06

1.6K 147 17
                                    

Sinar matahari langsung mengenai wajah Nella dan membuat gadis bertubuh mungil itu terusik dari tidur lelapnya, Nella meraba tempat tidur di sampingnya tetapi tidak menemukan apa pun. Perlahan Nella membuka kedua matanya dan melihat kearah sekeliling kamarnya, ingatannya tentang tadi malam membuat Nella langsung mendudukkan tubuhnya. Nella menatap gaun tidurnya yang masih melekat sempurna di tubuhnya, dia juga melihat kearah pintu dan jendela kamarnya yang masih tertutup seperti sedia kala. Semuanya tampak sangat normal, tidak ada tanda-tanda adanya orang lain di kamarnya selain dirinya.

Nella mengusap wajahnya "Kenapa mimpi itu terasa begitu nyata, buat binggung saja..." gumam Nella sambil mengusap wajahnya.

"Nella bangun!" suara teriakan David membuat Nella melirik kearah jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukkan pukul 08.30 pagi.

Nella berlari membuka jendela kamarnya, gadis itu mengeluarkan kepalanya dan melihat kearah David yang berdiri menatap kearah Nella dengan tatapan kesal "Dasar kebo, cepat bangun." perintah David.

"Iya, tunggu aku 20 menit lagi." cepat-ceapt Nella masuk kedalam kamar mandi lalu membuka gaun tidurnya tetapi saat dia menatap dirinya di depan cermin, kedua mata gadis itu membulat.

"Ya Tuhan..." Nella menyentuh tanda kemerahan yang memenuhi sekitar lehernya, dia tidak bodoh tanpa merah itu adalah cupang.

"Ja..jadi itu semua bukan mimpi dan bukan ulah serangga." tubuh Nella terduduk di lantai sampai memeluk dirinya sendiri.

"Si...siapa pria itu," dia pun menggelengkan kepalanya pelan lalu berdiri dan menyalakan shower, air dingin membasahi tubuh mungil Nella.

David yang masih menunggu dengan sabar di luar rumah mantan kekasihnya itu sedikit menghela nafas kasar lalu dia memasang wajah kesal saat gadis yang dia tunggu-tunggu kini berjalan kearahnya tetapi David merasa keheranan melihat tingkah laku Nella yang aneh di matanya. Tidak biasanya Nella jalan sambil melamun di tambah gadis itu tidak seperti biasanya. Apa ada masalah atau kesal dengannya, pikir David menebak-nebak.

"Ada apa Nella? Apa ada masalah?" tanya David dengan wajah seriusnya.

"A...aku aku hanya kurang tidur." David menatap wajah mantan kekasihnya itu dengan tatapan curiga.

"Kau bohong Nella. Kau bisa menceritakan masalahmu kepadaku, aku akan membantumu menyelesaikan masalahmu itu." yakin David.

Nella menatap wajah David sejenak lalu memeluk dirinya sendiri "A..apa kau pernah di ikuti oleh orang yang tidak kamu kenal sebelumnya?".

David menggelengkan kepalanya "Apa ada yang berbuat jahat kepadamu Nella? Apa ada orang asing yang mengikutimu?".

"Aku juga tidak yakin David, awalnya aku berpikir itu hanya sebuah mimpi tetapi saat aku melihat kedua matanya aku yakin jika itu nyata. Aku melihatnya, mendengar suaranya tetapi aku tidak tau siapa dia." seru Nella.

"Apa dia berbuat jahat kepadamu?" tanya David penasaran sekaligus khawatir.

Nella menggelengkan kepalanya "Aku.. aku tidak tau, mungkin saja itu hanya mimpi atau halusinasiku saja."

David memegang kedua pundak Nella "Ella jika ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman jangan sungkan untuk bercerita kepadaku. Aku akan mendengarkannya, aku juga akan melindungimu." yakin David.

Nella tersenyum tipis "Kau tidak perlu bersikap berlebihan seperti itu, sebaiknya kita harus ke cafe sekarang. Sebentar lagi kau akan kembali ke kota bukan?" usulnya.

David melepaskan kedua tangannya sambil menghela nafasnya "Apa-apa reaksimu itu, seharusnya kau bilang terharu atau tersentuh sambil tersenyum senang. Kenapa sikapmu malah biasa saja, padahal aku sudah mengkhawatirkanmu." Nella tertawa mendengarkan kekonyolan David.

Sea Of SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang