12

87 5 0
                                    

Suasana pagi hari terasa lebih canggung. Mereka makan dalam diam dan. James, Valencia, dan Peter saling lirik, saling komunikasi lewat tatapan mata.

"Siapa yang harus kita hadapi setelah ini? " Tanya Vella.

"Ah, eung itu..Hydra.Kurasa kau sudah tau, kan? "

"Hydra adalah monster air mirip ular besar dengan banyak kepala dan racun yang sangat kuat hingga nafasnya saja mampu menewaskan manusia. Darahnya juga sangat beracun hingga bekasnya saja juga mematikan.. Monster ini bisa meregenerasi kepalanya setiap kali kepalanya dipenggal. Setiap satu kepalanya ditebas, maka dua lagi akan beregenerasi di tempat kepalanya yang hilang."Terang Vella.

"Eh? "  Vella merasa kaget, tadi ia bicara  tanpa memfilter kata-katanya.

"—apa kita harus menyebrangi lautan? " Tanya Vella penasaran.

"Apa benarkah? Hah—kita benar-benar akan mati, Kalau tidak karna Hydra itu ya karena tenggelam. " Keluh Valencia.

"Apa tidak ada jalan lain? Jalan memutar pun tidak masalah. " Tanya Peter ikut khawatir.

"Tidak bisa. Itu jalan satu-satunya. Mungkin Vella dan Peter belum tahu, tapi kau—Valencia pasti tahu bahwa Safari Land hanya terdiri atas satu rute. Untuk bisa kembali ke Istana kita harus melewati seluruh monster yang berada di rute ini kemudian menemui Lucifer. " Jelas James.

Baik Valencia dan Vella merasa Lesu. Valencia yang takut tenggelam dan Vella yang tidak bisa berenang. Intinya mereka sama-sama tidak suka ide untuk bertarung di laut. Hanya Peter saja yang masih merasa bersemangat.

"Agh, ini baru yang namanya petualangan. Saat kita frustasi dan merasa tidak akan ada jalan lagi , kemudian 'kejutan' ada seseorang yang datang dan membantu kita. Atau 'tada' muncul kekuatan yang bisa mengalahkan monster itu. "

"—ayo, ayo! Kita harus bergegas. Setelah menghajar para monster kita bisa hidup senang di istana. "






Ternyata bukan hanya Hydra dan menyebrang laut tantangan yang mereka terima kali ini. Namun mereka juga harus bersusah payah menebang lalu merakit bambu untuk dijadikan rakit. Butuh waktu tiga jam untuk membuat rakit yang kuat dan muat untuk menampung empat orang.

"Huaaa, aku pikir setidaknya disini ada perahu. Karena hanya rakit, kota bisa tercebur ke laut kapan saja. " Kata Valencia takut.

"Yah siapa juga yang akan membuat perahu? Sampai disini saja sangat mustahil bahkan bagi peri hutan seperti kita. Untungnya kita ini punya fortune yang bagus. " Balas Peter.

"Kalau takut berpeganganlah pada pinggiran rakit ini, biar kami para lelaki yang mendayung rakit ini. " Sambung Peter.

"—Vella kau juga berpeganganlah. " Perintah Peter.

Vella mengangguk. Ia mencengkeram pinggiran rakit dengan erat. Ia juga fokus memerhatikan kalau-kalau Hydra itu menyerang. Saking seriusnya, dahinya bahkan berkerut dalam.

"Pffft! " James tiba-tiba tertawa membuat yang lain merasa heran.

"Apa? Kenapa? " Tanya Valencia penasaran.

"Ah maaf, aku tiba-tiba tertawa melihat dahi Vella berkerut seperti itu. "

"Pffft! "

"Pffft! "

Valencia dan Peter pun ikut tertawa.

"Hahaha, kecemasanku agak berkurang melihat ada orang lain yang lebih cemas dari ada aku. " Kata Valencia mencoba menggoda Vella.

Peter pun tak mau kalah dengan Valencia.
"Seharusnya yang cemas itu kan kami. Dibanding denganmu yang keturunan Ratu, kami ini lebih lemah. Yah—mungkin sja aseksrnag ini kau belum bisa mengeluarkan kekuatanmu, tapi mungkin saat nanti kau diserang Hydra... Tiba-tiba 'ziiing' kekuatanmu muncul. "

James tak tinggal diam,
"Yaah, tapi menurut prediksiku Hydra itu akan muncul saat kita sampai di tengah laut. Kalau masih di tepi begini, pasti dia berpikir mangsanya akan kabur, kan? Jadi kita nikmati sisa hidup kita sebelum kita sampai di—"

"Uwaaaa! " Seru mereka bersamaan.

Ternyata Hydra itu tak perlu menunggu sampai ke tengah lautan untuk menyerang.Sepertinya makhluk ini memiliki kepercayaan diri yang besar bahwa ia tidak akan kehilangan mangsanya. Masalahnya, Kemunculannya menyebabkan gelombang besar dan mengakibatkan rakit yang ditumpangi Vella dan teman-temannya terombang-ambing.

Karna kaget dan tidak bisa mempertahankan keseimbangannya Vella pun terjatuh.
"Aaa... tolong! "

"Vella! "

Untungnya sebelum Vella benar-benar jatuh, seekor Griffin datang menyelamatkannya.

"Wow, itulah yang kau maksud 'kejutan' tadi? " Tanya James, kagum.

"Yeah, lebih tepatnya seekor bukan seseorang. " Jawab Peter yang juga kagum melihat kemunculan Griffin.

"Apa setelah ini Vella juga akan 'tada' mendapatkan kekuatannya? " Giliran Valencia yang bertanya.

"Mungkin."

Mereka bertiga sesaat melupakan kehadiran Hydra sebelum Vella meneriakinya.

"Kalian! Tebas leher Hydra itu, biar aku yang membakarnya agar tidak kembali meregenerasi." Perintah Vella.

"Eh, ba-baik! "

Mereka mulai menyiapkan kuda-kuda,sangat sulit sebenarnya menjaga keseimbangan.

"Hyattt!"

'Crash! '

'Blarr! '

'Crash! '

'Blarr! '

"Satu lagi! "

'Crash! '

'Blarr! '

Terakhir, James menusuk jantung Hydra itu lalu Vella menghanguskan seluruh tubuhnya.

Robohnya Hydra itu menyebabkan gelombang besar yang menyebabkan rakit tadi terseret sampai tepi pantai. Untungnya baik Valencia, James maupun Peter tidak ada yang jatuh.

DryadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang