Kantin 10.00
"Hilo, bukain" ucap Jessi dengan senyum manis andalannya dan menyodorkan botol mineral yang baru saja dia beli kedepan muka Hilo.
Vernando Hilo Pratama. Satu-satunya sahabat Jessi sejak SMP. Seperti namanya, Hilo adalah anak pertama dan satu-satunya dari keluarga Vernando Pratama sang pemilik sekolah.
Iya. Sekolah yang sekarang Jessi dan Hilo tempati untuk mendapatkan pacar, eh maksudnya mendapatkan ilmu itu milik keluarga Hilo. SMA Pratama. Sekolah yang terletak di salah satu daerah di Ibu Kota.
Hilo itu ganteng, mancung, alisnya tebel, bibirnya merah, tinggi, pokoknya seksi deh. Kalo kata Jessi mirip abang manuriosnya. Wkwk
"Dasar manja" Hilo mengambil botol mineral tersebut, membukanya lalu memberikan lagi kepada Jessi.
Begitulah Jessi Julianti gadis manja yang sangat menggemaskan di mata Hilo. Cantik, pendek dan mempunyai mata hitam yang besar. Kalo lagi melotot rasanya pengen Hilo colok tuh mata yang item banget. Ucul, kan Hilo jadi gemes 😳
"Nanti Hilo mau masuk kampus mana?" tanya Jessi menangkup kedua pipinya dengan tangan yang berada di atas meja.
Hilo mengangkat kedua bahunya.
"Lo?""Apa?" tanya Jessi bingung.
Mau gak pacaran aja sama gua? Jangan sahabatan terus. Bosen :))
"Mau kuliah dimana?""Lah kok nanya balik" jawab Jessi dengan melipat kedua tangannya didada.
Jessi tuh suka kesel sendiri kalo ngomong sama Hilo. Suka gak nyambung. Entah emang gak nyambung apa Jessi yang otaknya gak nyampe. Secara Jessi itu bego-bego pinter. Tapi lebih banyak pinternya, kadang, iya cuma kadang doang pinternya.
"Lah suka-suka gua dong" ucap Hilo yang duduk di depan Jessi bersandar ke dinding kantin dengan satu kaki diatas kursi. Eh, jangan pikir Hilo badboy, playboy, atau lain sebagainya ya. Hilo tuh gak begitu, cuma kadang suka gak bisa jaga kelakuan aja.
"Lah Jessi sukanya abang manu dong"
Lah gua sukanya elu:))
"Lah gua gak nanya""Lah Jessi ngasih tau"
"Lah gua gak mau tau"
Maunya elu hehe
Batin teros bosque :')"Lah yaudah"
"Lah yaudah juga"
Hening. Setelah debat unfaedah yang mengidentitaskan si lah baik Jessi atau Hilo sama-sama diam.
"Lu mau masuk kampus mana juga gua ngikut" ucap Hilo.
Jessi mengangguk mengiyakan. "Enak ya, si Tasya baru ditembak Bobi. Mana di tembaknya pake ngasih boneka gede gitu lagi. Cocuit bingits" ucap Jessi membayangkan kejadian di kelasnya tadi saat jam kosong.
"Pantes" jawab Hilo singkat.
"Pantes apa?"
Hilo menunjuk ke salah satu meja yang ada dikantin. Disana terdapat Tasya dan Bobi yang lagi umbar kemesraan. Hilo jadi pengenkan :)
"Tuh lengket kaya permen karet keinjek sepatu. Lengket dilantai gak mau lepas""Lu pengen?" tanya Hilo dengan menatap Jessi lekat.
Duh Hilo kenapa natap Jessi gitu sih. Jessi jadi gerogi. Jangan-jangan Hilo mau nembak Jessi lagi. Duhh Jessi harus jawab apa ya nanti..emm bilang aja butuh waktu, eh apa langsung terima? Ahhh bingung adinda tuh.
"Pengen apa Hilo?" Jessi mengulum bibirnya yang terus ingin mengembang. Hatinya lagi dagdigdugder, otaknya lagi bingung mau jawab apa kalo nanti Hilo nembak Jessi tiba-tiba."Boneka gedenya?
Fak -_-#
Anjang:(Senyum yang ingin merekah sempurna itupun tiba-tiba berubah menjadi kerutan kecemberutan.
"Gak!" jawab Jessi singkat. Emosi, rasanya dia udah gak tahan lagi sahabatan terus sama Hilo yang menurutnya gak peka-peka ini.
"Oh"
Jessi meletakkan botol mineralnya ke meja dengan kencang. Lalu berdiri.
Hilo tuh ya, jawab singkat dibales singkat, dikode bukannya peka malah tambah ruwet. Belom aja Jessi to the point sambil teriak disamping kuping Hilo-.- batin Jessi kesal.
"Mau kemana?" tanya Hilo saat melihat pergerakan Jessi.
"Kehatimu づ ̄ ³ ̄)づ " jawab Jessi dengan senyum dan kerlingan mata. Idih Jessi genit yaaa..😏
"Deeeh, mabok lu"
"Kelas" Jessi langsung berjalan meninggalkan Hilo dengan kaki yang di hentak-hentakkan.
Cowok tuh yak, emang gak pernah peka (╯︵╰,) batinnya.
Hilo berjalan menyusul Jessi ke kelasnya. "Belum bel tau" ucapnya mencoba menyeimbangi langkah kaki Jessi yang menurutnya berkali-kali lebih cepat dari biasa.
Merasa mendengar suara Hilo, Jessi langsung menoleh lebih tepatnya mendongak keatas untuk melihat wajah tampan Hilo, secara Jessi tuh pendek sebahunya :))
TETEW TETEWW
anggep aja itu suara bel."Tuh" Jessi menunjuk kearah speakers yang berada di sudut dinding. Moodnya langsung rusak gara-gara Hilo gak peka.
"Oh yaudah. Belajar yang bener ya. Jangan deket-deket cowok. Ntar gua jadi berantem" Hilo mengacak-acak puncak kepala Jessi, mana pake senyum-senyum menggoda lagikan, rasanya Jessi mau angkat tangan aja. Gak kuat dede tuh bang 😫
"Gua kelas ya" pamit Hilo setelah selesai membuat rambut Jessi berantakan.
Kelas mereka terpisah. Hilo dikelas 12-5 dan Jessi kelas 12-2. Walaupun kelas dan ruangan terpisah namun jika istirahat mereka tetap bersama. Cukup kelas aja yang misahin mereka, orang ketiga mah, jangan. eak wkwk.
••
Kalo Jessi tembak dikata murahan gak ya..? Ntar Hilo ilfill lagi :( - Jessi
Kalo liat Jessi modus, bawaannya gatel, pengen ngajak ke KUA langsung - Hilo
•Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Waktu
Teen FictionTentang mereka yang terjebak di friendzone ✔ Tentang mereka yang saling kode tapi sama-sama gak peka ✔ Tentang mereka si raja takut jatuh cinta dan si ratu gengsi ✔ ________ "Aku harap kamu bisa membaca pikiranku, disana semua tentangmu" - anonym.J ...