Bag. 25

339 19 0
                                    

Jam 11malem?
Jangan lupa pencet bintang dibawah!

Selamat membaca hal yang membosankan 〒_〒

                                    🌟🌟🌟
_____________________________________________

"Mau sampe kapan diemin guanya?"

Jessi menoleh ke sumber suara. Jika di ingat kembali manusia ini sudah ada di kamarnya sejak ia baru buka mata hingga kini sudah jam 09.30 bahkan kopernya pun masih ada di kamar Jessi.

Sudah mencoba untuk mengabaikannya dengan berpura-pura sibuk tetapi tetap saja orang itu duduk diam diatas kasurnya.

Romantis banget si dari bandara langsung kesini, nungguin dari sebelum gua bangun lagi kan bikin makin sayang aja batinnya.

Menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Gak Jess, lu gak boleh lemah! Inget, endingnya bakal sama aja, lu sama dia bakal tetep pisah. Dasar lelaki kardus

Setelah berperang batin dengan diri sendiri, Jessi segera menutup laptopnya. "Mending lu balik daripada disini diem mulu. Kebelet boker kan lu? Ntar cepirit lagi diem-diem"

"Sejak kapan bahasa lu begitu? Mana Jessi yang gua kenal dulu?" tanya Hillo heran.

Menghela nafas kasar, Jessi meletakkan laptopnya ke atas nakas. Menoleh ke arah Hillo "Jessi yang lemah maksud lu?" tanyanya dengan kedua alis menukik tajam.

"Sorry ya, gua udah pinter jadi gak bakal bisa lu begoin"

"Jess-"

"BRISIK TAU GAK SI. Lu tuh ganggu" ucap Jessi meninggikan intonasi suaranya.

Hillo mencoba bersabar saat ucapannya dipotong begitu saja. Niat dirinya datang ke sini baik, kenapa Jessi tidak menerimanya?

"Pintunya ada disana, masih inget jalan pulang kerumah sendirikan?" menunjuk kearah pintu keluar dengan raut wajah yang tak bersahabat. Jessi sengaja mengusir Hillo terang-terangan. Dirinya takut akan luluh dengan kalimat-kalimat penjelasan dari lelaki disampingnya itu.

"Jess-"

"Mau tetep disini? Oke, gua yang keluar"

Hilo memandangi kepergian Jessi dengan iba. Setelah melihat Jessi menutup pintu kamarnya dengan kencang, ia menghela nafas pelan. Semarah itukah dirinya?

..

Jessi berdiri bersandarkan daun pintu kamarnya dengan Hilo yang berada di dalam. Sungguh, ia sangat lemah jika harus berhadapan dengan Hilo, ia takut dirinya akan luluh dan tersakiti lagi. Jessi ingin mendapat penjelasan mengenai foto yang Hillo unggah di instagram, tapi dirinya terlalu takut jika penjelasan itu semakin menjadi boomerang untuk hubungannya dan Hilo.

"Gua ngelakuin ini demi lu Jess"

Jessi melepaskan genggaman tangannya di gagang pintu. Apa maksud dari perkataan Hilo dari dalam sana?

Selingkuh demi gua? Gua gak pernah minta lu buat selingkuh anjir batinnya kesal tanpa pikir panjang langsung menjauh menuruni anak tangga menuju lantai satu rumahnya.

••

Seorang gadis malas terus berbaring diranjang dengan bertemankan laptop yang sedang menayangkan drama berlatarkan kota seoul.

"Anjir, aturan lu tembak aja dugong! Apa susahnya sih tinggal bilang aku cinta kamu?! Kalo ditolak tinggal pingsan terus pura-pura lupa ingatan."

"Anjing, pengen ngumpat astaga😩"

"Yah, bego banget. Sini deh biar gua aja yang meranin😤"

Plak.. "bacot banget bangsat mulut gua"

Tentang WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang