-2-

176 15 2
                                    

Halo aku update lagi nih.

Typo bertebaran jangan lupa kasih tahu mwhehe.

Selamat membaca para pembaca misterius ku hehe kecuali yang.. Tau lah ya.

- - -

"Tolong jangan samakan aku dan dia. Mungkin wujud dan rupa kami sama. Tapi sifat kami berbeda"

- Stefany Geofan -

- - -

Kicauan burung terdengar berisik di telinga seorang gadis yang masih asik bergulung dengan selimutnya.

"Ah berisik banget sih"

Tok tok tok

"Stef bangun. Sarapan" Ucap sang mama .

"Ah iya mah, Stef mandi dulu" Stef segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Sialan ia lupa kalo air kamar mandi nya mati.

Ia bergegas lari menuju kamar Stefy . "Stefy gue numpang mandi" Teriak Stef yang sudah masuk kamar mandi. Mengapa Stef teriak? Karena ia tau pasti Stefy sudah berada di meja makan.

Selesai mandi ia berlari lagi menuju kamarnya. Segera ganti baju dengan seragam sekolah nya . Lalu memakai sepatu.

Stef menguncir rambutnya memoles wajahnya dengan bedak lalu memakaikan liptin di bibir mungilnya. Stef merampas tasnya yang tergeletak di atas kasur.

"Ok berangkat, Ah sialan Pr Matematika belom gue kerjain" Ia mengingat pr karena ada note yang terpampang di pinggiran tv. Stef segera pergi dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

"Hati-hati Stef turunnya" Ucap sang mama .

"Keburu telat Stef belum ngerjain Pr mah" Stef melahap roti yang ada di meja makan lalu meneguk segelas susu yang sudah tersedia.

"Alhamdulilah" Tak lupa ia mengucap syukur setelah makan. Ia bersalaman kepada kedua orang tua .

"Mangkanya Stef kalo ngerjain Pr tuh di rumah kaya Stefy hari itu dikasih malemnya ngerjain" Ucapan Geo mematahkan semangat Stef yang hendak berangkat.

"Ah iya Pah. Udah yah kalo mau bandingin aku nanti aja aku udah telat. Assalamualaikum" Teriak Stef sungguh ia malas dengan ceramah-an yang akan membandingi nya.

Kalau kalian bertanya kenapa Stef tidak bareng Tian padahal satu sekolah? Jawabannya Tian menjemput Oki. Awalnya Oki menolak karena tidak enak kepada Stef yang notabene adiknya Tian tapi Tian kekeuh ingin bareng dengan nya.

"Mah , pah. Jangan terlalu bandingin aku dengan Stef. Kasian Stef selalu di bandingin terus" Ucap Stefy.

"Papa bukan bandingan dia. Tapi ngasih tau dia biar gak kaya gitu lagi"Stefy menghela nafas.

"Stefy pamit, Assalamualaikum" Ucap nya sambil bersalaman kepada kedua orang tuanya.

- - -

Stef tidak menaiki Taxi seperti anak-anak yang ada di cerita novel. Ia lebih senang naik angkutan umum.

Setelah turun dari angkutan umum ia harus berjalan kaki sebentar saja untuk sampai ke sekolah nya. Eits sekolah Stef bukan berarti di daerah terpencil hanya saja tempat sekolahnya ada di tengah-tengah rumah penduduk.

"Mas,Jangan pergi mas" Ucap seorang perempuan berbaju hitam. Sambil menarik belakang baju sang pria.

"Berisik sinta, pokoknya aku mau cerai. Aku akan mengurus surat perceraiannya"

Twins [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang