At The End (18)

2.5K 186 13
                                    

Chanyeol pulang dengan langkah kaki yang terseok-seok, dengan hati yang kacau, pikiran kacau bahkan fisik yang lelah.

Entah kapan ini semua dimulai, namun sekarang dia jadi mulai merasakan bagaimana karma berjalan.
Bagaimana hatinya yang patah karena seorang wanita yang dulu ia sia-siakan.

"Bagaimana cara ku untuk meyakinkanmu agar percaya padaku?"

"Apa yang harus ku lakukan Baek?" ucap Chanyeol bersandar di dinding Apartementnya.

Sejak dari rumah Baekhyun air matanya belum berhenti sampai sekarang. Dia tidak tahu rasanya akan sesakit ini. Apa ini yang dirasakan oleh Baekhyun waktu itu?

Biasanya saat ia sedih ia akan pergi ke Club untuk menghilangkan stres nya, namun sekarang dia merasa sangat malas. Baekhyun benar-benar sudah menguasai hatinya. Ia jadi malas melakukan semua sekarang. Yang ia ingin lakukan hanyalah bertemu dengan Baekhyun dan kembali padanya.

Benar kata orang jika "sekali kau lepaskan seseorang yang mencintaimu dengan tulus, maka akan sulit untuk mendapatkannya lagi sekalipun ia masih mencintaimu"

^^^^^^^

Tidak beda jauh dengan Chanyeol, Baekhyun juga terlihat kacau karena perasaannya yang campur aduk akibat Chanyeol.

Kenapa nasib percintaannya serumit ini? Dulu sebelum dia mengenal Chanyeol lebih dekat, hidupnya baik-baik saja tanpa perlu merasakan sakitnya patah hati. Semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Namun sekarang, bahkan untuk berpikir saja kepalanya sangat sakit.

"Tuhaann~ kenapa kau buat hidup ku jadi serumit ini? Kenapa dulu kau pertemukan aku dengannya? Aku benci situasi seperti ini. Hikss~" Baekhyun menangis sambil menekuk lututnya dan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.

"Tidak bisakah kau bantu aku menghilangkan rasa ini untuknya? Bantu aku sekali ini. Hanya sekali kumohon bantu aku menghilangkan rasa ini, kumohon Tuhan." ucap Baekhyun yang masih mengeluarkan airmatanya.

^^^^^

Pagi harinya Baekhyun terbangun akibat dering telfon dari sahabatnya Luhan. Matanya masih bengkak akibat menangis semalam.

"Baekhyunie kau masih tidur eoh? Kenapa lama sekali mengangkat telfon ku Aaissh." Gerutu Luhan dari balik telfonnya.

"Mianhae, kepala ku sangat sakit tadi." ujar Baekhyun dengan suara yang parau dan serak sisa menangis semalam.

"Suaramu berbeda. Kau habis menangis semalam?" tanya Luhan penasaran. Suara sahabatnya itu mirip seperti habis menangis.

"Tidak Lu, tenggorokanku hanya sakit. Makanya suaraku agak berbeda." ucap Baekhyun membuat alasan. Dia tidak ingin sahabatnya itu khawatir.

"benarkah? Kau tidak sedang membohongiku kan? Jangan coba-coba sembunyikan apapun dengan ku!" ucap Luhan yang tidak percaya dengan ucapan Baekhyun. Dia rasa Baekhyun memang menyembunyikan sesuatu dari nya. Lain kali ia akan memaksa Baekhyun untuk bercerita padanya.

"Aku tidak berbohong. Sungguh, percayalah padaku." ujar Baekhyun sedikit terkekeh.

"Arraseo. Jangan lupa untuk datang nanti malam! Kau tidak melupakannya kan?" tanya Luhan menyelidik.

Baekhyun mencoba mengingat-ingat apa yang dimaksud Luhan. Hingga akhirnya ia teringat perkataan Luhan tempo lalu yang mengatakan dia akan bertunangan dengan Sehun. Tepatnya hari ini.

At The End {BAEKHYUN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang