09. Membuat Rencana

2.8K 430 19
                                    

Udara terasa dingin hingga menusuk kulit. Matahari masih malu-malu menampakkan cahayanya. Orang-orang mungkin sudah mulai bangun dari alam mimpinya. Lalu memulai aktivitasnya.

Berbeda dengan dua sosok remaja yang sudah sejak malam menghabiskan waktunya di balkon sebuah apartemen.


Semalaman waktu mereka dihabiskan untuk berbicara. Sehingga saat matahari perlahan menampakkan dirinya, mereka mulai lelah untuk bersuara.

Mereka diam. Berkutat dengan pikiran masing-masing. Menatap ke arah gedung-gedung bertingkat di hadapan mereka.

Hingga salah satu dari mereka beranjak dari tempatnya.



"Mau kemana?" tanya Donghyuck yang melihat Jeno hendak pergi.

"Ketemu Kak Ochie" jawab Jeno

"ngapain?" Jeno diam. Berpikir. "nggak tahu" tak ada gunanya Jeno berpikir.

"Dih? Udah sini aja. Nanti Kak Rose juga kesini" kata Donghyuck sambil mendudukkan pantatnya pada kursi yang ada di balkon.

Jeno menurut. Ikut mendudukkan dirinya di sebelah Donghyuck.


"Jen" panggil Donghyuk. "gimana? kamu setuju pembicaraan kita tadi malem?"

"nggak tahu"

"ini bocah ditanya jawabnya gak tau mulu. jawab yang bener dong, gak jadi aku bantu nih"

"iya iya. Aku setuju, tapi gimana caranya ke rumahku? Aku yakin Kak Jae nggak bakal pulang ke rumah. Aku juga lupa rumahku dimana."



Donghyuck mendengus, sebenarnya dia kesal. Mana ada orang yang lupa rumahnya sendiri. Kan lucu.

"Ya udah ke perusahaannya kak Jae aja. Kamu inget kan?"

"inget. J&J Corp. Tapi hyuck..."

"Apa?"

"aku lupa jalannya" Donghyuck ingin menangis saja rasanya.


Mereka merencanakan untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Jeno. Memulainya dengan datang ke rumah Jeno atau ke tempat-tempat yang berhubungan dengan Jeno.

Tapi Jeno saja lupa. Lupa rumahnya. Lupa kantor kakaknya. Lupa apa yang terjadi dengannya. Lupa ini. Lupa itu.

Entahlah, Donghyuck pusing. Niat hati ingin menolong, tapi yang ditolong justru tidak bisa diharapkan.

Donghyuck menarik nafas dalam-dalam. Mencoba sabar. Hingga ia teringat akan sesuatu.



"Jen, yang waktu itu di depan restoran, kamu kenapa?"

"Oh itu. Aku juga bingung hyuck. Waktu aku liat ke arah jalan, nggak tau tiba-tiba kepalaku sakit. Terus aku liat aku lagi berdiri di tengah jalan. Apa ya maksudnya?"

Donghyuck terdiam, terlihat berpikir. Lantas tersenyum lebar ke arah Jeno.


"Berarti itu ada hubungannya sama kamu, Jeno. Selain itu kamu liat apa lagi?" ucap Donghyuck.

"Cuma itu aja"

"Berarti kita nanti ajak kak Rose ke restoran kakakmu lagi. Tapi sebelum itu kita ke rumah sakit dulu, menurut perkiraanku Kak Jae bakal ke rumah sakit. Setelah itu kita bakal ikutin kemana pun Kak Jae pergi. Siapa tahu kita dapat sesuatu."


Jeno menggangguk saja mendengar rencana Donghyuck. Dia merasa tidak semangat hari ini.

.
.
.

Rose baru saja selesai menangani salah satu pasien saat ia melihat Jaehyun sedang duduk melamun di taman rumah sakit.

Rose langsung menghampirinya, ia ingin minta maaf soal kemarin walaupun sebenarnya ia sudah minta maaf.

Our Destiny || JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang