-16-

82 1 0
                                    

Beberapa part lagi tamat 😙
Gak ada pho ya? Gak seru ya? Tenang aja ada tapi gak lama kok konflik nya bentaran doang.
Gak asik? Maaf kalo feel nya gak dapet.

Selamat membaca ♡.

---

Usai menonton film di bioskop mata Stef berubah sembab . Biasanya ia tak secengeng itu jika menonton film tapi kali ini berbeda. Film itu mampu menyentuh hati nya.

"Udah dong nangis nya" Ujar Indra. Tangan nya masih sibuk mengusap air mata Stef yang mengalir.

"Ih kan aku sedih" Sahut Stefany. Indra terkekeh melihat nya.

"Dasar cengeng"

"Ih aku gak cengeng" Elaknya . Tangan Stef bergerak mengambil tangan indra lalu berpindah pada lengan jaket. Ia mengelap ingus dan air matanya ke arah lengan jaket yang Indra pakai.

"Ais kebiasaan deh" Indra menarik lengan nya. Stef hanya memasang wajah tanpa dosa nya.

"Jam berapa sih ini?" Ujarnya sambil melihat jam di handphone nya.

Di handphone nya menunjukan Angka jam 15:50 sudah jam empat kurang.

"Pulang yuk bang" Stef menarik lengan Indra. Indra yang di tarik hanya pasrah saja.

Seseorang berbaju kuning memperhatikan dari jauh 'Lho bukan nya Stefy ? Tapi kan Stefy baru juga ngobrol sama gue?' Batin nya. Ia segera memfoto Stefany dan Indra yang belum jauh dari tempatnya berdiri.

---

Esok hari nya Stef mengenakan baju batik SMA Kartika yang ia pakai kemarin dan seperti biasa rok abu selutut. Akbar sudah datang untuk menjemputnya sejak 2 menit yang lalu.

"Ayo" Stef yang hendak naik malah di Stop Akbar.

"Apa lagi?"

"Itu rok ganti" Titah Akbar.

"Kenapa?"

"Jangan pake itu. Ada yang panjang gak ?" Tanya Akbar sambil membuka kaca helm nya.

"Gak ada. Gue beli nya yang pendek 2"

"Ck yaudah ayo naik. Nanti pulang sekolah gue beliin rok panjang" Ucap Akbar .

"Kan pulang sekolah latihan senam di rumah Ayu" Ujar Stef . Kaki nya perlahan menaiki motor milik Akbar.

"Yaudah nanti pulang dari rumah Ayu" Jawab Akbar yang masih fokus mengendarai Motor nya.

"Itu ambil di tas gue ada jaket. Tutupin dulu rok nya" Suruh Akbar. Stef mengambil Jaket Akbar yang berwarna Abu menutupi rok nya.

"Udah?"

"Hmm"

Sampai di gerbang sekolah sudah ramai. Stef turun dari motor Akbar.

"Nih, gue keduluan ya" Stef menyodorkan jaket tadi tapi Akbar tak merespon untuk mengambil.

"Bawa aja nanti gue jemput dan anterin ke rumah temen lo itu. Gue duluan" Baru saja Stef hendak membalas ucapan Akbar namun Akbar sudah nyelonong pergi.

Twins [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang