Nella membawakan pesanan kopi untuk para pelanggannya, dari jauh David melihat gerak-gerik Nella yang tampak sangat ceria melayani para tamu. Tidak terasa hari semakin siang, David bergegas pulang ke rumah lamanya sebelum jam istirahat Nella di mulai. Pria itu sudah mengemasi barang-barangnya pada saat dia pulang malam dari rumah Nella, jadi dia tidak perlu repot lagi berkemas ini itu, David mengangkat beberapa koper yang sudah dia persiapan lalu pria itu berjalan menuju kearah Cafe milik kakeknya dengan santai, pesan dari ayahnya membuat telpon genggamnnya berbunyi. David membuka pesan dari ayahnya itu dan mengirimkan balasan, terlalu asik melihat kearah layar telpon genggamnya David tidak sengaja menabrak seseorang di depannya.
Telpon miliknya jatuh ke tanah, David tidak sempat melihat orang yang dia tabrak tadi. Pria itu mengambil telponnya yang ternyata mati, dalam hati David memaki orang yang dia tabrak. Walaupun David salah seharusnya orang di depannya itu melihat kearah jalan atau menghindari dirinya dan bukannya malah berdiam diri seperti itu, pikirnya. David melihat kearah depannya dengan tatapan kesal tetapi setelah dia melihat seorang perempuan cantik yang memiliki rambut panjang bergelombang warna merah tua di depannya, hal itu langsung membuat David jadi salah tingkah sendiri. Apa lagi sepasang mata biru mudanya yang sangat indah, tidak ketinggalan badannya yang tinggi dan berisi sesuai pada tempatnya.
David langsung menghilangkan wajah kesalnya dan menatap kagum kearah perempuan di depannya "Dasar manusia bodoh." maki perempuan itu dan langsung meninggalkan David yang masih terpaku di tempatnya.
"Ya Tuhan itu malaikat dari mana ya? Kok cantik pake kebangetan sih." gumam David sambil menatap punggung perempuan yang dia tabrak tadi.
"Itu betulan rambut asli bukan ya? Cantik banget, sesuai sama kulit putihnya. Aduh matanya juga cantik banget sih, biru-biru bikin gemas gimana gitu." puji David dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kearah cafe kakeknya.
"Tapi kok ada yang aneh ya..."
"Kenapa dia bilang aku manusia, kaya dia bukan manusia aja. Apa jangan-jangan benar lagi... benar dia malaikat. Aduh aku habis ketemu malaikat hatiku, sial kenapa aku tidak minta nomor telponnya. Aduhh malaikatku dia mau kemana ya..." Nella yang masih berada di dalam Cafe keheranan melihat temannya terdiam di depan pintu sambil bergumam tidak jelas.
David membuka pintu Cafe di depannya dan langsung tersenyum sangat lebar bahkan dia melempar kopernya kesembarang tempat hingga membuat para pelanggan Nella menatap David dengan berbagai macam raut wajah, Nella pun ikut kaget lalu tiba-tiba tubuhnya di peluk sangat erat oleh David sambil bersenandung riang.
"Aduh...aduh anak zaman sekarang tidak tau malu ya..." gumam salah seorang pelanggan.
"Tingkah laku anak zaman sekarang memang tidak bisa di kendalikan, tidak seperti zaman kita dulu." saut salah seorang pelanggan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"David kamu gila ya, cepat lepasin aku." Nella memberontak di dalam pelukan David tetapi pria itu tidak mendengarkan protesannya.
"Iya Nella aku sekarang ini benar-benar gila, aku sudah gila. Bahkan tergila-gila sama seorang malaikat..." teriak David semakin menjadi-jadi, Nella tersenyum canggung saat para pelanggan menatap mereka berdua. Ada yang kesal mendengarkan teriakan David, ada juga yang merasa terhibur karena melihat tingkah konyol David dan ada juga yang baper melihat kemesraan mereka berdua.
Nella menginjak kaki kiri David dan membuat pria itu mengadu kesakitan "Nella dasar gadis barbar, sakit nih."
"Siapa suruh kamu jadi gila, sudah sana balik ke kota. Sekalian periksa ke dokter, sapa tau ada masalah dengan otakmu." sindir Nella sambil menglap cangkir kopi yang sudah dia cuci sampai bersih.
"Iss.. kau ini." Kesalnya
"Tapi Nella aku mau tanya di desa ini ada tidak anak perempuan seusiamu yang mempunyai rambut panjang bergelombang berwarna merah tua, matanya berwarna biru dan tubuhnya tinggi serta seksi." Nella mengerutkan keningnya mendengarkan ciri-ciri perempuan sempurna yang di sebutkan oleh temannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sea Of Silent
FantasyNella Felorena Hector.... Nella sangat menyesal karena tidak menuruti kemauan dari kedua orangtuanya. Gadis bertubuh mungil itu terlalu egois dan keras kepala, sekarang dia benar-benar menyesali perbuatannya bodohnya itu. Kedua orangtuanya harus men...