"Kita mau kemana, Jae?"Sudah dari tadi Rose ingin menanyakan hal ini pada Jaehyun. Namun baru pada detik ini ia berani membuka suara.
Mereka pergi, sesuai permintaan Jaehyun untuk kado ulang tahunnya. Tapi Rose tidak tahu Jaehyun akan membawanya kemana. Bahkan Jaehyun juga memintanya untuk menggunakan dress, sedangkan Jaehyun menggunakan setelan jas yang tanpa disengaja berwarna senada dengan dress yang Rose gunakan, biru.
Jaehyun tidak menjawab, hanya melirik sekilas. Rose menunduk, pikirannya melanglang buana. Namun terus berusaha berpikir positif.
Jaehyun orang baik. Jaehyun orang baik.
Kira-kira seperti itulah isi pikiran Rose.Mobil memasuki kawasan gedung megah yang Rose tahu merupakan gedung perusahaan. Jaehyun memberhentikan mobilnya. Melepas seatbelt- nya. Rose pun melakukan hal yang sama lalu keluar dari mobil.
Ini malam hari tapi terlihat banyak mobil terparkir. Banyak orang-orang lalu lalang menggunakan pakaian sejenis yang Jaehyun dan Rose gunakan.
Jaehyun muncul dari belakang. Rose merasakan tangan halus menyapa telapak tangannya. Rose menengok, melihat Jaehyun berdiri di sebelahnya, menggenggam tangannya.
"Ayo," ucap Jaehyun sembari menarik tangan Rose memasuki gedung. Membuat Rose bingung dengan perlakuannya.
Jaehyun membawanya menuju sebuah ruangan yang sudah didekor sedemikian rupa. Meja dimana-mana dengan makanan di atasnya. Pelayan berlalu lalang dengan nampan di tangan. Dan orang-orang berpakaian seperti dirinya yang terlihat bahagia, bercengkrama satu sama lain.
Jaehyun menghadap Rose. Ia merekahkan senyum seperti biasanya. Senyum yang akhir-akhir ini mampu membuat jantungnya bekerja lebih cepat.
"Maaf, nggak bilang sebelumnya. Ini acara tahunan perusahaan, niatnya sih tahun ini nggak mau ikutan karena aku nggak tahu harus ngajak siapa." Rose mengangkat alisnya.
"Biasanya pegawai disini bawa pasangan mereka, keluarga mereka, atau nggak temen mereka. Kalau aku nggak bawa siapa-siapa yang ada aku kayak orang linglung karena nggak ada temen ngobrol,"
"Kenapa nggak ngajak temen-temen kamu? Kak Taeyong misalnya,"
Jaehyun mengulum senyum, "Mereka bakal dateng sendiri tanpa diminta. Bahkan bawa pasangan masing-masing, akunya dilupain,"
Mereka berdua tergelak.
"Biasanya aku berangkat bareng Jeno, sekalian ngerayain ulang tahunku. Tapi yaah sekarang Jeno nggak bisa ikut," Jaehyun tersenyum kecut.
Rose terdiam, dalam sekejap atmosfer di antara mereka menjadi sendu.
Mengindari situasi canggung, Jaehyun mengeratkan genggamannya. Rose tersadar dari lamunannya, ia melihat ke arah tangannya. Ah, masih belum dilepas genggamannya.
Mereka berdua lalu berjalan. Sepanjang itu Rose melihat orang-orang yang dilewati Jaehyun langsung membungkuk memberi hormat.
"Jae, boleh ke toilet bentar nggak?" tanya Rose.
"Sekarang?"
"Hehe, nggapapa kan?"
Jaehyun mengangguk saja, "mau aku anterin?"
"nggak usah, kamu tinggal kasih tahu toiletnya dimana."
Jaehyun lagi-lagi mengangguk. Ia menunjukkan jalan menuju toilet.
"Kalau udah selesai aku tunggu di meja situ, aku kenalin ke teman-temanku."
.
.
.Tak butuh waktu lama untuk Rose menyelesaikan urusannya di toilet. Ia bergegas keluar. Melewati beberapa ruangan untuk sampai di tempat acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny || Jaerose
FanficTakdir punya 1001 cara untuk mempertemukan seseorang pada kebahagiaan. Cukup ikuti alurnya dan biarkan takdir menjalankan tugasnya. Cover by @Cayu_05 •Jaerose ft. Jeno• Start: 08/09/19 End: ....