04

1.8K 157 4
                                    

Yuhuuuuu aku kembali lagi🙋‍♀️🙋‍♀️🙋‍♀️...

🌊🌊🌊🌊....

Agler masuk kedalam istana bawah laut yang di jaga ketat oleh puluhan pasukan kaum Siren dan juga beberapa ikan-ikan buas lainnya, semua pelayan dan pengawal yang melihat kearah sang Pengeran langsung menundukkan kepala mereka dengan hormat. Agler berniat masuk kedalam kamar sang ibu Ratu, tetapi langkahnya terhenti saat suara ayah dan ibunya terdengar membahas sesuatu yang tidak seharusnya Agler dengar.

"Aku tidak ingin ada pertempuran lagi, kau tau kan aku hanya bisa memberikanmu satu penerus. Karena dia adalah seorang Pangeran. Pangeran pertama setelah sekian lama, kutukan Raja terdahulu pasti akan menimpahnya. Aku mohon, jangan melakukan apa pun biarkan mereka menguasai wilayah itu." suara Ratu terdengar sedih.

"Sayang, percayalah kutukan itu tidak akan mungkin membuat anak kita lemah. Dia adalah calon penerus kerajaanmu, kerajaan kita. Tetapi untuk pemberontakkan kali ini tidak bisa aku biarkan, setelah mereka berhasil menduduki wilayah itu mereka akan merampas wilayah lainnya dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi." suara Duke of Anthemusa atau Lord Anthemusa berusaha menenangkan istrinya.

"Tapi aku tidak mau kehilanganmu untuk kedua kalinya, percayalah firasatku mengatakan jika pertempuran ini hanyalah alat yang di gunakan oleh para pemberontak untuk memancing keributan di istana kita. Aku tidak mau peristiwa dulu kembali terulang..." air mata Ratu keluar membasahi kedua pipinya.

"Tenanglah sayang, aku janji semuanya akan baik-baik saja. Sampai kapan pun kau tidak akan pernah kehilangan aku, karena hatiku selalu bersamamu. Aku akan baik-baik saja selama kau berdiri di sisiku..."

Lord penguasa lautan itu memeluk tubuh istrinya yang bergetar, firasat yang sang Ratu rasanya begitu nyata membuatnya tidak tau harus berbuat apa. Melihat pemandangan itu Agler merasa sedih, selama ini Agler tidak pernah mau mengurusi masalah kerajaan. Karena Agler merasa ayahnya masih mampu menjalankan semua tugas yang ada di dalam istana tetapi melihat ketidak bedayaan sang ibu membuat Agler harus  memasang badan jika pertempuran benar-benar terjadi. Dia tidak bisa melihat ibunya menderita, Agler mendorong pintu di depannya lalu masuk ke dalam dan kedua orangtuanya melepaskan pelukkan mereka sambil memasang kembali topeng di depannya.

Agler tau mereka pasti menyembunyikan sesuatu yang tidak boleh dia ketahui, namun sayangnya Agler sudah terlanjur mendengarkan pembicaraan kedua orangtuanya. Agler tidak pandai menyembunyikan perasaannya, dia tidak suka bersandiwara seolah semuanya terlihat baik. Agler menatap ibunya yang tersenyum lalu melirik kearah ayahnya yang memunggunginya, dia tau ayahnya itu paling tidak suka menunjukkan sisi kelemahannya atau sang Lord hanya tidak mau memperlihatkan air matanya di depan anaknya.

"Kemarilah, nak. Biar ibu melihatmu..." suara lemah lembut ibunya membuat Agler tergerak untuk mendekati wanita cantik itu.

"Apa yang membawamu kemari?" pertanyaan sang Ratu, Doris De Poseid membuat Agler terdiam.

"Katakan apa yang ingin kau sampaikan, nak..." kali ini suara sang Lord, Keanu Rakahh Nereus bersuara.

Agler membuang nafasnya dengan kasar karena sekarang dia tidak tau apakah berita mengenai matenya itu adalah kabar baik atau tidak melihat keadaan ibunya di tengah permasalahan kerajaan, sang Pangeran terdiam sejenak dan sepertinya  Agler lebih memilih untuk tidak  membahas soal mate atau kutukan itu. Dia seorang Pangeran, sudah seharunya dia bersikap selayaknya seorang pemimpin dan membantu ayahnya. Walaupun menyakitkan untuknya tetapi Agler harus sadar akan posisinya di dalam kerajaan itu dan mulai memikirkan tentang rakyat dan kaumnnya.

"Apa ada masalah di kerajaan ayah?" tanya Agler sambil menatap punggung kekar ayahnya.

"Untuk apa kau tertarik dengan masalah ini? bukankah selama ini kau selalu bersikeras tidak mau menjadi seorang Raja?" Keanu berbalik dan menandang wajah putra sematawayangnya itu.

Sea Of SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang