7

90 5 0
                                    

"Aku masih kaget setelah tahu Vella adalah putri Yang Mulia Ratu Valerie. " Kata Valencia. Saat ini mereka dalam perjalanan pulang setelah menyaksikan perseteruan Ratu Valerie dan pamannya.

Menurut Erold, walaupun Vella adalah seorang peri tapi tetap saja ia adalah hasil dosa seorang manusia dan peri. Ia tidak layak menjadi Ratu Safari Land selanjutnya bahkan untuk hidup sekalipun.Begitu pula Reynald yang dianggap telah menggoda seorang peri.

"Tapi bukankah itu bagus? Kita punya calon Ratu yang kuat. Kata Ratu Valerie tadi bukankah kekuatannya tersegel? Kalau sebelnya dibuka bukankah itu artinya dia bisa mendamaikan para binatang di Safari Landseperti kata kalian tempo hari. "  Jelas Peter.

"Apa kau fikir Ratu akan setuju? Dilihat dari bagaimana dia melindungi putrinya, aku tidak yakin ia akan mengirim putrinya dalam bahaya. " Sanggah James.

"Hmm.. Belum lagi pamannya Ratu bilang dia tidak sudi membiarkan Vella terlibat urusan para peri. " Tambah Valencia.

"Kenapa tidak? Anggap saja itu penebusan dosa ratu.Dan kalau benar dia keturunan ratu, seharusnya dia itu kan kuat. Buktinya dia bisa membuka portal dari dunia atas ke dunia bawah bahkan saat kekuatannya sebagian masih tersegel. " Tugas Peter berapi-api. Sejak lahir dia ingin pergi berpetualang mengelilingi Safari Land menaklukkan Sang Rusa penguasaan Wild Zone dan Sang Singa penguasa Tame Zone. Bukannya membereskan sisa kerusuhan yang disebabkan para binatang.

James mengangkat bahu sambil tersenyum kecut.
"Yah, tapi toh mereka tak akan mendengarkan rakyat kecil macam kita. "

Valencia merangkul pundak James, begitupun dengan Peter.
"Hei James, kau lupa Vella bilang kita ini temannya. Dengan begini bukankah level kita juga ikut naik? " Katanya bercanda.

"Jangan konyol, dia tadi hanya berbasa-basi. "

"Huh ya sudahlah, suasananya jadi tidak enak gara-gara ini. Lupakan sajalah keluhan-keluhan tadi. " Kata Peter.






Saat ini di istana, para terus tengah berkumpul untuk sebuah rapat. Reynald dan Vella pun ikut serta dalam rapat yang dipimpin Ratu Valerie.

"Huh, sebenarnya untuk apa rapat tidak penting ini? Kalian hanya membuang-buang waktu dengan mempermasalahkan keberadaan suami dan putriku. " Keluh Ratu Valerie. Ia menyesal mengajak Vella ke upacara penyambutan itu yang malah berakibat buruk pada suami dan putrinya.

"Ratu Valerie, sebagai seorang ratu anda terlalu mengabaikan peraturan bangsa kita. Mulai dari berhubungan dengan seorang manusia, memiliki anak lalu mengajak mereka berdua tinggal bersama di istana. " Kata Erold.

"Apa masalahnya dengan itu paman? Bukankah wajar suatu keluarga tinggal bersama. "

Reynald menggeleng melihat kelakuan istrinya yang masih saja santai saat para tetua menekannya.

"Masalahnya adalah manusia itu." Erold menatap tajam kearah Reynald.

Reynald balik menatap Erold. Ia sadar ia tidak cukup kuat untuk melindungi keluarganya baik dimasa lalu maupun sekarang namun kali ini ia tidak akan menyerah memperjuangkan keutuhan keluarganya.

Valerie mendengus kesal, "Lalu apa mau paman? Paman tau kan kalau ingin menyakiti mereka berdua paman harus berhadapan denganku.Atau aku berhenti saja dari posisiku, dengan begitu aku bisa pergi kedunia atas lalu hidup bahagia bersama suami dan anakku."

"Ratu Valerie, apakah anda sadar dengan apa yang baru saja anda katakan? Anda tahukan posisi ratu tidak bisa diganti begitu saja. Siapa yang akan menjadi pemimpin kami jika ratu pergi? " Sela salah seorang tetua bernama John.

"Aku seratus persen sadar, Tuan John. Kalau kalian ingin menjauhkan aku dengan suami dan anakku, maka lebih baik aku lengser dari posisi ini. " Jawab Valerie mantap. Vella tersenyum kagum melihat ketangguhan ibunya.

"Anda benar-benar ratu yang tidak tanggung jawab, bagaimana bisa anda hanya mengedepankan kehidupan pribadi anda. " Protes, Tuan Daveno.

"Cukup." Potong Vella. Ia tidak tahan mendengar orang-orang itu berkata kasar kepada ibunya.

"—kenapa kalian melarang peri menikahi seorang manusia padahal dewa yang menganugerahi kita rasa cinta? Dan aturan yang kalian jadikan alasan itu, bukankah itu juga dibuat oleh para peri, bukan Tuhan yang membuatnya. lagipula itu aturan yang sudah sangat kuno, kita harus berubah karena jaman juga berubah. " Lanjut Vella.

Erold menggebrak meja,

Brakk

"Kau sama sekali tidak berhak untuk berbicara. Dosa sepertimu bahkan tidak berhak untuk hidup. walaupun kau ini seorang peri, namun dirimu diliputi oleh dosa. "

"Tutup mulutmu, Erold! Walaupun kau pamanku, kerabatlu satu-satunya yang tersisa, aku tak akan membiarkanmu menyakiti putriku. " Valerie mengumpulkan kekuatannya di telapak tangannya untuk mengancam Erold.Namun tiba-tiba ia mengerang kesakitan.

"Arghh."

"Ibu! "

"Valerie! "

Reynald dan Vella langsung menghampiri Valerie.

"Ratu Valerie apakah kau lupa kutukan yang kau dapat karena menikahi seorang manusia? Semakin kau memaksakan kekuatanmu, nyawamupun akan terancam. " Kata Tuan John  mengingatkan.

DryadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang