15

803 85 16
                                    

Sinar matahari perlahan mulai memudar, di atas kasur terlihat dua anak manusia sedang manikmati waktu berharga mereka. Nella berbaring di samping Agler dan pria itu memeluk tubuh matenya dengan erat, sesekali Agler memainkan rambut gadisnya dan mencium kening Nella dengan lembut. Jantung Nella berdebar sangat kencang saat pandangan mereka bertemu, sulit sekali rasanya bagi Nella untuk memalingkan wajahnya karena sekarang wajah Agler semakin dekat dengan wajahnya.

Bahkan Nella bisa merasakan hembusan nafas Agler dan aroma manis yang menusuk indra penciumannya, wajah tampan yang mampu membuat siapa pun terpesona, bibir tebal dan berwarna merah alami serta tatapan mata tajam yang mampu meluluhkan semua hati para wanita. Perasaan yang Nella rasakan sekarang bercampur aduk, pria yang sempurna itu kini berada tepat di hadapannya dan tanpa sadar Nella melingkarkan kedua tangannya di pundak tegap Agler. Kedua mata sang Pangeran membulat saat matenya menempelkan bibir mungil miliknya di atas bibir Agler, hanya sebuah ciuman biasa tetapi itu mampu membuat Agler sangat senang.

Nella menjauhkan bibirnya dan wajahnya langsung berubah menjadi tomat rebus, karena pandangan mereka kembali bertemu. Nella, tidak tau saat dia menempelkan bibirnya di atas bibir Agler, pria itu sama sekali tidak menutup matanya dan hal hasil Nella hanya bisa mengutuk kebodohan dirinya sendiri dalam hati. Agler tersenyum saat melihat wajah matenya yang sudah sangat memerah, di tambah gadisnya itu memalingkan wajahnya kesamping tanpa melepaskan kedua tangannya di pundak tegapnya.

Agler mengelus pipi kanan Nella dengan pelan dan menarik dagu matenya itu agar pandangan mereka kembali bertemu, jantung Nella terus berdebar sangat kencang sampai-sampai gadis itu merasa kesakitan. Agler juga merasakan hal yang sama tapi bedanya sang Pangeran berusaha menahan nafsunya, Agler menghela nafas gusar dan memilih menenggelamkan wajahnya di leher Nella. Aroma manis yang keluar dari tubuh matenya mampu membuat Agler merasa rileks, sedangkan Nella yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa menggigit bibir bawahanya.

Hembusan nafas Agler yang berada di lehernya mampu membuat gadis itu panas dingin di buatnya, Nella meremas kaus polos berwarna hitam yang di pakai oleh Agler. Sang Pangeran yang mulai tersadar jika matenya dalam keadaan tidak baik langsung mengangkat kepalanya dan memandang wajah matenya. Kedua mata Agler membulat saat Nella menyerang bibirnya, Agler berusaha mendorong tubuh matenya tetapi entah mengapa aroma manis yang keluar dari tubuh Nella membuat Agler merasa pusing dan sesuatu yang tidak seharusnya bangun malah terbangun dari tidurnya.

Agler harus menghentikan Nella sebelum dia tidak bisa lagi mengontrol dirinya sendiri "Sa...sayang aku mohon jangan menciumku."

Nella menatap wajah Agler dengan tatapan sedih dan entah mengapa wajah gadisnya itu di bahasi oleh keringat padahal udara di dalam kamar gadis itu bisa di bilang cukup dingin "Ke...kenapa aku tidak boleh menciummu?"

Agler menelan ludahnya susah payah karena pria itu bisa melihat payudara matenya "Aku merasa tidak enak badan, tubuhku terasa dingin dan..."

Nella melepaskan pakaian yang di kenakan olehnya "Aku merasa sangat panas..." kini Agler tidak bisa berkata-kata karena sekarang sisi gelap dan baik Agler bertarung di dalam batin sang Pangeran.

"To...tolong bantu aku. Hikss, ini sangat panas. Aku merasa tidak nyaman..." tangisan Nella membuat otak Agler kesemutan dan perlahan sisi baik di dalam diri Agler mulai memudar.

Pria itu melepaskan kaos polosnya dan langsung menindis tubuh mungil matenya, bibir Agler melumat bibir mungil matenya dan kedua tangan pria itu ikut bermain. Mengusap dan membelai payudara Nella yang masih tertutupi oleh bra berwarna merah, suhu dingin di dalam kamar Nella mulai berubah panas. Agler sudah tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, begitu pula dengan Nella. Mereka berdua sama-sama terbuai dengan ciuman panas yang membuat mereka kehabisan nafas, tangan kanan Nella mengusap kejantanan Agler yang masih bersembunyi di balik celana lepisnya dan sontak hal itu membuat Agler tersadar.

Sea Of SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang