Jaehyun dan Jeonghan.
Keduanya orang itu tak memiliki hubungan yang benar-benar spesial seperti sahabat. Mereka berdua hanya teman biasa meski faktanya Jaehyun sudah menganggap Jeonghan seperti kakak sendiri.
Tentu ada alasan dibalik dekatnya mereka.
Keduanya memiliki latar belakang yang hampir sama. Ditinggal pergi orang tua di usia yang masih belia. Hanya hidup berdua dengan adik mereka masing-masing. Membuat mereka mengerti perasaaan satu sama lain.
Terlebih Adik Jeonghan, Kim Jiho, merupakan teman dekat Jaehyun. Orang-orang bahkan mengira bahwa mereka merupakan pasangan. Walau nyatanya hubungan mereka hanya sebatas teman, tidak lebih.
Tetapi, selayaknya kata orang, pertemanan antara laki-laki dan perempuan, tidak benar-benar murni sebatas teman.
Jiho memiliki perasaan lebih pada Jaehyun. Sayangnya hanya Jiho, Jaehyun tidak memiliki perasaan yang sama ─begitu yang mereka ketahui─. Hubungan mereka baik-baik saja, bahkan setelah Jiho mengungkapkan perasaannya pada Jaehyun, semua tetap berjalan dengan baik.
Walau sebenarnya masih ada banyak hal yang disembunyikan diantara mereka.
Tetapi terlepas dari itu semua. Hubungan mereka sangat dekat. Begitu pula dengan hubungan keluarga mereka.
Hingga satu hari, hari yang harusnya menjadi hari bahagia untuk Jaehyun. Hari bahagia untuk mereka berdua. Menjadi hari buruk yang tak pernah terimpikan. Semua kebahagiaan berubah menjadi angan-angan belaka.
Menumbuhkan penyesalan dalam diri Jaehyun. Termasuk penyesalan karena tidak mengakui perasaannya yang sesungguhnya dari awal.
Dan ia tidak sadar. Jika kejadian hari itu akan membawa dampak yang lebih besar dalam kehidupannya.
.
.
.Amarah Jaehyun meletup saat itu juga setelah mendengar penjelasan dari salah satu perawat rumah sakit. Ia marah, sungguh. Melihat Rose yang tidak ada kaitan dengan masalahnya justru ikut terkena imbasnya.
Ditambah orang itu mencoba untuk mencelakai adiknya, lagi.
BUGH
Dirinya yang awalnya mencegah pukulan Sehun pada Jeonghan justru melayangkan pukulan yang begitu keras. Jeonghan yang kala itu tidak siap dengan perlakuan Jaehyun, jatuh tersungkur dibuatnya.
Lebam hingga darah segar sudah menghiasi wajahnya.
Ia mengulum senyum, tak menampakkan wajah bersalah. Menatap Jaehyun remeh.
Napas Jaehyun berhembus tak beraturan. Tatapan teduh yang biasa tercetak di wajah rupawannya berganti dengan tatapan nyalang tak bersahabat.
Jaehyun terkejut mengetahui faktanya, tak percaya dengan semua yang terjadi di luar dugaannya.
Dadanya sesak. Di lubuk hatinya, ia menolak, menolak semua faktanya. Orang yang ia percayai justru dalang dibalik percobaan pembunuhan adiknya. Dan orang yang ia curigai justru membantu dirinya.
Jaehyun mengalihkan pandangannya. Tak sanggup lagi menatap Jeonghan dibawahnya.
"Kenapa berhenti, Jaehyun? Bukannya kamu ingin membunuhku? seperti yang aku coba lakukan ke adikmu," Jeonghan berucap meremehkan.
"ohh atau kamu tidak tega? tsk, kakak adik sama saja, lemah. Sebentar lagi juga adikmu nggak akan bertahan lagi,"
Jaehyun tiba-tiba menarik kerah Jeonghan. Tatapannya jauh lebih nyalang dari sebelumnya. Namun, Jeonghan tak merasa terimintidasi. Ia lagi-lagi hanya tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny || Jaerose
FanfictionTakdir punya 1001 cara untuk mempertemukan seseorang pada kebahagiaan. Cukup ikuti alurnya dan biarkan takdir menjalankan tugasnya. Cover by @Cayu_05 •Jaerose ft. Jeno• Start: 08/09/19 End: ....