Saat ini Vella, Valencia, Peter dan James tengah dalam perjalanan menemui Lucifer. Mereka langsung berangkat setelah menyatakan kesediaan mereka untuk menemani Vella. Ratu telah memberikan perbekalan yang cukup untuk dua hari kedepan, ditambah lagi senjata terbaik kerajaaan peri hutan yang juga diberikan oleh ratu untuk melindungi diri.
Sejauh ini mereka hanya diam. Bahkan Valencia yang biasanya cerewet juga jadi pendiam. Vella merasa sungkan untuk memulai pembicaraan. Dia takut mereka bertiga sama seperti yang lainnya, membenci dirinya. Dia tidak sanggup mendengar kata yang menyakitkan lagi hari ini.
"Kita sudah dekat dengan tempat penjaga Lucifer yang pertama. Mari berhenti sebentar dan menyusun rencana. " Kata James. Ia adalah pemimpin rombongan ini.
Mereka berempat duduk dibawah sebuah pohon. James mengeluarkan sebuah peta dari tas perbekalannya.
"Baiklah, ini dia musuh pertama kita.Dia adalah empusa,apa kau tau tentang ini Putri Vella? " Tanyanya.
"Sebelumnya—bisakah kalian memanggilku Vella saja? Aku tidak terbiasa dengan embel-embel putri. "
Mereka bertiga mengangguk.
"—Ah aku pernah membaca di sebuah artikel, empusa adalah raksasa perempuan yang menyeramkan.
Dia juga adalah seorang vampir jahat, wujudnya sebagai perempuan muda cantik dan menggoda. Dia memakan tubuh korbannya yang muda dan cantik untuk meminum darah mereka."Peter mengangguk, "Benar.Lalu bagaimana cara kita mengalahkannya? Apa kita tusuk jantungnya? Ini bisa dibilang sangat tricky, dia mungkin tidak akan mempermasalahkan aku dan James, tapi kalian berdua dalam bahaya. "Kata Peter menunjuk pada Valencia dan Vella.
"Hmm, pasti si Empusa itu menghisap darah perempuan muda dan cantik supaya tetap muda kan? Lalu bagaimana dengan nenek-nenek, dia pasti tidak akan tertarik kan? " Usul Valencia.
"Ah aku setuju denganmu Valencia, kita bisa menyamar menjadi nenek-nenek dan kakek-kakek yang baru pulang mencari kayu bakar dan tidak sengaja melewati hutan itu. " Timpal Vella.
James memukul keningnya, frustasi.
"Hei-hei, rencana macam apa itu? Kalau memang benar dia tidak akan tertarik pada orang tua renta, apa kalian berharap dia akan mempersilahkan kita melintasi wilayahnya? Jangan naif, dia akan membunuh kita. "Vella menjentikkan jarinya, "Itu dia. Biasanya saat melihat lawan yang lebih lemah, seseorang akan merasa sombong dan cenderung kurang hati-hati. Intinya kita akan memanfaatkan kesombongan dan kecerobohannya, kita buat dia merasa diatas angin dengan berpura-pura lemah lalu saat lengah kita serang dia. "
"Ide bagus. Kalau dia Vampire itu artinya kita harus menebas lehernya dan memastikan kepala dan badannya terpisah. Setelah itu, tancapkan pasak besi di dada, tangan serta kakinya. " Tambah Peter.
"Aku bisa memenggal kepalanya dalam sekali tebas dengan pedang dari ratu. Masalahnya, dari mana kita bisa dapatkan pasak besi itu? " Tanya James.
"Aku membawanya. " Jawab Vella.
"Bagaimana bisa kau terpikirkan untuk membawa pasak besi? " Tanya Valencia heran.
Vella tersenyum lebar, "Sebenarnya aku ingin menggunakannya untuk memasang tenda. Di dunia atas kami membawa tenda saat berkemah di hutan. "
Valencia, James, dan Peter ber-oh ria.
Sesuai rencana mereka menyamar menjadi orang tua yang lemah.Mereka membawa kayu bakar di punggung untuk menutupi pedang mereka. Dan sesuai dugaan Empusa menghadang mereka seratus meter dari arah tempat mereka datang.
"Apa ini? Dua padang lansia secara kebetulan melintasi wilayahku?Aku fikir ada peri hutan atau binatang dari Safari land yang menerobos masuk. "
Tak seperti yang mereka bayangkan, ternyata sosok Empusa sangatlah cantik. Vella meringis mengingat ia sempat membayangkan sosok perempuan sepucat mayat dengan mata merah, taring yang mencuat juga air liur yang mengucur dari mulutnya.
"Jangan tertipu,itu bukan wajah aslinya. " Bisik James, kemudian ia menganggukkan kepalanya memberi isyarat kepada Vella, Valencia serta Peter.
"Uhuk-uhuk, wahai perempuan muda. Kami berniat mengumpulkan kayu bakar mengingat sebentar lagi musim dingin tetapi kami hanya berputar-putar ditempat ini. Sudikah kau memberitahukan jalan keluar dari hutan ini? " Tanya Valencia. Bagus, aktingnya sangat natural.
Sang Empusa menyeringai, mereka berempat saling pandang.
"Jalan keluar heh? Kalian sudah membuatku keluar dan kalian berpikir bisa pergi dari sini begitu saja? Yah, walaupun memakan kalian tidak bisa membuatku jadi lebih muda, setidaknya darah kalian yang entah kenapa wangi ini mungkin bisa meredakan rasa hausku.Terutama kau—"
Empusa itu menunjuk Vella, "Hei nenek peyot, sepertinya selagi muda kau gemar melakukan kebajikan makanya darahmu baunya sangat manis. " Si Empusa menjilat bibirnya yang kering.
Vella bergidik ngeri, ia ingin segera lari,tapi James memintanya menjalankan rencana selanjutnya.
'Brugh'
Ketika Empusa itu mendekat, Vella pura-pura terjatuh, mau tidak mau Empusa itu berjongkok.
"Aku mohon—biarkan kami hidup, biarkan kami keluar dari hutan ini dengan selamat. " Mohon Vella. Suaranya terdengar bergetar ketakutan. Itu bukan sandiwara, melihat wajah cantik Empusa yang tersenyum menyeringai membuatnya gemetar ketakutan.
"Ssst, nenek. Ini tidak akan lama, setelah itu kau bisa hidup bahagia di surga. Lagipula kau sudah terlalu lama hidup me menderita dengan menjadi fana para binatang itu kan? "
"T-tolong! "
"Kubilang diam! " Empusa itu mulai menyentuh wajah peot Vella.
Tunggu! Peot? Empusa itu meraba wajah Vella dan mendapati tanah liat diseluruh permukaan wajahnya. Belum sempat ia menarik kesimpulan, sebuah pedang menebas lehernya.
'Jrasssh'
Kepala empusa itu menggelinding diatas tanah, darah dari lehernya membasahi wajah dan pakaian Vella.
"Aghhh." Jerit Vella, Valencia segera membawanya menjauh.
"Sekarang, Pete! "
Peter mengangguk dan menancapkan pasak itu satu persatu. Dimulai dari dadanya, kedua lengan serta kaki.
"Hah, akhirnya. Tadi itu sangat mendebarkan. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Dryad
FantasyMenceritakan tentang seorang manusia dengan kekuatan peri yang tersegel, dia memasuki dunia peri dan melakukan petualangan untuk menemui Lucifer bersama teman-teman nya.