14

682 81 3
                                    

Reymon masuk kedalam apotik untuk membeli beberapa jenis obat yang sesuai dengan resep yang di tulis oleh dokter, pria itu masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi dengan adik kesayangannya itu dan David. Bagaimana bisa Nella keracunan makanan sedangkan tidak ada sisa makanan di sekitar adiknya, lalu mengapa bisa David tertidur di dalam dapur. Memang terlihat ada yang janggal dan tidak masuk akal, Reymon malah lebih curiga jika ada seseorang yang telah merencanakan hal yang jahat kepada adiknya, mengingat percakapan dirinya dengan sang adik beberapa hari yang lalu dan tadi di saat dirinya dalam perjalanan menuju rumah.

Reymon curiga jika Nella terlibat masalah dengan seseorang dan orang itu berniat membunuh adiknya, atau bisa saja sang pembunuh masih berkeliaran di sekitar rumahnya. Reymon mulai terlihat gelisah dan panik, dia tidak bisa meninggalkan adiknya sendirian di dalam rumah. Ya, walaupun di dalam rumahnya terdapat teman-temannya. Hatinya tetap saja tidak bisa tenang, dia harus cepat sampai kerumah untuk merawat adiknya. Tidak mau berlama-lama di dalam apotik pria itu langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kasir, beberapa orang yang mengantri menatap kearah Reymon dengan wajah kesal.

"Bisa aku mendapatkan giliran pertama?" tanya Reymon dan seorang wanita muda di hadapannya hanya bisa tersenyum tipis.

"Maaf tuan tapi anda harus mengikuti giliran sesuai dengan nomor antrian yang telah saya berikan." jawab penjaga kasir itu dengan ramah.

"Tapi adik saya dalam bahaya..." Reymon bersikeras ingin mendapatkan giliran pertama.

"Maaf tuan tetapi anda tidak bisa berbuat seperti itu, silahkan tunggu gilirannya." Reymon menghela nafas.

"Cepat minggir kedua kakiku sudah tidak bisa berdiri terlalu lama," kesal seorang wanita tua yang memakai sebuah tongkat dan sedari tadi berada di belakang Reymon.

Pria itu menyingkir dan mempersilahkan wanita tua yang ada di belakangnya untuk maju kedepan "Dasar anak muda jaman sekarang,"

"Silahkan nyonya, bisa saya lihat resep obatnya..." tanya karyawan kasir itu dengan ramah, Reymon menyingkir dari tempatnya dan kembali duduk di salah satu bangku yang telah di sediakan.

"Semoga adikku tidak apa-apa..." gumam Reymon sambil mengusap wajahnya.

Sedangkan di dalam rumah Nella, David dengan pelan membuka kedua matanya. Rasa sakit di kepalanya membuat pria itu meringis kesakitan, entah apa yang terjadi dengannya yang jelas pria itu hanya mengingat saat dirinya berada di dapur untuk mengambilkan air minum untuk Nella dan setelah itu David tidak bisa mengingat apa pun. Suara seseorang yang terdiri dari dua orang pria dan satu orang perempuan terdengar, David kembali menutup kedua matanya. Yang ada di dalam pikiran David sekarang adalah seorang penyusup telah berhasil masuk kedalam rumah Nella dan kemungkinan besar Nella telah di sekap.

David kembali membuka kedua matanya dan mendudukkan dirinya lalu pria itu melihat kearah sekelilingnya, seorang gadis bertubuh langsing terlihat membicarakan sesuatu yang cukup serius dengan dua orang pria di hadapannya. David melihat kearah sekelilingnya dan melihat sebuah sapu, dengan sigap pria itu mengambil sapu dan berjalan kearah ketiga orang asing. Salah seorang dari mereka menyadari keberadaan David, tanpa berkata apa pun David menyerang tiga orang di hadapannya sambil berteriak meminta tolong.

"Tolong!!" teriak David sambil mengayungkan sapu di tangannya.

"Nella, kau di mana?" David berteriak seperti orang gila dan membuat tiga orang di depannya sedikit terganggu.

"Jangan takut Nella, aku akan menolongmu. Kalian jangan macam-macam yaa..." sapu yang di pegang David untuk menyerang mereka berhasil di tangkap oleh salah seorang pria yang memiliki wajah yang tampan, bahkan David pun sempat terpanah.

Sea Of SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang