14

73 6 0
                                    

Setelah lelah berdebat akhirnya mereka melanjutkan perjalanan tanpa rencana apapun.

"Kita lihat saja nanti situasi dan kondisinya. Kalau bisa menebak ya kota jawab, kalau tidak—yah kita tidak punya pilihan lain selain melawan untuk bertahan hidup. " Begitu kata James. Toh untuk kembali ke kerajaan mau tidak mau mereka harus melewati rute ini.

Setelah berjalan beberapa jam mereka berhadapan dengan Sphinx.

"Kalian pasti rombongan yang ingin menemui Lucifer. " Tebak Sphinx itu.

"Bagaimana kau tahu? " Tanya Peter.

"Hahaha.Tidak ada yang tidak ku ketahui. Aku ini makhluk paling cerdas di dunia ini. "

"—aku tidak akan membuang waktu lagi, jika kalian ingin menemui Lucifer kalian harus menebak teka-teki ku. "

Seketika Vella mendapatkan ide.

"Tunggu! "

"Oh, gadis dengan seekor Griffin. Kau pasti Vella, putri dari Ratu Valerie. Baiklah, apa yang ingin kau sampaikan? "

"Aku tidak percaya kau adalah makhluk paling cerdas di dunia. "

Sphinx menggeram marah.

"Apa yang kau lakukan, Vella? " Tanya Valencia berbisik.

"Kalau kau memang makhluk paling cerdas seperti yang kau bilang, buktikan! Kau harus menjawab teka-teki ku terlebih dahulu. "

"Baiklah, tanyakan saja! "

"Mana yang ada lebih dulu, ayam atau telur? "

Valencia, James dan Peter menganga tak percaya. Awalnya melihat kepercayaan diri Vella mereka merasa sedikit lega, tapi pertanyaan konyol macam apa ini?

"Hei, Vella. Kau sudah bersusah payah mengajukan syarat, setidaknya carilah teka-teki yang agak rumit, lumayan sulit dan agak berkelas. " Protes Peter yang disetujui kedua temannya.

"Lihat saja nanti. " Jawab Vella.

Sphinx itu tertawa terbahak, "hahaha, lelucon macam apa ini? Tentu saja jawabannya telur."

"Eh? " Valencia, James dan Peter tercengang.

"Sesuai dugaanku. Dia ini memang cerdas tapi tidak mengikuti perkembangan jaman, tidak up to date. " Bisik Vella.

"Salah.Jawabannya adalah ayam. "

"Eh, orang bodoh sepertimu ingin membodohiku? Lantas dari mana asalnya ayam kalau bukan dari telur? "

"Aku juga bertanya hal yang mirip denganmu, 'Lantas dari mana asalnya telur kalau bukan dari ayam? 'Hah? "

"—ini artinya kau tidak cukup cerdas.Jawaban untuk pertanyaan ini adalah mana yang disebutkan lebih dulu. Tadi aku bertanya 'mana yang lebih dulu, ayam atau telur? ' Nah aku menyebutkan ayam terlebih dahulu, jadi jawabannya adalah ayam. " Jelas Vella percaya diri.

Sphinx menggeram marah,merasa dipermainkan.

"Omong kosong, teka-teki macam apa itu. Aku tidak terima, kalian harus menjawab pertanyaanku atau aku akan memakan daging kalian. "

"Cukup! "

Tiba-tiba muncul sosok Lucifer yang mereka cari-cari.

Valencia merasa panik.
"Eh, siapa dia? Kenapa ada dua musuh? Belum habis satu masalah sudah datang masalah yang lain. "

"Hahaha, tenanglah. Aku datang untuk menenangkan peliharaanku.Kalian hebat sekali bisa membuatnya semarah ini—bisanya dia selalu tenang walaupun ada yang mencoba membunuhnya. "

"Pe-peliharaan? Kau kah Sang Lucifer? " Tanya Valencia takut-takut.

"Itu benar. " Jawabnya sambil memperlihatkan tanda 'peace'.

"Bagaimana ini? " Tanya Valencia kepada teman-temannya.

"Sudah sampai sini, sampaikan saja langsung niat kita. " Perintah James.

"Begini, Lucifer. Ka-kami ingin mengambil tongkat kekuatan. " Kata Vella, gugup.

Lucifer melambai-lambaikan tangannya.

"Tenang saja tidak perlu gugup begitu. Kau ini Vella, kan? Putri Ratu Valerie? "

"Benar."

"Asal kau tahu saja, tongkat kekuatan itu hanya dititipkan padaku karena Ibumu tidak bisa mewarisinya sebab ia menikahi manusia. Tapi kalau kau yang memintanya, aku tidak ada alasan untuk tidak memberikannya. "

Lucifer mengangkat tangan kanannya lalu muncullah sebuah tongkat panjang yang bertahtakan berlian.

"Ini, ambillah. "

Vella menerimanya, agak ragu takut tiba-tiba diserang.

"Eh, sudah begitu saja? " Tanya Peter keheranan.Tidak hanya Peter tetapi Vella, Valencia dan James juga sama.

"Ya, begitu saja. Kau berharap kita bertarung sampai berdarah-darah? Maaf saja, aku tidak suka kulit mulus yang selalu dikagumi para gadis ini tergores. "

"Bu-bukan begitu, kami hanya terkejut karena anda terbilang ramah. " Balas James.

"Hohoho, kalian pasti dengar yang tidak-tidak ya tentang aku. Aku ini memang orang(?) yang ramah, tapi kalau kita bertemu lagi nanti saat kalian talah mati, itu beda lagi.Kalau kalian masuk nerakaku itu artinya kalian layak dipukul.Hehehe."

"A-ah begitu. " Jawab James kikuk.

"Karena urusan kita sudah selesai lebih baik kalian segera pergi dari sini. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa menahan peliharaanku ini untuk tidak menyerang kalian, hohoho. "

"Ba-baiklah, kami permisi dulu. "

DryadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang