Vella mematut wajahnya di depan cermin. Dengan baju yang mewah, riasan tipis namun mampu membuat kecantikannya meningkat. Ia menepuk pipinya ringan, menghilangkan rasa gugup.
"Kau sudah siap? " Tanya Ratu Valerie. Ia juga mengenakan pakaian yang cantik, serasi dengan baju suaminya, Reynald.
"Aku agak gugup, tapi aku siap. "
Ratu Valerie mencium kedua pipi putrinya, lalu keningnya, kemudian memeluknya dengan penuh kasih sayang.
"Padahal rasanya baru kemarin kita bertemu lagi setelah tujuh belas tahun, sekarang kau terpaksa harus mengemban tugas menjadi seorang ratu,maafkan ibu ya,nak? "
Vella mendongak, ingin menatap wajah bundanya. Namun Ratu Valerie makin erat memeluknya . Vella tahu, bundanya tengah menangis karena ia merasakan bahwa tubuhnya bergetar.
"Yeah, aku tidak terlalu menginginkan posisi ini, tapi kalau dipikir-pikir ini tidak buruk juga, aku bisa menyuruh-nyuruh orang yang membuatku kesal karena dulu menghina aku, hehehe. "
Ratu Valerie mencubit kedua pipi putrinya, barulah Vella bisa melihat dengan jelas bekas air mata di wajahnya.Ia kembali memeluk bundanya.
"Bunda jangan merasa bersalah begitu. Mau dimanapun aku, mau jadi apapun aku, asalkan ada ayah dan bunda, aku bahagia. "
Ratu Valerie membalas pelukannya, "Ya, itu yang bunda harapkan. Pokoknya kalau kau susah bosan main ratu -ratuan kau bilang saja pada bunda, nanti bunda akan membawamu kabur bersama ayahmu, lalu kita tinggal lagi di rumah lama kita, kita akan bangun barier yang lebih kuat dengan jangkauan yang lebih luas, hohoho. " Gurau Ratu Valerie.
"Oke, ngomong-ngomong kalau aku sudah jadi ratu, apa yang akan bunda lakukan? "
"Apalagi? Tentu saja berbulan madu dengan ayahmu, apa kau tidak menginginkan seorang adik? " Jawab Ratu Valerie sambil mengedipkan sebelah matanya.
Tiba-tiba Reynald menyela, ia bersandar di ambang pintu.
"Sayang, yang lain sudah menunggu kita. "
"Hidup Ratu Valerie! "
"Hidup! "
"Hidup Raja Reynald! "
"Hidup! "
"Hidup Putri Vella! "
"Hidup! "
"Rakyat Peri hutan sekalian, hari ini kita akan menyaksikan pengangkatan Ratu baru kita, tepuk tangan untuk Putri Valerie. "
'Prok-prok-prok'
Prosesi berjalan khidmat, dengan disaksikan oleh seluruh rakyat Peri hutan, dibantu oleh para tetua termasuk Raja Erold yang telah kembali ke posisinya semula yang juga sebagai tetua.
'Ziiiing!'
Seekor Griffin yang dulu pernah menemani perjalanan Vella kembali muncul, namun yang membuat Vella kaget adalah ternyata dia bisa bicara.
"Sudah sangat lama sejak terakhir kemunculanku. Aku hanya muncul saat tongkat kekuatan dipegang oleh penguasa yang tepat. Pesanku, hiduplah dengan rukun, hormati Ratu kalian, maka lingkungan disekitar kalian juga akan selaras. Para binatang tidak akan lagi membuat keributan, jadi hiduplah dengan tenang dan damai. Tunaikan apa yang menjadi kewajiban kalian. Sampai jumpa! "
Griffin itu kembali hilang, rakyat Peri hutan bersorak senang walaupun masih ada yang tidak senang akan kehadiran Reynald dan Vella yang menjadi ratu.
Setelah prosesi selesai sekarang saatnya menikmati jamuan. Piring dan nampan kosong terus berterbangan diganti yang lain.
"Hai! " Sapa Valencia, James dan Peter.
Mata Vella membulat, tidak menyangka ketiga temannya ikut berpesta diistana.
"Bukannya kalian sedang kabur, bagaimana kalau ada yang melihat kalian? " Tanya Vella khawatir.
"Yah, itu kan masa lalu. Sekarang kan kau susah menjadi ratu, tidak masalah kan kami kesini? Kau akan melindungi kami, kan? " Kata Valencia percaya diri.
"Benar, masa kau tidak akan melindungi kami. Kau tau tidak, kami mati-matian membuat kerusuhan untuk mendesak orang-orang agar kau segera diangkat jadi ratu. " Jelas Peter.
Namun James buru-buru membungkam mulutnya.
"Ah jadi begitu. Kalau begitu aku sangat berterimakasih. Namun sejujurnya kalian tidak perlu melakukan hal yang dapat membahayakan diri kalian. "
"Yaah, itu bukan perkara yang sulit kok. Kami kan punya senjata pemberian Ratu Valerie, kami membuat keributan sekalian berlatih, hehehe. " Canda James.
"Benar.Anggap saja itu penebusan dosa kami karena waktu itu tidak berusaha lebih keras membelamu, kami malah takut kalau kami tidak bisa tinggal di istana. Selama di istana aku jadi berpikir, teman macam apakah aku ini? Maafkan aku ya! "
Vella mengangguk dan memeluk Valencia.
"Ngomong-ngomong kalian sekarang tinggal dimana? Padahal sekarang aku sudah tinggal di istana, tapi malah giliran kalian yang meninggalkan istana. "
"Eh? Kami tinggal di penginapan yang nyaman. " Kata Peter.
"Iya, kami mengambil banyak barang berharga dari dalam istana. " Tambah James.
"Ah, tapi sekarang uang hasil penjualan barang-barang itu sudah habis. Kami kembali menjadi gelandangan. " Keluh Valencia.
Vella menyeringai, "Kalau begitu kalian tinggal saja di istana, kalian lupa sekarang ini aku ratunya? "
James, Peter dan Valencia tersenyum lebar, "Wahai Yang Mulia Ratu, kami tidak punya keberanian untuk melanggar perintah ratu." Kata mereka serempak sambil membungkuk.
Kemudian mereka tertawa kencang.
"Huahahah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dryad
FantasyMenceritakan tentang seorang manusia dengan kekuatan peri yang tersegel, dia memasuki dunia peri dan melakukan petualangan untuk menemui Lucifer bersama teman-teman nya.