16

73 6 0
                                    

Terhitung sudah tiga bulan lebih James, Valencia dan Peter tinggal di istana. Empat bulan setelah mereka kembali dari perjalanan menemui Lucifer.

Disini mereka hidup mewah. Tempat tidur yang nyaman, pakaian yang bagus, makanan yang enak-enak. Namun dibalik itu semua, mereka merasa hampa.
Dulu mereka harus bekerja keras, makanan sederhana rasanya sangat nikmat. Sepulang bekerja mereka lelah, cepat lelap begitu masuk kedalam kantung tidur. Mereka pun harus bekerja keras, menabung sangat lama agar bisa membeli baju bagus, ketika terbeli mereka sangat bangga saat memakainya. Setelah pulang baju itu dicuci, disimpan tapi di dalam lemari.

"Hmmm, aku bosan. Tapi kita tidak diperbolehkan keluar istana, katanya untuk menjaga nama baik istana. " Kesal Peter. Ia cemberut,mengingat pesan paman Ratu Valerie. Seolah mereka ini tahanan yang dikhawatirkan membuat onar.

"Oh iya, aku ingin tahu apakah para binatang diluar sana sudah berhasil di damaikan? Apakah para peri hutan sudah tidak lagi harus membereskan sisa kekacauan?" Tanya Valencia kepada salah seorang maid. Ya, para maid adalah satu-satunya sarana mereka untuk mengetahui informasi di luar istana.

"Belum, saya rasa Raja tidak bisa mendamaikan mereka. " Saat ini paman Ratu Valerie lah yang memimpin kerajaan.

"Kenapa? Bukannya dengan tongkat kekuatan itu beliay bisa dengan mudah mengatur para binatang? " Tanya James.

"Saya rasa beliau tidak bisa menggunakan tongkat kekuatan itu. Beliau memang keluarga Ratu, tapi tidak memiliki garis keturunan dengan Raja-Ratu sebelumnya. "

"Eh? Jadi tidak semua orang bisa menggunakan kekuatan itu? Berarti Vella juga salah mengira. Tapi bukanlah itu artinya tidak ada pilihan lain selain menjadikan Vella Ratu selajutnya? " Tanya James lagi.

"Saya tidak yakin Raja dan Peri hutan yang lain bersedia mengangkat Putri Vella menjadi Ratu mengingat mereka begitu menjunjung harga diri mereka. "

"Harga diri, heh? Itu namanya ego. " Balas Peter sarkas.

"Itu artinya kita tinggal menunggu sampai mana mereka bisa mempertahankan ego mereka. " Gumam Valencia.

"—kalian semua tolong keluar dari ruangan ini, kami ingin quality time. " Perintah Vella.

Tanpa banyak bicara para maid itu segera keluar.





"Apa tadi kau bilang? Quality time. Kita bersama-sama sepanjang waktu dan kau merasa masih memerlukan quality time? " Ledek Peter.

"Jangan salah paham. Maksudku adalah private time, tapi aku tidak ingin membuat para maid curiga. "

"Jangan bilang kau merencanakan sesuatu. " Kata James menduga-duga.

"Belum,lebih tepatnya akan. Mari buat rencana untuk kabur dari sini. Setelah itu kita buat keributan di luar istana. "

"Apa? " Tanya James dan Peter berbarengan.

Vella melambaikan tangan, meminta mereka tidak terlalu berlebihan.

"Jujur saja, kalian pasti juga bosan kan? Lagipula apa kalian tidak ingat susahnya kita dulu membereskan sisa kekacauan para binatang? Sekarang kita sudah tahu bahwa kunci untuk mendamaikan mereka adalah dengan tongkat kekuatan—"

James memotong ucapan Valencia, "Jadi kita akan membuat kekacauan dan mendesak Raja sementara itu melantik Vella menjadi Ratu, kan? "

"Tepat."

Peter mengusap tengkuknya, "Sebenarnya aku juga agak bisa disini, tapi bagaimana kita bisa keluar dari sini. Dan lagi bagaimana kalau kita tertangkap saat membuat kekacauan? "

"Aku sudah memikirkan caranya. Setiap pagi ada kereta pengantar bahan makanan, kita akan keluar naik kereta itu. Kita juga tidak akan tertangkap, kita atur seolah kekacauan itu dibuat oleh para binatang. " Terang Valencia.

James sudah berdiri terlebih dahulu.

"Kakek begitu sudah diputuskan, kita akan pergi dari sini. Jadi, kita harus bersiap-siap —bawa sebanyak mungkin yang dapat kita bawa, hahaha. " Kayanya melangkah keluar menuju kamarnya.

Peter mengikuti James keluar ruangan.
"Wohoooo, setelah berperan menjadi pahlawan sekarang kita akan menjadi pencuri? Hahaha"

"Aku suka gaya kalian. "

Sebagai informasi ruangan tempat mereka berkumpul tadi adalah kamar Valencia.

DryadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang