-17-

88 2 0
                                    

"Ah gue ada di Komplek Citra Raya kenapa?" Ucap Akbar sambil membuka helm nya.

"Lo gak lupa kan seharusnya ngapain pas pulang sekolah?" Tanya Stefany dengan nada ketus.

"Astaga gue lupa. Sekarang lo masih di sekolah kan ? Gue jemput . Yaudah gue mau jalan du-" Belum selesai Akbar berbicara tapi sudah di potong terlebih dahulu sama Stefany.

"Gak usah. Coba deh lo puter pala lo ke belakang liat di sisi kanan dari arah lo" Akbar mengikuti apa yang di bicarakan oleh Stef. Akbar melihat Stefany yang bertengger di depan gerbang rumah orang. Stefany memutuskan sambungan telpon nya. Akbar segera menghampiri.

"Sorry" Ujar Akbar yang sekarang sudah berada di depan Stef. Stefany hanya membalas dengan dehem-an .

"Ini rumah ayu?" Tanya nya dan di jawab dehem-an lagi .

"Bagus banget ya . Gue nungguin panas-panas sampe mendung lagi itu awan dan lo malah enak-enakan boncengin cewek lain" Cerocos Stefany . Rintik hujan mulai turun.

"Heh kutu kupret lo mau berdiri aja di situ" Teriak Awalun.

"Stef masuk ujan" Sambung Ayu.

Stef menadahkan wajah nya ke arah langit. Air turun membasahi bagian wajah Stef.

"Stef itu ajak ke dalem juga temen nya" Ucap Ayu. Stef mengajak Akbar memasuki rumah Ayu yang cukup mewah ini.

"Tadi gue nganterin Raisa. Kasian dia bokap nya gak bisa jemput" Jelas Akbar.

"Oh gitu jadi lebih milih Raisa" Stef melangkahkan kaki nya duluan sambil ngedumel menyumpah serapahi Akbar karena lebih memilih mengantarkan Raisa di bandingkan Stefany pacarnya sendiri.

"Stef jangan ngedumel dong gak enak di rumah orang" Kata Akbar yang berjalan di belakang Stefany.

"Ya kata siapa rumah gue" Stef memasang wajah sinis.

Kini Akbar menahan tawa nya agar tidak pecah. "Jadi lo cemburu nih ceritanya?" Goda Akbar.

"Is apa sih" Ketus Stef.

"Ayo latihan jangan pada nyantai" Teman-teman nya hanya mendengus kesal padahal yang dari tadi nyantai dia karena ngobrol dengan Akbar.

Seusai latihan Stefany tidak langsung pulang melainkan membeli rok panjang . Yang bayar siapa? Udah pasti Akbar. Akbar tak tanggung-tanggung sekaligus membelikan nya dua.

Sampai rumah Stef langsung masuk tanpa mengajak Akbar masuk . Karena masih kecewa.Akbar melihat dengan tatapan sendu.

Stefy yang melihat Stefany datang mencak-mencak langsung menghadang.

Tumben amat berdiri depan gue Batin Stefany.

"Stefany kamu tau gak akibat ulah kamu Bang Indra yang malu" Stefany memasang wajah tak mengerti .

"Kamu dengan Bang Indra di mall terus ada yang nyebarin foto kalian di sekolah aku dan mereka nyangka nya itu aku Stef. Belum lagi aku di gosipin sama Akbar di bilang ini itu lah padahal aku udah punya Yoga" Jelas Stefy .

Stefany menatap mata Stefy. Di sana terdapat beban. Stefany merasa bersalah atas sikap nya yang nekad masuk ke sekolah Stefy.

"Aku gak mau tau tolong bersihin nama aku nama kamu juga. Kelarin masalahnya" Stefy meninggalkan Stefany yang masih terdiam di posisinya.

---

Sudah lima hari Stef mengabaikan pesan Akbar karena Stef masih kesal karena yang lebih mengantarkan Raisa dan juga kesal kenapa harus dirinya yang menjadi pacar Akbar . Stef juga tipikal cewe yang cemburuan, kalau kecewa sulit untuk memaafkan.

Twins [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang