perkenalan

91 10 15
                                    

Pagi yang cerah dan sejuk membuat semua orang ingin tidur lagi karena cuacanya yang begitu mendukung. Begitu pula yang di rasakan Raisa yang masih setia dengan posisi tidurnya. Mengetahui bahwa Raisa belum juga siap-siap untuk pergi ke sekolah membuat kakaknya harus turun tangan untuk membangunkannya. Tapi bukan dengan kekerasan melainkan menyiram Raisa dengan air.
“Rai!! Bangun dong nanti kamu terlambat, maksud kakak nanti kita terlambat ke sekolahnya.” Omel  Hans sambil menyirami Raisa dengan air yang sedang berada di tangannya.

“Apaan sih kak, kalo bangunin adeknya tuh pake cara yang lembut dong!! Jangan di siram kayak gini. Jadinya basah deh.” Balas Raisa yang tak kalah cerewet dari kakaknya Hans.

“lo tuh kalo dibangunin pake cara lembut nggak akan bangun. Jadi, gue inisiatif buat nyiram lo pake air yah biar lo sekalian mandi di tempat tidur aja.”ucap hans sambil terkekeh melihat wajah sang adik yang terlihat kesal kepadanya.

“lo kan bisa pergi sendiri ke sekolah tanpa harus ada gue di samping lo.” Kata Raisa yang masih dengan wajah cemberutnya karena masih kesal dengan kakaknya yang super jail itu.

“yah gue kan pengen pergi bareng adik tersayang dan ter...”kata Hans sambil menggantungkan kalimat terakhirnya itu.

“ter apa coba? jangan suka gantungin kalimat seperti dia yang suka gantungin perasaan seseorang.”kata Raisa sambil tertawa kecil dengan perkataan yang di ucapkannya tadi.

“tercantik deh.”kata Hans menjawab pertanyaan dari adiknya itu.

“kok terpaksa sih.” Ucap Raisa sambil memanyunkan mulutnya seperti anak kecil.

“iya-iya nggak terpaksa kok. Udah sana buruan mandi terus ganti baju nanti gue tunggu di ruang tamu yah.”kata Hans sambil mendorong pelan adiknya itu untuk segera mandi.
15 menit kemudian........
Raisa pun turun dari kamarnya yang berada di lantai dua Dengan pakaian yang rapi walaupun kemejanya yang di taruh diluar. Raisa terlihat cantik dengan rambutnya yang diurai membuat wajah gadis itu terlihat lebih manis.
“kak! Berangkat yuk. Nanti telat lagi ke sekolahnya.” Ucap raisa sambil menuruni anak tangga.

“udah telat kali.”balas Hans dengan melihat jam yang terlingkar di tangan putihnya itu.

“hehe...maaf deh. Udah tau kalo gue sering terlambat eh malah pengen pergi bareng gue.”ucap Raisa sambil nyengir kuda.

“iya-iya kakak maafin kok, ayuk cepetan naik ke atas motor. Kakak mau ngebut nih jadi pegangan yang kuat yah.” Kata Hans sambil memakai helm full facenya.

“Lo udah siap kan?.”tanya hans kepaa adiknya itu.

“gue udah siap kok.”balas Raisa datar
Hans pun melajukan motor ninja birunya menyusuri jalanan jakarta yang macet karena hari ini adalah hari dimana semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Di perjalanan tidak ada percakapan di antara kakak beradik itu.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di tempat yang menjadi tujuan mereka yaitu di SMA CEMPAKA. Namun sayangnya gerbang sekolah telah ditutup beberapa menit yang lalu oleh pak Amir yang notabennya aalah satpam sekolah.

“Assalamualaikum pak Amir.” Sapa Hans kepada pak Amir.

“Wa’alaikumsalam. Kok mas Hans tumben datang telat kayak gini.”balas pak satpam yang heran dengan Hans karena baru kali ini cowok itu datang telat.

RAISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang