnosis jeno mempunyai kelainan jantung.

Saat Dr. Kwon sedang merapikan alat-alat Jeno dibantu oleh Rose. Pintu terbuka menampilkan Jaehyun dengan muka lelahnya namun tak menghilangkan ketampanannya.

Jaehyun mendekati ranjang jeno dan diam memperhatikan bagaimana cara Dr. Kwon dan Rose yang menangani adiknya.

Pria paruh baya bernama lengkap Kwon Kyuhyun itu berbalik ke arah Jaehyun setelah selesai dengan aktivitasnya. Diusapnya rambut kepala Jaehyun.

Baginya, Jaehyun dan Jeno bukan hanya sekedar pasien dan keluarga pasien. Dia sudah menganggap mereka berdua seperti anak sendiri. Dia tahu persis bagaimana perjuangan keduanya yang saling menguatkan setelah orangtuanya pergi.

Masih tergambar jelas di ingatannya ketika Jaehyun kecil menangis di lorong rumah sakit saat penyakit adiknya kambuh.

Jaehyun kecil yang selalu menggenggam tangan adiknya saat datang ke rumah sakit untuk kontrol, yang saat itu hanya ditemani supir dan salah satu maid yang bekerja di rumahnya.

Lalu Jaehyun yang selalu setia menemani dan merawat Jeno setiap Adiknya itu harus dirawat.

Jaehyun yang selalu tersenyum di depan Jeno padahal sebenarnya dia menanggung beban yang begitu berat.

Dia lelaki yang luar biasa.


"bagaimana kerjaanmu, jaehyun?" tanyanya. sudah lama dia tidak mengobrol santai dengan Jaehyun

"ya begitu, melelahkan." jawab Jaehyun seadanya.

Dr. Kwon lagi-lagi mengelus rambut Jaehyun. Ia kemudian melirik Rose yang masih berdiri di seberang ranjang. "oh iya Jaehyun, kamu belum berkenalan dengan Rose? Dia asisten baruku, sudah seminggu dia disini"

Sepertinya Dr. Kwon tidak tahu jikalau Jaehyun dan Rose sudah saling mengenal. Bahkan sudah cukup dibilang dekat untuk ukuran orang yang baru bertemu seminggu.

"hhnngg.... sebenarnya kita berdua sudah saling mengenal satu sama lain"

"oh iya kah? kenapa om nggak tau?" Jaehyun dan Rose tersenyum canggung.

"bagus deh, kalau gitu om nggak perlu susah-susah untuk memperkenalkan kalian karena bagaimanapun kamu harus berhubungan dengan Rose nantinya, Rose yang akan bantuin om untuk mengurus Jeno"

"oh iya, om jadi lupa. kamu kan mau menjenguk jeno. kamu ingin ditemani atau sendiri? kalau ingin ditemani minta saja pada Rose. Om masih ada yang harus diurusin" Rose mendelik kaget, ingin protes tapi sadar jika Dr. Kwon itu atasannya.

Jaehyun berpikir, tidak tahu sedang memikirkan apa. Intinya dia sedang berpikir.

"om keluar dulu ya, kalau ingin ditemani bilang saja pada Rose, dia tidak akan menolak." Dr. Kwon melangkah keluar meninggalkan Rose dan Jaehyun yang saling terdiam

Jaehyun berdeham, "ekheem. Rosie, kalau kamu keberatan kamu boleh keluar kok"

"kamu sendiri gimana? kamu keberatan kalau aku disini?" Jaehyun menyunggingkan senyumnya saat mendengar Rose membalikkan pernyataannya

Jaehyun memilih membiarkan keberadaan Rose. Jaehyun berjalan mendekatkan dirinya ke ranjang Jeno.

Dikecupnya kening Jeno dengan penuh kasih sayang. Sebenarnya kalau bisa Jaehyun lebih ingin memeluk erat tubuh Jeno lalu menghujani wajah adiknya dengan kecupan. Karena biasanya Jeno akan memberontak ketika Jaehyun melakukan itu.

Our Destiny || JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang